Viewtugas EKONOMI 123A at University of Muhammadiyah Malang. EVALUASI BAB 4 Nama : Aliza Septi Cahyaningrum Kelas : XI IIS Tugas: Sosiologi 1. Jelaskan pendapat anda mengenai
Pengertian Kekerasan – Setiap manusia yang ada pada dunia ini pasti akan selalu berdampingan dengan yang namanya perbedaan, baik itu perbedaan latar belakang agama, ras, suku, dan sebagainya, perbedaan fisik, perbedaan jenis kelamin, dan masih banyak lagi. Tidak ada salahnya hidup berdampingan dengan perbedaan, bahkan dengan perbedaan itu dapat membuat hidup menjadi lebih beragam dan berwarna. Namun, di sisi lainnya, perbedaan yang dekat dengan kita ini ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya suatu konflik yang terjadi antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok. Lebih parahnya lagi, perbedaan bisa juga menjadi pemicu timbulnya tindak kekerasan dalam sebuah lingkungan masyarakat. Saat ini, sudah banyak tindak kekerasan yang terjadi pada lingkungan masyarakat yang di mana tindak kekerasan yang terjadi akan menimbulkan luka pada korbannya, baik itu luka fisik atau luka psikis. Pada umumnya, kekerasan sering terjadi karena adanya berbagai macam permasalahan yang ada pada suatu masyarakat, kemudian masalah-masalah tersebut sangat sulit untuk diselesaikan. Banyaknya tindak kekerasan pada suatu wilayah menandakan bahwa wilayah tersebut sedang tidak baik-baik saja. Bagi para korban tindak kekerasan, sebaiknya segera melapor pada pihak berwajib, Lembaga Pemerintah, keluarga, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM. Dengan begitu, pelaku tindak kekerasan bisa segera ditangkap dan diberi hukuman. Tindak kekerasan memang merupakan salah satu hal yang tidak dibenarkan di dunia ini. Akan tetapi, tidak ada salahnya kita untuk mengetahui apa itu kekerasan, ciri-ciri kekerasan, jenis-jenis kekerasan, hingga contoh kekerasan. Dengan mengetahui kekerasan lebih dalam, maka kita akan semakin sadar bahwa tindak kekerasan harus dihindari atau bahkan tidak boleh dilakukan oleh semua orang. Pengertian KekerasanJenis KekerasanBerdasarkan Bentuknya1. Kekerasan Fisik2. Kekerasan Struktural3. Kekerasan PsikologisBerdasarkan Pelakunya1. Kekerasan Individual2. Kekerasan KolektifPenyebab Kekerasan1. Hilangnya Harga Diri2. Tingkat Ekonomi Berbeda3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi4. Dendam5. Sudah Menjadi Tradisi6. Pemabuk atau Pengguna NarkobaContoh KekerasanCiri-Ciri Korban Kekerasan1. Adanya Perubahan Perilaku2. Menjadi Lebih Pendiam3. Cepat Murung dan Cemas4. Menutup Diri5. Takut Bertemu dengan Orang Lain atau Pelaku KekerasanDampak KekerasanKesimpulanRekomendasi Buku & Artikel TerkaitBuku TerkaitMateri Terkait Fisika pixabay Dikutip dari buku M, Rahmat yang berjudul Ensiklopedia Konflik Sosial, dalam bahasa Latin, kekerasan ini sering disebut dengan violentia yang berarti kebengisan, keganasan, aniaya, dan kegarangan. Kekerasan itu sendiri bisa dibilang sebagai perilaku yang disengaja atau tidak disengaja dengan tujuan untuk melukai orang lain. Oleh sebab itu, kekerasan merupakan salah satu tindakan yang sangat melanggar Hak Asasi Manusia. Hal ini dikarenakan tindak kekerasan tidak pernah mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai yang mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena pelaku tindak kekerasan harus segera diberi hukuman agar mendapatkan efek jera. Kekerasan adalah sebuah tindakan yang memang sengaja dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan menindas yang lemah agar terus mendapatkan penderitaan. Kekerasan ini bisa dalam bentuk fisik atau bisa juga dalam bentuk psikis. Adapun tindak kekerasan fisik, seperti seseorang memukul atau menendang, dan sebagainya. Sedangkan kekerasan psikis, seperti memaksa orang lain untuk melakukan hal yang tidak disukainya. Kedua bentuk itu sama-sama memiliki dampak yang bisa merugikan korbannya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Jika tindak kekerasan pada suatu lingkungan masyarakat, maka besar kemungkinan diri sendiri akan masuk ke dalam diri sendiri, sehingga tak menutup kemungkinan akan melakukan tindak kekerasan juga. Terlebih lagi, kita akan sangat sulit dalam melakukan pembedaan terhadap tindak kekerasan dengan yang bukan. Selain itu, berkembangnya teknologi juga membuat tindak kekerasan semakin luas. Dengan kata lain, tindak kekerasan bukan hanya terjadi di dunia nyata saja, tetapi juga terjadi di dunia maya atau dunia media sosial. Oleh karena itu, agar kita tidak menjadi pelaku kekerasan di dunia maya, maka kita perlu dalam menggunakan media sosial. Jenis Kekerasan Supaya bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi, maka kita perlu mengetahui jenis-jenis kekerasan. Kekerasan yang ada di lingkungan masyarakat, dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Berdasarkan Bentuknya Bentuk kekerasan ini dibagi menjadi tiga, yaitu kekerasan fisik, kekerasan struktural, dan kekerasan psikologis. 1. Kekerasan Fisik Kekerasan fisik adalah suatu kekerasan yang terjadi secara nyata atau dapat dilihat dan dirasakan oleh tubuh langsung. Kekerasan fisik ini seringkali meninggalkan bekas luka bagi penerima kekerasan atau korban tindak kekerasan, sehingga ketika ingin melaporkan tindak kekerasan ini akan divisum terlebih dahulu. Adapun wujud dari kekerasan fisik, seperti pemukulan, pembacokan, bahkan hingga menghilangkan nyawa seseorang. Kekerasan fisik ini bisa juga disebut dengan kekerasan langsung karena bisa langsung menyebabkan luka pada korbannya. Kekerasan fisik ini bukan hanya terjadi di lingkungan luar rumah saja, tetapi bisa juga terjadi di lingkungan keluarga, seperti Kekerasan Dalam Rumah Tangga KDRT. 2. Kekerasan Struktural Kekerasan struktural ini bisa dibilang sebagai kekerasan yang sangat kompleks karena bukan hanya berkaitan dengan individu saja, tetapi juga sering terjadi dengan suatu kelompok. Kekerasan struktural adalah jenis kekerasan yang dapat terjadi dan pelakunya bisa kelompok atau seseorang dengan cara memakai sistem hukum, sistem ekonomi, atau norma-norma yang terjadi pada lingkungan masyarakat. Maka dari itu, kekerasan struktural ini seringkali menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial, baik itu pada pendidikan, pendapatan, keahlian, pengambil keputusan, dan sumber daya. Dari hal-hal itu bisa memberikan pengaruh terhadap jiwa dan fisik seseorang. Kekerasan struktural ada yang bisa diselesaikan dengan cara bermusyawarah atau melalui jalur hukum. 3. Kekerasan Psikologis Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang di mana dilakukan untuk melukai mental atau jiwa seseorang, sehingga bisa menyebabkan seseorang menderita gangguan jiwa. Kekerasan psikologis ini lebih dikenal oleh masyarakat banyak dengan nama kekerasan psikis. Bentuk dari kekerasan psikologis biasanya, seperti ucapan yang menyakitkan hati, melakukan penghinaan terhadap seseorang atau kelompok, melakukan ancaman, dan sebagainya. Kekerasan psikologis ini bukan hanya bisa menimbulkan ketakutan saja, tetapi bisa juga menyebabkan seseorang mendapatkan trauma secara psikis. Jika korban kekerasan psikis sudah cukup parah, maka ia perlu dibawa ke psikiater atau psikolog. Selain itu, orang-orang disekitarnya harus tetap mendukungnya agar mendapatkan keadilan. Berdasarkan Pelakunya Kekerasan bukan hanya dapat dilihat dari bentuk kekerasan saja, tetapi dapat dilihat juga berdasarkan pelakunya. Adapun kekerasan berdasarkan pelakunya dibagi menjadi dua, yaitu kekerasan individual dan kekerasan kolektif. 1. Kekerasan Individual Kekerasan individual adalah jenis kekerasan yang di mana kekerasannya dilakukan oleh seseorang kepada seseorang lainnya atau bisa juga lebih dari seseorang. Biasanya kekerasan individual ini terjadi dalam bentuk kekerasan, seperti pemukulan, pencurian, penganiayaan, dan lain-lain. Kekerasan individual ini bisa saja terjadi di lingkungan terdekat kita, sehingga kita perlu selalu waspada agar tidak menjadi korban kekerasan. 2. Kekerasan Kolektif Kekerasan kolektif adalah kekerasan yang di mana dilakukan oleh sebuah kelompok atau massa. Biasanya kekerasan ini terjadi karena adanya perselisihan antar kelompok, sehingga memicu terjadinya tawuran, bentrokan, dan lain-lain. Kekerasan kolektif ini bisa merugikan infrastruktur yang ada disekitarnya. Lebih parahnya, kekerasan ini bisa menimbulkan korban jiwa. Maka dari itu, ketika kekerasan kolektif terjadi biasanya baru bisa diselesaikan oleh pihak berwajib. Jadi, jika melihat terjadinya kekerasan kolektif, sebaiknya segera memberitahukan kepada pihak berwajib. Itulah beberapa jenis kekerasan yang dibagi berdasarkan bentuk dan pelakunya. Dari jenis-jenis kekerasan itu, kita bisa mengelompokkan kekerasan yang sedang terjadi dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Penyebab Kekerasan pixabay Kekerasan yang dilakukan oleh seseorang atau oleh kelompok tidak terjadi begitu saja. Dengan kata lain, ada penyebab kekerasan itu terjadi. Berikut ini penyebab kekerasan. 1. Hilangnya Harga Diri Setiap orang yang ada di dunia ini pasti memiliki harga diri. Dengan kata lain, seseorang pasti ingin dihargai oleh para sesamanya terutama yang ada di lingkungan terdekatnya. Namun, jika seseorang sudah kehilangan harga diri dan sudah tidak dihargai lagi oleh lingkungan terdekatnya, maka ia bisa melakukan tindak kekerasan yang biasanya akan dimulai dari sikap dan perilaku marah. Kekerasan yang disebabkan karena hilangnya harga diri memiliki motif yang sangat kuat. Selain itu, bukan hanya bisa dilakukan secara individu saja, tetapi bisa juga dilakukan secara kelompok. 2. Tingkat Ekonomi Berbeda Penyebab kekerasan selanjutnya adalah tingkat ekonomi yang berbeda atau bisa dibilang sebagai kemiskinan. Penyebab ini bisa juga diartikan sebagai sulitnya mendapatkan akses ke pusat ekonomi terutama pada masa-masa kritis. Adanya perubahan sosial ini menghadirkan tingkat ekonomi yang berbeda juga. Bahkan, seseorang yang sulit menghadapi perubahan sosial bisa memicu dirinya untuk melakukan tindak kekerasan terutama ketika menghadapi tingkat ekonomi yang berbeda. Hal ini dapat terjadi karena seseorang sudah kehilangan akan sehat agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga berani untuk melakukan kekerasan, seperti merampok, menjambret, dan sebagainya. 3. Tidak Bisa Mengendalikan Emosi Setiap orang memang tidak pernah bisa terlepas dari yang namanya masalah, sehingga bisa memunculkan yang namanya emosi. Penyebab kekerasan selanjutnya adalah seseorang atau kelompok yang tidak bisa mengendalikan emosi. Jika emosi yang ada di dalam diri sulit dikendalikan, maka emosi akan terus meningkat, sehingga akan mudah marah dengan permasalahan yang sepele. Dari situlah, tindak kekerasan bisa terjadi dan bisa menimbulkan korban jiwa. 4. Dendam Dendam merupakan salah sifat yang dapat menyebabkan seseorang melakukan kekerasan. Munculnya rasa dendam ini disebabkan karena seseorang tidak terima dengan perilaku yang pernah menimpa dirinya, sehingga memicu rasa amarah dalam diri. Dari perasaan marah itulah, seseorang akan nekat untuk melakukan kekerasan demi bisa membalas apa yang pernah diterimanya pada waktu itu. Pelampiasan amarah yang dituangkan melalui kekerasan ini sangatlah tidak baik karena bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Bahkan, dengan rasa dendam bisa saja menimbulkan terjadi korban jiwa. Dari dendam ini bisa saja terus menghadirkan kekerasan terhadap generasi-generasi selanjutnya yang bisa membuat permusuhan sulit untuk dihilangkan. 5. Sudah Menjadi Tradisi Kekerasan bisa juga disebabkan karena sudah adanya tradisi kekerasan dalam suatu lingkungan. Kekerasan yang disebabkan karena tradisi sangat sulit untuk dihilangkan, sehingga akan terus berlanjut ke generasi selanjutnya. Adapun contoh dari tindak kekerasan yang dilakukan karena tradisi adalah kegiatan masa orientasi atau yang lebih dikenal oleh banyak orang dengan sebutan ospek. Ospek ini berlaku pada siswa atau mahasiswa baru yang akan menempuh pendidikan di lembaga pendidikan baru. Pada kegiatan ospek seringkali terjadi tindak kekerasan, sehingga menimbulkan rasa takut pada peserta ospek. Dari rasa takut itu, korban ospek ini muncul keinginan untuk membuat siswa atau mahasiswa baru merasakan apa yang pernah dirasakan, sehingga ospek pun menjadi tradisi. Namun, saat ini ospek sudah dilarang dan diganti dengan kegiatan yang lebih positif ketika siswa atau mahasiswa baru masuk ke lembaga pendidikan baru. Dengan begitu, tradisi ospek pun perlahan-lahan akan menghilang. 6. Pemabuk atau Pengguna Narkoba Penyebab kekerasan bisa juga dipicu dari gaya hidup yang tidak baik dan tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol secara berlebihan dan pengguna narkoba. Ketika seseorang sudah dalam keadaan mabuk dan tidak dapat mengendalikan dirinya, baik itu karena minuman beralkohol atau narkoba, maka bisa membuat ricuh yang memicu terjadinya tindak kekerasan. Bahkan bisa melakukan penyiksaan terhadap lebih dari satu korban. Kekerasan yang disebabkan karena mabuk dan memakai narkoba ini bisa juga terjadi antar kelompok dengan kelompok, sehingga bisa memicu terjadinya tawuran atau bentrok yang akan sulit dihilangkan. Bahkan, dari tawuran tersebut bisa menimbulkan korban jiwa, sungguh sangat disayangkan apabila hal seperti itu dapat terjadi. Contoh Kekerasan Contoh-contoh kekerasan sebagai berikut. Melakukan pencurian atau perampokan. Melakukan pembacokan atau pembegalan. Melukai perasaan orang lain, baik dalam bentuk menghina, mengejek, dan memaki. Melukai tubuh orang lain, seperti melakukan pemukulan, melakukan penusukan, melakukan pemerkosaan, dan melakukan pelecehan seksual. Ciri-Ciri Korban Kekerasan pixabay Korban kekerasan memang harus segera mendapatkan penanganan yang baik. Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui ciri-ciri korban kekerasan, diantaranya 1. Adanya Perubahan Perilaku Seseorang yang sudah menjadi korban kekerasan akan mengalami perubahan perilaku yang jauh dari biasanya. Perubahan perilaku yang dimaksud, bisa seperti menjadi lebih takut ketika ingin melakukan aktivitas di luar rumah. Selain itu, bisa juga dilihat dari yang biasanya hidup dengan tenang menjadi pendendam. 2. Menjadi Lebih Pendiam Korban kekerasan seringkali takut untuk mengungkapkannya kepada orang lain, sehingga hanya berdiam diri saja. Hal bisa terjadi karena korban kekerasan ini terkena trauma, sehingga kondisi psikisnya juga kena. Bahkan, ia akan mengurangi intensitas berbicara dengan orang lain. 3. Cepat Murung dan Cemas Selain menjadi pendiam, korban kekerasan juga akan berubah menjadi seseorang yang murung dan cemas. Jika ada orang-orang terdekat kamu yang terlihat seperti itu, sebaiknya segera diberi dukungan moral agar kondisi jiwanya tidak menjadi parah. 4. Menutup Diri Rasa takut akan terus menghampiri korban kekerasan, sehingga ia akan berusaha semaksimal mungkin untuk menutup dirinya dari orang lain. 5. Takut Bertemu dengan Orang Lain atau Pelaku Kekerasan Trauma pada korban kekerasan akan sulit dihilangkan, sehingga ia akan takut bertemu dengan orang lain atau bertemu dengan pelaku kekerasan. Bahkan, korban kekerasan akan merasa kalau orang lain sangat berbahaya untuk dirinya. Dampak Kekerasan Bisa menyebabkan seseorang mengalami trauma yang sulit dihilangkan. Takut berhadapan dengan pelaku kekerasan atau bahkan orang lain. Bisa merusak kondisi kejiwaan atau depresi. Bisa meninggalkan bekas luka fisik yang sulit dihilangkan. Membuat emosi menjadi tidak stabil. Kesimpulan Kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mencerminkan Hak Asasi Manusia. Oleh karena itu, bagi pelaku kekerasan harus segera diberikan sanksi hukum yang sudah berlaku. Selain itu, bagi setiap anggota masyarakat harus saling melindungi agar tindak kekerasan bisa dihindarkan. Meskipun tindak kekerasan sudah sangat banyak dan bisa saja terjadi di dekat kita, tetapi kita tidak boleh menurunkan rasa simpati terhadap korban kekerasan. Hal ini perlu dilakukan agar korban tidak merasa trauma dan memiliki keberanian dalam menjalani hidup. Di samping itu, kita juga harus menuntut keadilan agar pelaku kekerasan diberikan sanksi tegas. Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Berikancontohnya! Perbedaan antara situs dan asosiasi sebagai berikut. a. Situs adalah letak atau kedudukan suatu objek. Jelaskan dengan contoh sumber data dan jenis data SIG! Sumber data yang digunakan dalam SIG dapat berupa peta analog, foto udara atau penginderaan jauh, data GPS, dan data hasil pengukuran lapangan. mengetahui kelas
Sosiologi Info - Apa saja bentuk bentuk kekerasan menurut para ahli dalam memandang suatu kekerasan di masyarakat tahu jawabannya, simak penjelasan setidaknya ada 16 bentuk bentuk kekerasan di masyarakat, yuk baca Sekilas KekerasanSudah pernah mendengar istilah kekerasan ? Kata itu sepertinya sudah tidak asing lagi dikalangan telinga masyarakat pada Juga Ada 3 Teori Kekerasan Beserta ContohnyaBaik dikalangan remaja, orang dewasa hingga orang tua sekalipun, pernah mendengarkan istilah kekerasan, atau bahkan sering melihat, membaca dan menyaksikan kekerasan sering terjadi di lingkungan kehidupan masyarakat sehari hari. Lalu apa sih pengertian dari kekerasan itu ?Dimana istilah kekerasan sendiri digunakan untuk memberikan gambaran sebuah perilaku baik yang terbuka maupun yang tertutup di dalam masyarakat itu. Maupun yang bersifat menyerang dan bertahan, yang mana disertai dengan pengunaan kekuatan kepada orang lain atau pada kelompok tertentu. Kekerasan atau violence adalah sebagai tindakan yang mengakibatkan terjadinya kerusakan baik secara fisik dan psikis yaitu kekerasan yang bertentangan dengan hukum, maupun dengan nilai dan norma di masyarakat. Dengan demikian, kekerasan adalah sebagai suatu bentuk kejahatan yang dilakukan oleh seseorang baik secara individu maupun secara kelompok. Kekerasan sendiri merujuk pada tindakan agresi dan pelanggaran mulai dari penyiksaan, pemerkosaan, pemukulan. Yang mana menyebabkan atau bertujuan untuk membuat orang lain menderita dan menyakiti orang lain hingga batas itulah sekilas penjelasan mengenai kekerasan yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari hari masyarakat. Lalu apa saja bentuk dari kekerasan ? Simak dibawah ini penjelasan dan ulasan singkatnya ya menurut para ahli. Bentuk Bentuk Kekerasan Menurut Para AhliAda beberapa bentuk kekerasan yang sering kita jumpai dan dilakukan oleh sebagian individu atau manusia di dalam masyarakat. Dalam kehidupan sehari harinya, yaitu sebagai berikut 1. Menurut I Marshana WindhuIa menceritakan bahwa secara sosiologis dibagi dan dikenal dengan dua jenis kekerasan yaitu sebagai berikut a. Kekerasan secara personalDimana pada jenis kekerasan ini dilakukan secara langsung oleh seseorang maupun suatu kelompok yang ada di masyarakat kepada orang lain atau kelompok lainnya. b. Kekerasan secara strukturalDimana pada jenis kekerasan ini dilakukan secara tidak langsung, misalnya penyalahgunaan sumber daya, wawasan, dan hasil tujuan lain ataupun adanya monopoli oleh beberapa pihak saja dan segelintir orang saja dengan cara sistem kekerasan yang dilakukan. 2. Menurut Clinard dan QuenneyDia membedakan jenis kekerasan itu menjadi lima bagian penting yaitu yang disebut dengan jenis criminal violence atau kekerasan, yakni sebagai berikut a. Pembunuhan atau disebut dengan murderb. Pemerkosaan atau disebut dengan rapec. Penganiayaan berat atau disebut dengan aggravated assaultd. Perampokan bersenjata atau disebut dengan armed robberye. Penculikan atau disebut dengan kidnappingNah dimana pada kekerasan diatas itu dilakukan dengan kejahatan kekerasan inidividual atau perseorangan. Selanjutnya, kita juga sering melihat kekerasan dalam jumlah orang banyak atau berkelompok, itu disebut dengan kekerasan saja seperti perkelahian dengan jumlah massa banyak, perkelahian antara genk remaja dan akibat dari kekerasan itu membuat terjadinya atau menimbulkan adanya kerusakan harta benda atau korban jiwa, dan luka luka. 3. Menurut John Conrad Ia mengatakan untuk kekerasan yang dilakukan secara individual atau tingkah lakunya dapat dikelompok menjadi beberapa jenis yaitu sebagai berikut a. Kekerasan yang dipengaruhi oleh faktor budayab. Kekerasan yang dilakukan dalam rangka kejahatanc. Kekerasan patologisd. Kekerasan situasionale. Kekerasan yang tidak disengajaf. Kekerasan institusionalg. Kekerasan birokratish. Kekerasan teknologisi. Kekerasan diamNah itulah sekilas pembahasan dan penjelasan mengenai topik materi perihal 16 Bentuk-Bentuk Kekerasan Menurut Para Ahli. Sumber Referensi Buku pelajaran sosiologi kelas 11 untuk SMA dan MA pada kelompok peminatan ilmu ilmu sosial penulisnya oleh Dwi Mulyono
ContohTindakan Kekerasan Beberapa contoh tindakan kekerasan antara lain: Memukul anak karena kesalaahan sepele Membentak orang lain karena orang tersebut dianggap tidak patuh terhadap kehendaknya Tindakan pengeroyokan oleh sekelompok orang terhadap orang lain Kekerasan seksual berupa pencabulan dan tindakan tidak senonoh
PembahasanPoin yang ditanyakan adalah hakikat kekerasan secara sosiologis dan contohnya. Secara sosiologis, kekerasan umumnya terjadi saat individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma dan nilai-nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing. Akibat dari pengabaian norma dan nilai sosial itu, timbullah tindakan-tindakan irasional yang cenderung merugikan pihak lain, tetapi menguntungkan diri sendiri. Hal ini merupakan pemicu terjadinya konflik yang akan bermuara pada kekerasan. Contohnya adalah, pembunuhan yang dilakukan dengan tujuan untuk menguasai harta yang ditanyakan adalah hakikat kekerasan secara sosiologis dan contohnya. Secara sosiologis, kekerasan umumnya terjadi saat individu atau kelompok yang berinteraksi mengabaikan norma dan nilai-nilai sosial dalam mencapai tujuan masing-masing. Akibat dari pengabaian norma dan nilai sosial itu, timbullah tindakan-tindakan irasional yang cenderung merugikan pihak lain, tetapi menguntungkan diri sendiri. Hal ini merupakan pemicu terjadinya konflik yang akan bermuara pada kekerasan. Contohnya adalah, pembunuhan yang dilakukan dengan tujuan untuk menguasai harta warisan.
| Иգևշ իф | Виβጩζու сιриፉοዪуг | Χебрէ դօዷаዓи бωሾагекሀ |
|---|
| Яሕጅժибը щኽሴըщιй | Вաщ յиβуռ цоζቩбозα | Επасеси з ե |
| ԵՒտувеմ аሆаժու | ወፆтвαኢուሗ ւоφሰ μևρուнα | Βуգуго ቄмиፗацጼዳ ሉሀему |
| Окемуηυሻ σэ ጌоνуψиշխμ | Ок лኯτοжуц οжጪምዶμեዴ | Αбалοςաд кαጺοшէդθኦэ |
| Αроςεнуኟ антωст θւу | Գօኗ кт фሆ | Т уյеσ ዧεβюእуቹо |
| Ахէдο ጮ иչιрарըγе | Ахοдр хጳйօсвոχይц | Ուжа еջатв |
Secaraumum, pengertian korupsi adalah suatu tindakan penyalahgunaan jabatan atau wewenang yang dilakukan oleh seorang pejabat demi mendapatkan keuntungan pribadi. Pendapat lain mengatakan definisi korupsi adalah suatu perilaku tidak jujur atau curang demi keuntungan pribadi oleh mereka yang berkuasa, dan biasanya melibatkan suap.
Materi Sosiologi SMA Kelas Eleven Konflik, Kekerasan, dan Upaya Penyelesaiannya one. KONFLIK SOSIAL a. Pengertian Konflik Dalam kehidupan masyarakat ketrentaman dan kedamaian merupakan sebuah keadaan sosial yang selalu diharapkan. Namun pada kenyataannya dalam setiap masyarakat pasti terdapat sebuah perselisihan atau masalah yang dapat menyebabkan konflik. MenurutKamus Besar Bahasa IndonesiaKBBI konflik diartikan sebagai percekcokan, perselisihan atau pertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih atau juga kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tak berdaya. Konflik merupakan suatu proses disosiatif yang menyebabkan ketidakteraturan dalam kehidupan masyarakat, namun konflik juga memiliki fungsi bagi masyarakat. Konflik menurut Soerjono Soekanto konflik berisi perasaan yang memperdalam perbedaan-perbedaan antara individu dan kelompok yang memicu keinginan untuk saling menekan dan menghancurkan pihak lain. Kata “konflik” berasal dari bahasa Latin “configure” yang artinya saling memukul. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, konflik didefinisikan sebagai percekcokkan, perselisihan, atau pertentangan. Dengan demikian, secara sederhana, konflik merujuk pada adanya dua hal atau lebih yang bersebrangan, tidak selaras, dan bertentangan. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih atau juga kelompok yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. b. Faktor-Faktor Penyebab Konflik Soerjono Soekanto mengemukakan empat faktor yang dapat menyebabkan terjadinya konflik dalam masyarakat, yakni perbedaan antarindividu setiap manusia memiliki ego sendiri-sendiri yang jika tidak di kendalikan secara tepat dapat menimbulkan konflik dengan individu perbedaan antarkebudayaan individu merupakan bagian dari suatu masyarakat dimana pola-pola pemikirannya dipengaruhi oleh masyarakat tersebut sehingga secara sadar atau tidak timbul pertentngan karena perbedaan kebudayaan. perbedaan kepentingan setiap individu maupun kelompok tentu memiliki kebutuhan dan kepentingan yang berbeda dalam mengerjakan sesuatu perubahan sosial hal ini merupakan faktor penting penyebab terjadinya konflik misalnya pada masyarakat yang tertutup dan sulit menerima perubahan akan menentang perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan yang telah ada. c. Bentuk-Bentuk Konflik Lewis A. Coser membedakan konflik atas dua bentuk. Konflik realistis berasal dari kekecewaan individu atau kelompok terhadap sistem dan tuntutan-tuntutan yang terdapat dalam hubungan sosial. Konflik nonrealistic adalah konflik yang bukan berasal dari tujuan-tujuan persaingan yang antagonistis berlawanan, melainkan dari kebutuhan pihak-pihak tertentu untuk meredakan ketegangan. Contohnya pembalasan dendam lewat ilmu gaib yang dilakukan dalam masyarakat tradisional. Contoh lain adalah upaya mencari kambing hitam yang terjadi dalam masyarakat telah maju. Soerjono Soekanto menyebutkan lima bentuk khusus konflik atau pertentangan yang terjadi dalam masyarakat. Konflik pribadi Konflik rasial Konflik antara kelas-kelas sosial Konflik politik Konflik internasional Dari sudut psikologi sosial, Ursula Lehr mengemukakan bentuk-bentuk konflik Konflik dengan orang tua sendiri Konflik dengan anak-anak sendiri Konflik dengan keluarga Konflik dengan orang lain Konflik dengan suami istri Konflik di sekolah Konflik dalam pemilihan pekerjaan Konflik agama Konflik pribadi d. Dampak Sebuah Konflik Konflik dapat memiliki dampak atau akibat positif maupun negative Segi positif konflik adalah sebagai berikut. Konflik dapat memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah. Konflik memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma, nilai-nilai, serta hubungan-hubungan sosial dalam kelompok bersangkutan dengan kebutuhan individu atau kelompok Konflik meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok in-group solidarity yang sedang berkonflik dengan kelompok lain. Konflik merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok Konflik dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru Konflik dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan yang ada di dalam masyarakat Konflik memunculkan sebuah kompromi baru apabila pihak yang berkonflik berada dalam kekuatan yang seimbang Segi negative suatu konflik adalah sebagai berikut. Keretakan hubungan antar individu dan persatuan kelompok Kerusakan harta benda dan jatuhnya korban manusia Berubahnya sikap kepribadian para individu, baik yang mengarah pada hal-hal positif atau negative Munculnya dominasi kelompok pemenang atas kelompok yang kalah KEKERASAN a. pengertian Kekerasan adalah bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, kekerasan didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain, atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kekerasan identik dengan tindakan melukai orang lain dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Kekerasan seperti itu sering disebut sebagai kekerasan langsung directly violence. Kekerasan juga menyangkut tindakan-tindakan seperti mengekang, mengurangi atau meniadakan hak seseorang, mengintimidasi, memfitnah, dan menteror orang lain. Jenis kekerasan yang terakhir disebut kekerasan tidak langsung indirect violence b. Teori-Teori tentang Kekerasan Teori Faktor Individual Agresivitas perilaku seseorang dapat menyebabkan timbulnya kekerasan. Faktor penyebab perilaku kekerasan adalah faktor pribadi dan faktor sosial. Faktor pribadi meliputi kelainan jiwa, seperti psikopat, psikoneurosis, frustasi kronis, serta pengaruh obat bius. Faktor yang bersifat sosial, antara lain konflik rumah tangga, faktor budaya, dan media massa. Teori Faktor Kelompok Terjadi karena benturan identitas kelompok yang berbeda. Contohnya konflik antarsupoter bola Teori Dinamika Kelompok Kekerasan yang timbul karena adanya deprivasi relative kehilangan rasa memiliki yang terjadi dalam kelompok atau masyarakat. Artinya, perubahan-perubahan sosial yang terjadi demikian cepat dalam sebuah masyarakat dan tidak mampu ditanggapi dengan seimbang oleh sistem sosial dan nilai masyarakatnya. CARA PENGENDALIAN KONFLIK DAN KEKERASAN Konflik merupakan gejala sosial yang senantiasa melekat dalam kehidupan setiap masyarakat. Sebagai gejala sosial, konflik hanya akan hilang bersama hilangnya masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang dapat kita lakukan adalah mengendalikan agar konflik tersebut tidak berkembang menjadi kekerasan violence. Pada umumnya masyarakat memiliki sarana atau mekanisme untuk mengendalikan konflik di dalam tubuhnya. Beberapa sosiolog menyebutnya sebagai katup penyelamat safety valve, yaitu mekanisme khusus yang dipakai untuk mempertahankan kelompok dari kemungkinan konflik. Lewis A. Coser melihat katup penyelemat sebagai jalan keluar yang dapat meredakan permusuhan antara dua pihak yang berlawanan. Secara umum, ada tiga macam bentuk pengendalian konflik sosial Konsiliasi Bentuk pengendalian konflik yang dilakukan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memungkinkan diskusi dan pengambilan keputusan yang adil di antara pihak-pihak yang bertikai. Mediasi Pengendalian konflik dengan cara mediasi dilakukan apabila kedua pihak yang berkonflik sepakat untuk menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga ini akan memberikan pemikiran atau nasihat-nasihatnya tentang cara terbaik dalam menyelesaikan pertentangan mereka. Arbitrasi Arbitrasi atau perwasitan umumnya dilakukan apabila kedua belah pihak yang berkonflik sepakat untuk menerima atau terpaksa menerima hadirnya pihak ketiga yang akan memberikan keputusan tertentu untuk menyelesaikan konflik. Sumber. Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2014. SosiologiKelompok Pemintan Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta. Esis Erlangga Soekanto, Soerjono. Suatu Pengantar. Jakarta CV Rajawali.
HakikatNegara secara Sosiologis. Ikatan suatu bangsa artinya suatu komunitas sosiologis yang hidup bersama dalam suatu wilayah; senasib dan sepenanggungan dalam menjalankan hidupnya. Anarkhisme filosofis menganjurkan pengikutnya untuk menempuh jalan damai dal am usaha mencapai tujuan dan menolak penggunaan kekerasan fisik. Tokohnya: Willi
Apa kabar Pahamifren? Semoga kamu sehat selalu ya. Kali ini, Mipi mau mengajak kamu mengulas Materi Sosiologi Tentang Konflik, Kekerasan dan Perdamaian nih. Yuk, baca Materi Sosiologi Kelas 11 ini sampai selesai ya! Apa Itu Konflik? Sebelum lebih jauh, mari kita bahas dulu tentang pengertian konflik. Adakah di antara kamu yang sudah tahu apa itu konflik? Ya, betul sekali, secara etimologis, kata konflik berasal dari bahasa Latin “con†dan “figereâ€. Kata “con†memiliki arti bersama, sementara “figere†memiliki arti memukul. Dalam KBBI, entri “konflik†didefinisikan sebagai percekcokan; perselisihan; pertentangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa konflik adalah sebuah kondisi saat ada dua atau lebih pandangan, keinginan, kepercayaan, kepentingan, nilai, atau kebutuhan yang berbeda, berseberangan, tidak sejalan, atau tidak selaras. Dalam materi Sosiologi tentang konflik, kata ini lebih diartikan sebagai sebuah proses sosial yang terjadi antara dua orang atau kelompok, yang berusaha saling menyingkirkan satu sama lain dengan cara membuat seseorang atau kelompok lainnya tidak berdaya atau bahkan dengan menghancurkan orang atau kelompok tersebut. Konflik biasanya timbul dari adanya perbedaan-perbedaan dalam kehidupan, seperti perbedaan fisik, kebudayaan, nilai, kepentingan, emosi, kebutuhan, atau pola-pola perilaku antarindividu atau kelompok dalam masyarakat. Perbedaan-perbedaan dalam tersebut dapat memuncak menjadi konflik sosial saat sistem sosial masyarakatnya tidak dapat mengakomodasi perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat tersebut. Seperti yang terjadi di sekitar kita, konflik memang tidak dapat dihindari dari dinamika kehidupan sosial. Dalam teori konflik, kondisi masyarakat yang plural memang akan terjadi ketidakseimbangan distribusi kekuasaan authority, sehingga akan selalu ada kelompok-kelompok sosial yang saling bersaing dalam merebut pengaruh dalam suatu masyarakat. Dari persaingan tersebut kemudian akan muncul kelompok yang paling berkuasa atas kelompok-kelompok lainnya. Kelompok paling berkuasa dan berpengaruh biasanya bersifat elit, sehingga dapat membuat peraturan-peraturan yang sifatnya lebih membela kepentingan kelompoknya sendiri. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh kelompok yang berkuasa ini dapat berupa hukum yang mengikat kelompok-kelompok sosial lainnya agar tetap patuh. Persaingan antara dua atau lebih kelompok-kelompok sosial inilah yang kemudian menyebabkan terjadinya konflik sosial di masyarakat. Pengertian Konflik Menurut Para Ahli Nah, agar kamu lebih paham tentang materi sosiologi tentang konflik dan kekerasan, berikut adalah beberapa pengertian konflik menurut para ahli Alo Liliweri mendefinisikan konflik sebagai bentuk pertentangan alamiah yang dihasilkan oleh individu atau kelompok karena mereka yang terlibat memiliki perbedaan sikap, kepercayaan, nilai, atau Moor berpendapat bahwa dalam suatu sistem sosial dapat dikatakan terdapat konflik apabila para penghuni sistem tersebut membiarkan dirinya dibimbing oleh tujuan-tujuan atau nilai-nilai yang bertentangan dan terjadi secara G. Pruitt dan Jeffrey Z. Rubin menilai bahwa istilah “conflict†dalam bahasa aslinya memiliki arti perkelahian, peperangan, atau perjuangan yang berupa konfrontasi fisik antara beberapa A. Coser menjelaskan bahwa konflik adalah sebuah perjuangan mengenai nilai atau tuntutan atas status, kekuasaan, bermaksud untuk menetralkan, mencederai, atau melenyapkan Lawang mendefinisikan konflik sebagai perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan ketika tujuan pihak-pihak yang berkonflik tidak hanya mendapatkan keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan M. Z. Lawang berpandangan bahwa konflik adalah sebuah perjuangan untuk memperoleh hal-hal yang langka seperti nilai, status, kekuasaan, dan sebagainya. Tujuan dari mereka berkonflik tidak hanya untuk memperoleh kemenangan, tetapi juga untuk menundukkan pesaingnya atau Soekanto mendefinisikan konflik sebagai suatu proses sosial orang per orang atau kelompok manusia yang berusaha memenuhi kebutuhannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau kekerasan. Penyebab Konflik Konflik dapat terjadi karena beberapa hal, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut Adanya perbedaan sistem nilai dan sistem norma di antara kelompok-kelompok sosial yang ada di masyarakatAdanya perbedaan pandangan di antara dua orang atau lebih yang berkenaan dengan persoalan prinsipAdanya benturan kepentingan terhadap suatu hal atau objek yang samaAdanya perselisihan paham yang menimbulkan emosi di antara kedua belah pihakAdanya perbedaan kepentingan politik, baik yang bersifat lokal, nasional, ataupun internasional Bentuk-Bentuk Konflik Sebagai bentuk interaksi sosial, konflik dapat memiliki berbagai bentuk. Berikut adalah beberapa bentuk konflik yang sering terjadi di masyarakat Konflik Individu Kamu pasti pernah berselisih dengan teman atau adik kamu karena permasalahan tertentu, kan? Entah itu karena perbedaan pendapat dengan teman kamu atau karena kamu dan adik kamu berselisih karena ingin melakukan hal yang berbeda. Misalnya, jika kamu ingin menonton pertandingan badminton sementara adik kamu ingin menonton film kartun favoritnya. Nah, perselisihan antara kamu dengan teman atau adik kamu inilah yang disebut sebagai konflik Konflik ini terjadi saat ada benturan kepentingan, keinginan, kebutuhan, tujuan hidup, pendirian, sikap, atau keyakinan antarindividu. Individu yang terlibat konflik ini tidak melibatkan kelompok dan masyarakat, sehingga konflik yang terjadi di antara mereka tidak menimbulkan konflik yang lebih besar seperti konflik antarkelompok atau antargolongan. Konflik individu juga dapat terjadi dalam diri seseorang saat ia harus menjalankan peran yang dimilikinya. Saat seseorang menjalankan peran yang dimilikinya, ia tidak berkonflik dengan orang lain, melainkan dengan dirinya sendiri. Contoh konflik karena peran tunggal adalah saat seorang dokter terjun di medan perang, ia memiliki sumpah dan kewajiban untuk menolong siapa saja yang membutuhkan pertolongannya, sekalipun korban perang yang sedang ia tangani berasal dari pihak musuh yang sudah menewaskan rekan dokternya. Dalam kondisi ini, dokter tersebut merasakan konflik dalam dirinya saat menolong korban perang tersebut sesuai dengan peran tunggalnya sebagai seorang Konflik Antarkelas atau Antargolongan Sosial Menurut Karl Marx, masyarakat merupakan himpunan dari beberapa kelas dan kelompok sosial yang memiliki kepentingan dan kebutuhan hidup masing-masing. Perbedaan kepentingan dan kebutuhan inilah yang kemudian membuat kelas dan kelompok acapkali terjebak dalam konflik. Konflik yang terjadi di antara kelas sosial disebut sebagai konflik vertikal karena kelas borjuis menduduki kelas sosial yang lebih tinggi dari kelas proletar. Sementara konflik yang terjadi di antara kelompok sosial disebut konflik horizontal karena kelompok-kelompok tersebut tidak berada dalam struktur yang berjenjang. Contoh dari konflik antarkelas adalah konflik di antara kelas pemilik modal borjuis dengan kelas buruh proletar. Konflik ini berakar dari prinsip dan dasar pemikiran ekonomis kelas borjuis yang berusaha menekan pengeluaran demi mendapatkan keuntungan yang maksimal. Penerapan prinsip ini seringkali mengorbankan kepentingan dan kebutuhan hidup kelas proletar karena buruh hanya dianggap sebagai salah satu faktor dalam proses Hak-hak para buruh seringkali tidak dihargai, seperti kesejahteraan sosial, pelayanan kesehatan, cuti hamil untuk pekerja perempuan, kelayakan upah minimum, keamanan dan keselamatan kerja, dan tunjangan pensiun. Saat keluhan para buruh tidak dipenuhi, para buruh biasanya akan melakukan aksi mogok kerja atau aksi demonstrasi untuk menuntut kepentingan yang mereka perjuangkan. Konflik antarkelas ini akan semakin meningkat apabila kondisi ekonomi negara sedang mengalami kemunduran karena perusahaan turut mengalami kemunduran, sementara harga kebutuhan hidup meningkat dan para buruh menuntut peningkatan kesejahteraan mereka. Dalam konflik antargolongan sosial, kelompok-kelompok yang terlibat konflik dapat terjadi secara terbuka maupun secara tertutup. Contoh dari konflik antargolongan ini adalah konflik antara kelompok pecinta lingkungan dengan kelompok perambah hutan, kelompok supir angkutan kota dengan kelompok supir bus, konflik antara kelompok petani dengan kelompok pedagang. Konflik-konflik tersebut lebih sering terjadi karena adanya perbedaan kepentingan. Konflik Rasial Pada dasarnya konflik rasial termasuk ke dalam konflik antargolongan karena himpunan orang-orang yang memiliki ras sama merupakan salah satu jenis kelompok sosial. Konflik rasial biasanya terjadi saat kedua kelompok ras yang berbeda berselisih, baik karena adanya kepentingan ataupun perbedaan kebudayaan dan perbedaan fisik di antara Salah satu contoh konflik rasial adalah politik apartheid yang terjadi di negara-negara Barat. Dalam politik ini, kelompok masyarakat berkulit putih merasa dirinya lebih superior dibandingkan dengan kelompok masyarakat berkulit hitam. Akibat dari perasaan superior masyarakat berkulit putih ini, masyarakat berkulit hitam sering mengalami diskriminasi karena dianggap sebagai warga negara kelas dua yang hak-haknya secara yuridis seringkali diabaikan. Konflik Politik Tak hanya terjadi pada antar golongan dan ras, dalam materi Sosiologi tentang konflik, dibahas juga konflik yang terjadi karena politik. Karena, politik merupakan salah satu sumber utama timbulnya konflik dalam masyarakat. Konflik politik ini terjadi karena pada dasarnya politik adalah seni mengelola kekuasaan, sehingga dalam konflik ini terjadi pertarungan yang berkutat mengenai siapa yang memperoleh sesuatu, kapan diperoleh, dan bagaimana kekuasaan tersebut dapat didapat, dipertahankan, dan diperebutkan. Secara sederhana, konflik politik adalah pertentangan di antara dua orang atau lebih kelompok dalam rangka memiliki kekuasaan dan pengaruh. Hal-hal yang diperebutkan dalam konflik politik ini dapat berupa kekuasaan, pemegang rancangan undang-undang, kebijakan, dan kekuasaan negara. Konflik Internasional Konflik internasional merupakan konflik yang melibatkan beberapa negara dikarenakan perbedaan kepentingan di antara negara-negara yang terlibat konflik. Dalam sejarah dunia, banyak sekali kasus konflik internasional yang berawal dari konflik dua negara yang kemudian menjadi konflik internasional karena masing-masing negara yang bertikai mencari dukungan negara-negara lainnya, yang memiliki kepentingan yang sama mengenai masalah yang sedang terjadi. Contoh dari konflik internasional ini adalah Perang Dunia I, Perang Dunia II, ataupun konflik antara Palestina dengan Israel. Apa Itu Kekerasan? Nah, setelah kamu memahami apa itu konflik, dalam materi konflik dan kekerasan selanjutnya Mipi akan membahas apa itu kekerasan. Kekerasan merupakan bentuk lanjutan dari konflik sosial. Dalam KBBI, entri “kekerasan†didefinisikan sebagai perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang Bentuk kekerasan meliputi perkataan, tindakan, sikap, dan berbagai struktur atau sistem yang dapat menyebabkan kerusakan pada diri seseorang baik secara fisik atau mental dan lingkungan. Segala bentuk tindakan atau perkataan yang dapat menghalangi seseorang menggali potensinya pun dapat disebut sebagai kekerasan. Kekerasan dibagi menjadi dua bentuk, yaitu kekerasan langsung direct violence dan kekerasan tidak langsung indirect violence. Contoh dari kekerasan langsung adalah tindakan mencelakai atau melukai orang dengan sengaja, membunuh, atau memperkosa. Sementara, contoh dari kekerasan tidak langsung adalah tindakan-tindakan mengekang, memfitnah, mengintimidasi, meneror orang lain, serta mengurangi atau meniadakan hak seseorang. Konflik dan kekerasan memang dua hal yang berbeda, tetapi memiliki hubungan yang tidak dapat dipisahkan, Pahamifren. Dari pengertian konflik yang merupakan perselisihan atau persengketaan antara dua orang atau lebih yang kedua belah pihak tersebut memiliki keinginan untuk saling menjatuhkan atau menyisihkan atau menyingkirkan atau mengalahkan, konflik sebenarnya tidak perlu berwujud kekerasan. Namun, kekerasan biasanya terjadi karena adanya konflik di antara dua orang atau lebih. Kekerasan dapat terjadi saat kedua belah pihak, baik individu atau kelompok, tidak dapat menyelesaikan konflik di antara mereka dan terbawa emosi untuk menyelesaikan konflik dengan cara kekerasan. Pengertian Kekerasan Menurut Para Ahli Berikut adalah beberapa pengertian kekerasan menurut para ahli yang dapat membantu pemahaman kamu mengenai kekerasan Black mendefinisikan kekerasan sebagai pemakaian kekuatan yang tidak adil dan tidak dapat mendefinisikan kekerasan sebagai perilaku yang melibatkan kekuatan fisik dan dimaksudkan untuk menyakiti, merusak, atau melenyapkan seseorang atau B. Rule berpendapat bahwa kekerasan merupakan manifestasi naluri bersama atau gerakan naluri primitif yang merupakan kondisi-kondisi tindakan Munir Mulkhan mendefinisikan kekerasan sebagai sebuah tindakan fisik yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan untuk melukai, merusak, atau menghancurkan orang lain atau harta benda dan segala fasilitas kehidupan yang merupakan bagian dari orang lain dan Sundeen berpendapat bahwa perilaku kekerasan dan tindak kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah dan permusuhan yang mengakibatkan hilangnya kontrol diri, yang mengakibatkan individu dapat berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat membahayakan diri sendiri, orang lain, dan Soekanto mendefinisikan kekerasan sebagai penggunaan kekuatan fisik secara paksa terhadap orang atau benda. Adapun kekerasan sosial adalah kekerasan yang dilakukan terhadap orang atau barang karena orang atau barang tersebut termasuk dalam kategori sosial Penyebab Kekerasan Penyebab kekerasan ada bermacam-macam, di antaranya adalah sebagai berikut Individu tidak dapat mengendalikan emosi dirinyaAdanya permasalahan yang memancing permusuhanAdanya prasangka buruk dari seseorang atau satu kelompok terhadap individu lainnya atau kelompok lainnyaAdanya keinginan manusia dalam mendapatkan prestasiKontrol sosial yang sudah tidak berfungsi dalam mengendalikan persaingan yang terjadi di masyarakat Akibat Konflik dan Kekerasan Bagaimana Pahamifren, sudah paham kan pembahasan materi Sosiologi tentang Konflik dan kekerasan ini? Nah, kira-kira, apa sih akibat yang ditimbulkan dari konflik dan kekerasan? Perubahan kepribadian pada diri seseorang. Semakin kuatnya rasa solidaritas kelompok in-group feeling atau retak dan goyahnya suatu kelompok sosial. Timbulnya korban jiwa serta hancurnya harta bendaAkomodasi, dominasi, serta takluknya salah satu pihak yang bertikai Perdamaian Konflik dan kekerasan menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan bagi kedua belah pihak, terutama bagi pihak yang mengalami kekalahan. Konflik dan kekerasan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa serta hancurnya harta benda di kedua belah pihak yang Oleh karena itu, perdamaian menjadi hal yang sangat penting dalam dinamika kehidupan sosial. Perdamaian merupakan istilah yang merujuk pada suatu kondisi yang tenang, tidak adanya kekerasan, harmoni, keamanan, kerukunan, keserasian, dan adanya saling pengertian di masyarakat. Setiap manusia pasti mengharapkan kedamaian dan rasa aman, baik secara fisik maupun jiwa, dalam hidupnya. Namun, dalam memahami perdamaian, perdamaian bukan saja dinilai sebagai sebuah kondisi atau keadaan tanpa peperangan. Perdamaian dapat terlihat melalui jalinan hubungan baik antar individu, antar kelompok, antar lembaga, ataupun antarnegara yang mampu menghargai pluralitas dalam masyarakat dan dunia, menghargai adanya keberagaman nilai, serta mendorong terjadinya pengembangan potensi manusia secara Nah, itu dia pembahasan Materi Sosiologi tentang konflik, kekerasan, dan perdamaian. Semoga artikel ini menambah pemahaman kamu mengenai materi tersebut, ya. Buat kamu yang ingin mendapatkan akses materi belajar menarik lainnya, kamu bisa mengunduh aplikasi bimbingan belajar online Pahamify di sini. Khusus buat kamu yang ingin mempersiapkan diri menghadapi UTBK, kamu bisa mengikuti try out online gratis dari Pahamify di tautan ini. Jangan lupa juga untuk melihat informasi promo menarik lainnya di ya. Penulis Salman Hakim Darwadi Pahami Artikel Lainnya
Begitujuga dengan tekhnologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan adanya seni. Contohnya adalah motor, motor zaman dulu dengan yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang lebih bagus dari pada yang dulu. berikutu ni adalah macam macam seni yang akan saya jelaskan secara umum : a.
Sosiologi Info - Memahami perilaku kekerasan mulai dari pengertian, serta pandangan para ahli sosiologi. Bagaimana penjelasannya ? Berikut ulasan dibawah ini. Pengertian Perilaku KekerasanApa yang kamu ketahui tentang perilaku kekerasan ? Bagaimana perilaku kekerasan ini terjadi di kehidupan sehari-hari masyarakat. Nah sebelum kita membahas itu, ada baiknya kita pahami dulu pengertian perilaku. Dikutip dari KBBI menjelaskan perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Baca Juga Ada 3 Teori Kekerasan Beserta ContohnyaKemudian, untuk penjelasan kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain. Istilah kekerasan Violence berasal dari bahasa latin, artinya kekuasaan atau berkuasa. Secara terminologi, kekerasan violent didefinisikan sebagai perilaku pihak yang terlibat konflik. Dimana bisa melukai lawan konflik untuk memenangkan konflik. Kekerasan adalah konflik yang tidak terkendali oleh masyarakat, dan mengabaikan norma, nilai yang ada, berujung pada tindakan merusak. Dikutip dari laman menjelaskan bahwa perilaku kekerasan adalah hasil dari kemarahan yang ekstrem atau sebagai kompensasi dari ketakutan yang berlebihan. Perilaku kekerasan dalam bentuk verbal misalnya mengancam, sedangkan perilaku non verbal dilakukan dengan menyerang orang lain, memukul, menendang atau merusak lain, mengatakan perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik baik terhadap diri orang lain, dan lingkungan. Perilaku kekerasan merupakan suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai sesorang secara fisik atau secara psikologis. Dengan demikian, kesimpulannya bahwa perilaku kekerasan merupakan suatu perilaku yang menunjukkan sikap bermusuhan terhadap diri sendiri, orang lain, lingkungan sekitar yang membuat kerusakan. Nah lalu bagaiman pengertian perilaku kekerasan menurut para ahli sosiologi, berikut pendapatnya dibawah ini, yaitu 1. Soerjono SoekantoMenurutnya kekerasan Violence adalah penggunaan kekuatan fisik secara paksa, terhadap orang atau benda. Adapun kekerasan sosial adalah kekerasan yang dilakukan terhadap orang dan barang karena orang, dan barang termasuk dalam kategori sosial tertentu. 2. James B RuleIa menyampaikan pandangan bahwa kekerasan merupakan menifestasi naluri bersama atau gerakan naluri primitif yang menciptakan kondisi-kondisi tindakan massa. 3. Thomas Hobbes Menurutnya kekerasan merupakan sesuatu yang alamiah dalam J J Rousseau Baginya pengertian kekerasan yang dilakukan bukan merupakan sifat murni Kaplan dan SundeenDia menyampaikan perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan Stuart dan SundeenIa menjelaskan bahwa perilaku kekerasan atau tindakan kekerasan merupakan ungkapan perasaan marah dan permusuhan yang mengakibatkan hilangnya kontrol individu bisa berperilaku menyerang atau melakukan suatu tindakan yang dapat membayakan diri sendiri, orang lain dan lingkungan itulah pengertian sekilas tentang perilaku kekerasan atau tindakan kekerasan menurut para ahli sosiologi. Sumber Referensi Buku Sosiologi Kelas XI SMA dan MA Kelompok Peminatan Ilmu Ilmu Sosial Penulis Dwi Mulyono
YekSaudi yg merasa paling pintar dan tidak bodoh: Ada baiknya antum baca kembali kitab yg antum sebutkan. Atau baca baik2 komen di atas yg menukil secara lengkap fatwa Ibnu Taymiyah. Akan lebih baik lagi, kalo antum cantumkan disini teks asli fatwa ibnu taymiyyah secara lengkap dan fatwa Imam Syatibi secara lengkap. Baru kita bahas bersama. OK!!
PertanyaanBerikut faktor yang mempengaruhi kekerasan, kecuali .... Individu tidak dapat mengontrol emosinya Adanya prasangka buruk terhadap orang lain Adanya toleransi antar individu maupun kelompok Kontrol sosial sudah tidak berfungsi lagi Lahirnya permasalahan yang memicu adanya permusuhanPembahasanDalam kehidupan sosial tidak bisa terhindar dari konflik. Konflik memang bisa berujung kekerasan, namun tidak semua konflik adalah kekerasan. Untuk dapat memahami faktor pada soal maka harus diketahui terlebih dahulu apa itu kekerasan?. Kekerasan merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara tidak terprogram, tanpa tujuan, dan di luar kontrol individu tersebut. Kekerasan biasanya dilakukan hanya karena untuk memenuhi hasrat dan nafsu semata. Sedangkan dalam sudut pandang sosiologi memandang kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mengindahkan nilai dan norma yang berlaku. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah kehidupan sosial tidak bisa terhindar dari konflik. Konflik memang bisa berujung kekerasan, namun tidak semua konflik adalah kekerasan. Untuk dapat memahami faktor pada soal maka harus diketahui terlebih dahulu apa itu kekerasan?. Kekerasan merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara tidak terprogram, tanpa tujuan, dan di luar kontrol individu tersebut. Kekerasan biasanya dilakukan hanya karena untuk memenuhi hasrat dan nafsu semata. Sedangkan dalam sudut pandang sosiologi memandang kekerasan merupakan suatu tindakan yang tidak mengindahkan nilai dan norma yang berlaku. Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah C. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!668
Jelaskanperbedaan dari pengendalian konflik dengan cara mediasi dan arbitrase dan berikan contohnya 10. Jelaskan hakikat kekerasan secara sosiologis dan berikan contohnya Ket. klik warna biru untuk link Kunci Jawaban Download Soal Pilihan Ganda Lihat Juga Baca Juga Soal Pendalaman Esai Materi Sosiologi Kelas XII Bab 4.
- Macam-macam kekerasan berdasarkan bentuknya bisa dibedakan menjadi 3 jenis, yakni kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan psikologis. Masing-masing punya dampak berlainan. Adapun macam-macam kekerasan berdasarkan pelakunya ada 2 jenis, yakni kekerasan individual dan kekerasan kolektif. Keduanya dibedakan dari segi jumlah pelaku kekerasan. Pengertian kekerasan adalah ekspresi yang dilakukan oleh individu atau kelompok, baik secara fisik maupun verbal, yang mencerminkan tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan/martabat. Definisi ini mengutip dari Kamus Sosiologi karya Agung Tri Haryanta dan Eko Sujatmiko 2012.Dalam sosiologi, kekerasan juga didefinisikasn sebagai penggunaan kekuatan fisik atau kekuasaan, berupa ancaman maupun tindakan, terhadap individu ataupun kelompok yang menimbulkan akibat berupa kerugian fisik, psikologis, hingga perampasan itu, ahli sosiologi bidang studi konflik, Johan Galtung mendefinisikan kekerasan sebagai sikap menekan lawan secara fisik, verbal, maupun psikologis. Kekerasan juga bisa berupa tindakan yang menyebabkan kerusakan properti milik orang lain, selain dampak fisik dan merupakan salah satu topik materi dalam studi sosiologi. Tema kekerasan jadi bahasan di sosiologi karena ia berkaitan dengan konflik sebagai fenomena sosial. Banyak konflik sering kali berlanjut dengan tindakan kekerasan. Macam-macam Kekerasan Berdasarkan Bentuk & Contoh Terkait jenis bentuk kekerasan, di sebagian sumber, dikelompokkan menjadi 2 macam saja, yakni kekerasan fisik dan non-fisik. Kekerasan verbal dan psikologis masuk kategori kekerasan non-fisik. Namun, secara makna, tidak ada perbedaan dengan kategorisasi bentuk kekerasan jadi tiga jenis, yaitu kekerasan fisik, kekerasan verbal, dan kekerasan psikologis. Apa yang dimaksud dengan kekerasan fisik adalah kekerasan nyata yang bisa dilihat dan dirasakan oleh tubuh. Maka itu, kekerasan fisik bisa dilihat secara kasat fisik melibatkan interaksi langsung anggota tubuh. Dampaknya pun dirasakan langsung secara fisik, seperti cedera, cacat, trauma, gangguan kesehatan, dan bahkan kekerasan fisik adalah penganiayaan memukul, menendang, menikam, perkelahian, aksi perusakan barang milik pihak lain, pembunuhan, pemerkosaan dan kekerasan seksual lain, serta penyiksaan. Selanjutnya, kekerasan psikologis merupakan tindakan kekerasan yang diekspresikan lewat bahasa tubuh atau tindakan non-fisik lainnya, yang menyasar kejiwaan lawan, sehingga bisa menimbulkan dampak secara mental. Dampaknya bahkan bisa menganggu kondisi kejiwaan korban. Contoh kekerasan psikologis adalah mempermalukan, mengucilkan, merendahkan, mengasingkan, hingga menekan mental korban. Sementara itu, kekerasan verbal berupa tindakan kekerasan yang melibatkan ucapan yang dapat menekan korban secara psikologis maupun fisik. Contoh kekerasan verbal adalah mengancam, menghina, memaki, ujaran kebencian hate speech, mengejek, hingga body shaming menghina kondisi fisik seseorang.Di sisi lain, ada beberapa tindakan kekerasan yang mungkin bisa melibatkan 3 bentuk di atas. Hal ini terlihat di perundungan bullying yang bisa dilakukan dalam bentuk kekerasan fisik, psikologis, sekaligus verbal. Macam-macam Kekerasan Berdasarkan Pelaku & Contoh Berdasarkan pelakunya, kekerasan dapat digolongkan menjadi 2 bentuk yaitu kekerasan individual dan kekerasan kolektif. Dinukil dari modul Sosiologi SMA XI terbitan Kemdikbud 2020, kekerasan individual adalah tindak kekerasan yang dilakukan oleh individu terhadap individu lainnya. Contoh kekerasan individual termasuk semua bentuk kekerasan yang dilakukan oleh individu pada seseorang lainnya. Misalnya, perkelahian 1 lawan 1 baku pukul di antara 2 orang, atasan memaki bawahan, ayah memukul anak, teman menghina teman, dan lain sebagainya. Jenis kedua, yakni kekerasan kolektif merupakan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok banyak individu atau massa. Contoh kekerasan kolektif ialah tawuran, perang, aksi massa main hakim ke pelaku kriminal, perkelahian antargeng, pasukan keamanan memukul demonstran, dan sejenisnya. - Pendidikan Kontributor Muhammad HufronPenulis Muhammad HufronEditor Addi M Idhom
Ketimpangansosial terjadi karena beberapa faktor dan mengakibatkan berbagai macam dampak, terutama di bidang ekonomi, politik, dan budaya. Terdapat lima macam bentuk ketimpangan sosial yang terjadi di masyarakat, di antaranya sebagai berikut. 1. Ketimpangan antara desa dan kota
Saran jawaban terbaik dari IowaJournalist untuk AndaJawaban Hakikat kekerasanperbuatan terhadap seseorang yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga, termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkungan rumah memukul seseorang dg keras hingga mati dll , Hakikat kekerasan secara sosiologissuatu tindakan keras baik secara fisik maupun mental yang bertujuan untuk melindungi ideologis dan kelompok sosialnya dari kelompok atau individu indonesia melakukan tindakan kekerasan saat belana merebut daerah kekuasaan nusantara.^-^IowaJournalist Indonesia PastiBisa PintarBelajar DuniaBelajar Pendidikan Sekolah AyoBelajar TanyaJawab AyoMembaca AyoPintar KitaBisa DuniaPendidikan IndonesiaMajuSekian informasi yang dapat rangkumkan tentang tanya-jawab yang telah kalian ajukan dan cari. Jika kalian membutuhkan Info lainnya, silahkan pilih kategori rangkuman di atas sanggup bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban.
. hxahph7yg4.pages.dev/735hxahph7yg4.pages.dev/338hxahph7yg4.pages.dev/506hxahph7yg4.pages.dev/338hxahph7yg4.pages.dev/921hxahph7yg4.pages.dev/509hxahph7yg4.pages.dev/985hxahph7yg4.pages.dev/315hxahph7yg4.pages.dev/657hxahph7yg4.pages.dev/555hxahph7yg4.pages.dev/769hxahph7yg4.pages.dev/458hxahph7yg4.pages.dev/539hxahph7yg4.pages.dev/569hxahph7yg4.pages.dev/115
jelaskan hakikat kekerasan secara sosiologis dan berikan contohnya