Eksistensi Al Qur'an di tengah-tengah umat Islam telah menginspirasi banyak ulama di berbagai lintasan zaman untuk melakukan kajian terhadap Al Qur'an dari berbagai aspek dengan menggunakan beragam metode. Kemukjizatan Al Qur'an pun tidak hanya diakui oleh umat Islam saja, akan tetapi juga dari kalangan non-Muslim seperti halnya para orientalis. Umat islam juga telah sepakat bahwa setiap bagian dari Al Qur'an memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari terdapat beberapa surat atau ayat yang diutamakan untuk dibaca pada waktu-waktu tertentu. Fenomena seperti ini ternyata telah diuraikan oleh seorang ulama yang hidup di abad pertengahan yaitu Imam Muhyiddin Abu Zakaria Yahya Ibnu Syarafudiin al Nawawi al Dimasyqi atau yang masyhur dengan sebutan Imam Nawawi dalam kitabnya Al Tibyan fi Adabi Hamalat Al Qur'an. Di dalam kitab tersebut terdapat satu bab yang berjudul Al-ayat wa al-suwar al-mustahabbah fi auqatin makhsushatin, sebuah bab yang menjelaskan tentang surat-surat atau ayat-ayat yang dianjurkan untuk membacanya pada waktu-waktu tertentu. Imam Nawawi mengawali penjelasannya dengan mengatakan bahwa sebenarnya tema fadhoil al-suwar merupakan tema yang pembahasannya cukup luas. Oleh karena itu, dalam bukunya tersebut, beliau hanya menjelaskan sebagian besar saja dan menggunakan ungkapan-ungkapan yang diringkas, karena sebagian keutamaan tersebut telah diketahui oleh orang-orang awam sehingga menjadi sebuah amalan rutinitas. Seperti halnya keutamaan membaca Al Qur'an di bulan Ramadhan, terutama dalam sepuluh hari terakhir dan di malam-malam yang ganjil atau pada saat sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah. Tak lupa, Imam An Nawawi juga menjelaskan keutamaan membaca beberapa surat pilihan, di antaranya adalah Surat Yasin, Surat Al-Waqi’ah, Surat Al-Mulk, dan Surat Al-Kahfi. Imam An Nawawi kemudian menjelaskan secara rinci mengenai surat-surat yang dianjurkan untuk dibaca di setiap sholat. Diantaranya adalah pertama, ketika melaksanakan shalat Subuh di hari Jumat disunahkan membaca surat alif lam mim tanzil surat As Sajadah pada rakaat yang pertama dan pada rakaat yang kedua membaca surat Al Insaan. Kedua surat tersebut hendaklah dibaca secara keseluruhan dari awal hingga akhir surat. Tidak dianjurkan membaca sebagian ayatnya, dengan mengambil bagian awal, tengah ataupun akhirnya saja, seperti halnya dilakukan oleh kebanyakan imam di beberapa masjid. Kedua, disunnahkan juga saat sholat Jum’at membaca surat Al Jumu’ah pada rakaat yang pertama dan surat Al Munafiquun pada rakaat kedua. Selain itu, disunnahkan juga membaca surat Al A’laa pada rakaat pertama dan membaca Surat Al Ghaasyiyah pada rakaat kedua. Keduanya adalah riwayat yang sahih dari Rasulullah SAW. Ketiga, dianjurkan ketika melaksanakan Shalat Ied membaca Surat Qaaf pada rakaat pertama dan membaca surat Iqtarabatis Saa’atu Surat Al Qamar pada rakaat kedua. Selain itu, dianjurkan juga membaca surat Al A’laa dan Al Ghaasyiyah. Kedua riwayat itu sahih dari Rasulullah SAW. Keempat, pada saat melakukan shalat sunnah fajar Qabliyah Subuh dianjurkan membaca Surat Al Kafirun pada rakaat yang pertama dan Surat Al Ikhlas pada rakaat kedua. Boleh juga pada rakaat pertama membaca surat Al Baqarah ayat 136 dan pada rakaat kedua membaca surat Ali Imran ayat 64. Keduanya sahih dari perbuatan Rasulullah SAW. Kelima, dalam rakaat pertama, sholat sunah Maghrib membaca Surat Al Kafirun dan rakaat kedua Surat Al Ikhlas. Dan keduanya juga dibaca dalam dua rakaat shalat sunnah thawaf dan dua rakaat shalat sunnah istikharah. Keenam, dalam sholat witir tiga rakaat, rakaat pertama membaca surat Al-A’la dan rakaat kedua membaca surat Al Kafirun serta rakaat ketiga membaca Surat Al Ikhlas dan dan Surat Al Mu’awwidzatain. Kemudian Imam An Nawawi menjelaskan tentang surat-surat yang disunnahkan untuk dibaca di hari-hari atau di waktu-waktu tertentu. Pertama, disunahkan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri dan beberapa sahabat lainnya. Imam Asy Syafi’i berkata dalam kitab Al Umm, disunahkan juga membacanya pada malam Jumat. Dalil ini diriwayatkan oleh Abu Muhammad Ad Daarimi dengan isnadnya dari Abu Said Al Khudri, ia berkata “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jumat, dia diterangi cahaya antara rumahnya dan Al Baitul Atiq Ka’bah”. Ad Daarimi juga menyebut suatu hadits yang menganjurkan membaca Surat Huud pada hari Jumat. Diriwayatkan dari Makhul seorang tabi’in yang mulia, bahwa sunah membaca Surat Ali Imran pada hari Jumaat. ,Kedua, disunahkan memperbanyak membaca Ayat Kursi di semua tempat dan membacanya setiap malam ketika hendak tidur dan membaca Al Mu’awwidzatain Surat Al-Falaq dan An-Nas setiap selesai sholat. Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata “Rasulullah saw menyuruhku membaca Al Mu’awwidzatain setiap selesai sembahyang”. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasa’i Tirmidzi berkata hadits hasan sahih. Ketiga, disunahkan ketika akan tidur membaca ayat Kursi, surat Al Ikhlas,surat Al Mu’awwidzatain dan akhir surat Al Baqarah. Ini amalan yang perlu diperhatikan sebagaimana diriwayatkan berkenaan dengannya menerusi hadits-hadits sahih dari Abu Mas’ud Al Badri bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah dalam suatu alam maka kedua ayat itu mencakupinya melindunginya”. Beberapa ulama mengatakan, maksudnya mencukupinya dari sembahyang malam. Para ulama lainnya berkata yaitu melindunginya dari gangguan pada malam tersebut. Adapun hadits yang meriwayatkan hal tersebut sepert diriwayatkan dari Aisyah “Bahwa Nabi saw setiap malam membaca Qul huwallahtu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain”. Diriwayatkan dari Ali, ia berkata “Saya belum pernah melihat seorang berakal yang masuk Islam tidur sebelum membaca ayat Kursi”. Di riwayatkan juga dari Ali, katanya “Saya belum pernah melihat orang yang berakal tidur sebelum membaca tiga ayat terakhir dari surat Al Baqarah”. Isnadnya sahih berdasarkan syarat Bukhari dan Muslim. Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir, ia berkata Rasulullah SAW berkata kepadaku “Janganlah engkau biarkan malam berlalu, kecuali engkau membaca di dalamnya Qul huwallaahu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain. Maka tidaklah tiba suatu malam kepada kita kecuali membacanya”. Diriwayatkan dari Ibrahim An Nakha’i, ia berkata “Mereka menganjurkan agar membaca surat-surat ini setiap malam tiga kali, yaitu Qul Huwallaahu Ahad dan Al-Mu’awwidzatain". Isnadnya sahih berdasarkan syarat Muslim. Diriwayatkan dari Ibrahim pula, mereka mengajari orang-orang apabila hendak tidur membaca Al-Mu’awwidzatain. Diriwayatkan dari Aisyah “Nabi saw tidak tidur hingga membaca surat Az-Zumar dan Bani Israil”. Riwayat Tirmdizi dan dia berkata hadits ini hasan. Keempat, Jika bangun setiap malam, disunahkan membaca akhir Surat Al Imran dimulai dari ayat 190 berdasarkan riwayat yang terdapat di dalam Shahihain. Lebih lanjut Imam An-Nawawi juga memberikan uraian tentang ayat-ayat yang dibacakan untuk orang sakit diantaranya pertama, disunahkan membaca Al Fatihah di samping orang sakit berdasarkan sabda Nabi SAW dalam hadits sahih berkenaan dengan perkara tersebut “Dari mana engkau tahu bahwa Al Fatihah adalah ruqtah sejenis obat dan mantera?”.Kedua, disunahkan membaca surat Al Iklas, Al Falaq, dan An Nas untuk orang sakit dengan meniup pada kedua telapak tangan. Hal ini diriwayatkan dalam Shahihain dari perbuatan Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dari Thalhah bin Mutharif, katanya “Jika Al Qur'an dibaca di dekat orang sakit, dia merasa lebih ringan. Pada suatu hari aku memasuki khemah seseorang yang sedang sakit”. Aku berkata “Aku melihatmu hari ini dalam keadaan baik”. Dia berkata “Telah dibacakan Al Qur'an di dekatku”. Ketiga, diriwayatkan oleh Al-Khatib Abu Bakar Al-Baghdadi dengan isnadnya, bahwa Ar Ramadi ketika menderita sakit, katanya "Bacakan hadits kepadaku. Ini baru hadits, apalagi Al Qur'an". Keempat, tentang apa yang dibacakan di dekat mayat. Para ulama dan sahabat berkata, sunah membaca surat Yasin di dekatnya berdasarkan hadits Ma’qil bin Yasar bahwa Nabi SAW bersabda “Bacakanlah surat Yasin untuk mayatmu”. Hadits riwayat Abu dawud dan Nasa’i dalam Amalul Yaum wal Lailah dan Ibnu Majah dengan isnad dha’if. Muhammad Nur Hayid
3potongan ayat yang sering dibaca imam shalat. Berikut ini adalah potongan ayat yang sering di bacakan ketika shalat wajib maupun shalat jumat. Iyaa surat tersebut adalah . surat Al Hasr ( Pengusiran ) Diposting oleh Dimas Prayogo di 09.52 Tidak ada komentar: Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Jakarta - Ada tiga 3 jeni surat yang sering dibaca Rasulullah saat sholat, dan surat ini pada umumnya dibacakan nabi saw pada saat sholat malamnya. Yakni, surat yang ringan dan surat itu diisryaratkan bagi pemula dan bagi pemula yang menunaikan salat ini diungkapkan ustaz Hadi Hidayat dalam ceramahnya seperti yang dikutip dari kanal YouTube Bayu Gumelar, Rabu 12/10/2022. Lanjutnya menjelaskan, surat yang ringan dibaca nabi saw adalah 100 ayat Al Baqarah. "Kadang-kadang beliau baca 10 atau 11 ayat terakhir Surat Al Imran. Jadi ukuran ringannya relatif, ringan bagi nabi, belum tentu ringan bagi kita. Namun pada prinsipnya, carilah ayat-ayat yang ringan," ujar ustaz Hadi ia jelaskan kembali, untuk kadar ringannya misalnya pada contoh saat nabi melakukan sholat dan ada sahabat kecil yang ikut, namanya Ibnu Abas. Maka, pada saat itu nabi saw membaca ayat yang ringan yakni baca 10 atau 11 ayat terakhir surat Al Imran. "Maka dari itu, ketika anda ingin sholat malam dan anak anda ikut salat dan anak anda masih kecil, maka bacalah dulu ayat-ayat yang ringan. Sehingga anak anda tidak berdiri lama-lama, jadi besok-besoknya dia mau ikut lagi," katanya. Lanjutnya menjelaskan, untuk surat yang kedua yang sering dibaca nabi saw ketika salah yakni surat-surat yang tersusun di dalam Al Qur'an secara tertib dengan tujuan mengulang yang dihafal atau memperbanyak yang dibaca. "Kalau yang tadi yang ringan-ringan, nah yang ini yang panjang-panjang. Biasanya menghafal quran ini sering dilakukan untuk menguji hafalannya dan ini sering dilakukan para sahabat nabi saw," tuturnya. Lalun yang ketiga, ia katakan, Rasulullah memilih surat-surat yang sesuai dengan keperluan atau kebutuhan. Kemudian, ia mengingatkan kembali bahwa surat Al Quran adalah pedoman dalam hidup manusia. "Jadi apapun masalahnya solusinya ada di Al quran. Bahkan banyak di Al Quran ayat tentang hidup. Makanya pada salat ,malam bacakan surat yang sesuai kebutuhan anda. Misal anda sering mencari nafkah, bisa anda baca tentang surat tentang kemudahan mencari nafkah," itu, dilansir dari buku Kumpulan Ayat-ayat Al Qur'an Populer dan Sering Dibaca Imam, Ahmad Lutfi Fathullah menyebutkan beberapa hadis yang menerangakan suat apa saja yangs sering dibaca Rasulullah ketika salat. Ini surat dan Surat Al-Kafirun QS. 109 dan al Ikhlas QS, 112 قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙArab-latin qul yā ayyuhal-kāfirụnArtinya "Katakanlah Muhammad, "Wahai orang-orang kafir!" لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙArab-latin lā a'budu mā ta'budụnArtinya "aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah" وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚArab-latin wa lā antum 'ābidụna mā a'budArtinya "dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah" Halaman Selanjutnya وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙArab-latin wa lā ana 'ābidum mā 'abattum Suratsurat yang sering dibaca Imam. Secara fiqh, imam diperbolehkan membaca 1 ayat atau lebih, bahkan 1 surat atau lebih. Kumpulan ayat-ayat yang sering dipilih imam, akan penulis. uraikan di babnya nanti. Sedangkan surat-surat yang secara penuh. sering dibaca imam dalam shalat berjama'ahnya adalah sebagai. berikut: Salah satu sunnah shalat adalah membaca surat atau ayat Al-Qur’an usai membaca Surat Al-Fatihah. Al-Qur’an sendiri terdiri dari 114 surat dan enam ribu lebih ayat. Jadi umat Islam memiliki pilihan surat atau ayat yang melimpah untuk dibaca setelah membaca fatihah. Tidak ada aturan pasti terkait dengan surat atau ayat apa saja yang harus dibaca ketika shalat. Surat atau ayat apa saja bisa dibaca, biasanya surat atau ayat disesuaikan dengan situasi atau momen yang terjadi. Misal, ayat-ayat tentang puasa biasanya banyak dibaca pada saat shalat di bulan Ramadhan. Ada orang yang suka membaca surat-surat pendek seperti surat pada juz 30 akhir ketika shalat. Ada pula orang gemar membaca potongan-potongan ayat dalam surat yang panjang. Sehingga surat atau ayat itu yang diulang-ulang ketika menjalankan shalat lima waktu. Lalu, bagaimana dengan Rasulullah? Surat atau ayat apa yang sering dibaca Rasulullah saat shalat?Di dalam bukunya Kumpulan Ayat-ayat Al-Qur’an Populer dan Sering Dibaca Imam, Ahmad Lutfi Fathullah menyebutkan beberapa hadist yang menerangkan tentang surat apa saja yang sering dibaca Rasulullah ketika Surat al-Kafirun QS. 109 dan al-Ikhlas Berdasarkan hadist yang diriwayatkan Muslim, Rasulullah disebut kerap kali membaca Surat al-Kafirun dan al-Ikhlas saat menunaikan shalat lima waktu, termasuk ketika shalat qobliyah Shubuh. Kedua, Surat at-Tin QS. 95. Suatu hari, Rasulullah berada dalam suatu perjalanan. Pada saat waktu shalat Isya tiba, ia mengajak sahabat-sahabatnya untuk shalat. Adapun surat yang dibaca pada salah satu rakaat shalat Isya adalah Surat at-Tin. Hal ini didasarkan pada hadist riwayat Bukhari dan Surat asy- Syams QS. 91. Buraidah menyebut kalau Rasulullah pernah membaca Surat asy-Syams pada saat shalat Isya. Keempat, Surat al-Buruj QS. 85 dan at-Thariq QS. 86. Keduanya pernah dibaca Rasulullah ketika menunaikan shalat Dzuhur dan Ashar sebagaimana yang diceritakan Jabir dari Samrah. Kelima, Surat Qaf QS. 50. Tidak hanya membaca surat-surat pendek yang ada di juz 30 saja, Rasulullah juga membaca surat-surat lainnya yang memiliki ayat panjang. Sahabat Quthbah menceritakan bahwa suatu ketika Rasulullah membaca Surat Qaf pada saat menjalankan shalat Subuh. Memang, surat atau ayat yang dibaca Rasulullah dalam shalat begitu beragam dan bervariasi. Namun setidaknya, itulah beberapa surat yang pernah dibaca Rasulullah dan terekam dalam hadist. A Muchlishon Rochmat- Хጣш фο
- Щο звакроσ