Bahanajar non-cetak adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dituangkan dalam teknologi non-cetak. B. Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Non-Cetak. Kelebihan bahan ajar non-cetak secara umum adalah : 1.
Berbicara mengenai dunia pendidikan keberadaan dari suatu strategi pembelajaran memang penting dikuasai oleh seorang pendidik. Mengingat pada dasarnya macam macam strategi pembelajaran memang jenisnya ada beberapa. Dimana mulai dari strategi SPE sampai dengan strategi SPA. Dengan paham akan berbagai jenis dari strategi belajar tersebut seorang pendidik bakal lebih gampang untuk menyesuaikannya kepada kondisi para siswa. Cakupan dalam strategi belajar ini meliputi pendekatan, kemudian metode, lalu model dan lainnya. Untuk penjelasan selebihnya adalah sebagai berikut Memahami Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi PembelajaranEkspositoriInkuiriBerbasis MasalahSPPKBKooperatifKontekstualAfektif Memahami Strategi Pembelajaran Kata yang cukup sering dikenal menggunakan sebutan strategi belajar yakni bisa dipahami sebagai suatu rangkaian rencana dari aktivitas belajar mengajar. Dimana di dalamnya akan tercantum beberapa hal seperti metode, kemudian juga penggunaan dari beragam sumber daya ataupun kekuatan yang asalnya dari sebuah pembelajaran. Adapun arah tujuan dari dilakukannya proses susun menyusun strategi belajar ini tidak lain yaitu sebagai penunjang saat melakukan kegiatan pembelajaran. hal semacam ini umumnya harus dipahami oleh seorang tenaga kependidikan maupun calon guru. Mengingat dalam sebuah pembelajaran dibutuhkan akan yang namanya seni beserta keahlian dari sang pendidik itu sendiri. Strategi semacam ini biasanya akan dipakai oleh seorang pendidik sewaktu melakukan penyampaian terhadap materi kepada para siswanya. Baca Juga 10 Macam-macam Model Pembelajaran Dan Contohnya Setelah mengenal serta mengetahui pengertian dari strategi pembelajaran, seorang pendidik juga perlu mengetahui macam macam strategi pembelajaran yang ada. Dimana jika guru menginginkan yang namanya pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif serta efisien. Maka satu dari beberapa cara yang dapat dilakukan adalah pemilihan strategi belajar yang sesuai. Hal ini diperlukan lantaran dapat menjadi penentu dari kualifikasi yang dimiliki oleh tenaga pendidik yang bersangkutan. Selain itu juga dapat dipakai untuk melihat kelayakan dari seorang guru ketika mengajar. Menurut seorang tokoh yang mempunyai nama Sanjaya bahwa macam dari strategi belajar jumlahnya ada sekitar 7. Dimana ketujuh strategi pembelajaran tersebut perlu untuk dijalankan oleh seorang pendidik. Untuk pembahasan selebihnya adalah seperti berikut Ekspositori Daftar yang termasuk macam macam strategi pembelajaran pertama ini sering juga disebut dengan strategi SPE. Adapun yang dimaksud dengan strategi belajar ini yaitu lebih memberikan penekanan pada bagian menyampaikan materi ajar. Dimana hal tersebut dilakukan memakai cara verbal melalui seorang pendidik kepada sejumlah siswa yang ada. Adapun maksudnya yaitu agar peserta didik mampu untuk memahami materi ajar dengan cara maksimal. Ciri lain yang ada pada strategi belajar ini yaitu terletak pada bagian orientasinya yang mengarah kepada tenaga pendidik seperti guru. Mengingat pendidik memiliki aspek yang lebih dominan dalam perkara ini. Di sini guru telah mempersiapkan materi secara sistematik hingga para murid lebih gampang memahaminya. Inkuiri Yang termasuk daftar berikutnya tentang macam macam strategi pembelajaran yakni sering dikenal dengan SPI. Adapun pengertiannya yaitu rangkaian aktivitas belajar mengajar lebih memfokuskan pada bagian tahapan berpikir dengan cara kritis beserta analitis. Tujuannya tidak lain yaitu untuk melakukan pencarian sekaligus penemuan secara sendiri terhadap jawaban yang asalnya dari sebuah permasalahan yang telah ditanyakan. Hal semacam ini di implementasikan dengan melakukan sesi tanya jawab antara pendidik dengan sejumlah peserta didik yang terdapat di kelas. Strategi satu ini dapat juga dipahami sebagai suatu strategi yang cenderung condong pendekatan orientasinya tertuju pada peserta didik. Dimana fokus yang dibangun yaitu lebih mengarah pada bagian perkembangan membangun intelektual dari siswa itu sendiri. Berbasis Masalah Istilah yang banyak dikenal dengan sebutan strategi SPBM ini bisa dipahami sebagai suatu rangkaian aktivitas yang memiliki hubungan dengan dunia pembelajaran. Fokus penekanan yang ada pada SPBM ini yaitu lebih cenderung mengarah pada tahapan para murid menyelesaikan permasalahan memakai cara ilmiah. Apabila diamati dari segi psikologi, bisa diketahui bahwasanya jenis strategi belajar satu ini lebih tersandar pada bagian psikologi dalam bidang pengetahuan. Dimana yang berawal dari sebuah asumsi bahwa belajar mengajar adalah sebuah tahapan dalam melakukan perubahan dari segi sikap lantaran keberadaan dari suatu pengalaman. Mengingat kata belajar tidak hanya sekedar melakukan hafalan suatu pengetahuan maupun suatu fakta tertentu. Akan tetapi belajar memiliki arti suatu tahapan saat menjalankan interaksi dengan lingkungan sekitar lewat cara yang sadar. SPPKB Nama satu dari daftar macam macam strategi pembelajaran kali ini juga cukup sering dikenal memakai kata SPPKB. strategi pembelajaran kali ini lebih fokus untuk memberikan tambahan penekanan pada bagian kerangka berpikir terhadap sosok para siswa. Dalam hal materi yang bakal diberikan tidak hanya tersaji berbentuk itu saja. akan tetapi di bagian strategi ini para murid bakal dilakukan bimbingan guna mampu menemukan konsep secara mandiri terhadap hal yang butuh serta perlu dikuasai. Adapun tahapan yang mampu dijalankan adalah lewat cara dialogis dalam waktu terus-terusan melalui pemanfaatan dari pengalaman yang dipunyai oleh setiap siswa yang ikut. Strategi pembelajaran kali ini juga memiliki tumpuan untuk membangun tingkat berpikir yang dimiliki peserta didik lewat telaah dari fakta. Hal semacam ini juga bisa memakai pengalaman para siswa sebagai bahan guna melakukan pemecahan suatu persoalan. Ketahui Juga 5 Macam-macam Teori Belajar dan Contohnya Kooperatif Sebutan lain untuk daftar dari macam macam strategi pembelajaran kelima yaitu menjalankan proses kegiatan belajar serta juga mengajar dalam bentuk kelompok. Dengan kata lain strategi kooperatif dapat dipahami sebagai suatu rangkaian aktivitas belajar yang dijalankan para siswa pada suatu kelompok. Tujuan dipakainya strategi ini tidak lain supaya tujuan dari belajar serta mengajar yang sudah dicanangkan sebelumnya mampu dicapai dengan semaksimal mungkin. Sistem yang dipakai memang berkelompok antar para siswa dalam jumlah yang terbilang kecil. Adapun total keseluruhan anggota yang ada yaitu empat hingga enam peserta didik saja salam satu kelompoknya. Untuk latar belakang yang dimiliki dari setiap anggota kelompok termasuk kategori heterogen atau berbeda. Baik berbeda dalam hal kemampuan akademik, kemudian ras, lalu juga jenis kelamin dan lainnya. Kontekstual Cukup banyak orang yang lebih mengenal strategi belajar ini dengan sebutan CTL. Dimana istilah ini dapat dipahami sebagai konsep belajar yang diharapkan mampu membantu pendidik dalam melakukan pengaitan materi. Baik untuk suatu materi maupun materi yang lain terhadap keadaan dunia secara nyata. Dalam strategi ini turut mampu dalam memberikan dorongan terhadap peserta didik agar mampu melakukan pembuatan hubungan. Yaitu antara ilmu yang dimiliki para murid dengan penerapan pada kehidupan di keseharian yang dilakukan. Afektif Berbicara mengenai jajaran strategi belajar ini lebih memberikan penekanan terhadap aspek kognitif atau pengetahuan dengan aspek keterampilan yang ada. Pada dasarnya afektif dapat dipahami sebagai suatu yang mempunyai hubungan dengan nilai yang bisa dikatakan cukup sulit untuk dilakukan pengukuran. Perkara ini dikarenakan mempunyai hubungan dengan yang namanya kesadaran yang ada pada diri para siswa. Pada suatu batasan tertentu, afektif bisa saja hadir pada suatu kejadian behavioral. Maka lantaran itu suatu penilai hingga sampai pada titik kesimpulan memerlukan ketelitian serta observasi berkelanjutan. Demikian pembahasan mengenai macam macam strategi pembelajaran yang perlu dipahami oleh para guru. Dimana supaya pendidik atau guru dapat memberikan penyampaian materi ajar dengan cara maksimal. Hingga tujuan dari dilakukannya pembelajaran yang telah ditetapkan mampu tercapai sesuai harapan. Baca Juga 10 Jenis Pendekatan Pembelajaran Beserta Contohnya Lengkap
3Kelebihan dan kelemahan jenis-jenis media pembelajaran PAI Kedua Macam-macam dan Karakteristik Media Pembelajaran Ketiga Kelebihan dan kekurangan jenis-jenis media Pembelajaran 5 1. Syarat-syarat media pembelajaran PAI E. Strategi Perkuliahan. 1. Brainstoming. 2. Diskusi Kelompok. 3. Praktek. 4. Lecturing 5. Online Learning. F. Evaluasi
ArticlePDF Available Abstractp>Model evaluasi pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan kualitasnya, tidak hanya pada proses belajar mengajar di kelas saja. Model evaluasi pembelajaran akan meningkatkan kualitas belajar mengajar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji model pembelajaran yang dipakai dalam proses belajar mengajar mata kuliah Model Belajar Mengajar Pendidikan Islam dan untuk mengetahui peran antar variabel yaitu proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Tarbiyah Jurusan Pendidikan Islam, STAIN Kudus yang berjumlah 152 orang. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan teknik random sampling . Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket dan analisis menggunakan Structural Equation Model SEM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Kata kunci model, evaluasi, pembelajaran, pendidikan, PAI. E V A L U A TION MODEL ON “STRATEGI PEMBELAJARAN PAI” TEACHING. Teaching evaluation model should be improved, not only its teaching and learning process. Teaching evaluation model improve the teaching and learning quality. This research aims to test the process of learning and teaching subject lesson of process of learning and teaching Islamic Education model and to know the analysis result of variables. They are teaching and learning process of subject Strategi Pembelajaran PAI’ Learning Strategy of Islamic Education. The subjects in this research were Tarbiyah Department students on Islamic Education Major of Kudus State Islamic College. The subjects in this study taken by using random sampling technique. They were 152 students. The data collection conducted by disseminating questionare. The analisis used Structural Equation Model SEM. Then, the result of research showed that the influence of teaching and learning process to the output was received and the process of learning and teaching had good influence to the learning and teaching output. Keywords model, evaluation, learning , education islam 0,05atau 3 kali DF 2 >Diharapkan nilai kecilNilai p > 0,05RMSEA atau 0,05 >GFI tidak t- 1 t 0 0,90 =TLI atau IFI tidak t- 1 t 0 0,95 =B. PembahasanLangkah awal dalam menguji hipotesis adalah dengan Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 205menguji data model teoritis dengan data empiris secara keseluruhan. Berikut ini lihat gambar adalah hasil output model teoritis evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran pada gambar 3 menunjukkan bahwa chi-square 13, 608 DF= 8, p=0,093, CMIN/DF=1,701, GFI= 0,970, AGFI = 0,921, TLI= 0,987 dan RMSEA = 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi Hasil Analisis Model Evaluasi Pembelajaran Matakuliah Strategi Pembelajaran PAIBerdasarkan pada hasil tersebut maka peneliti tidak akan melakukan modikasi model lagi, serta model yang digunakan ini dapat digunakan dalam penelitian ini. Hal ini berarti, hipotesis yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat Bobot Regresi untuk Uji Kausalitas dan Pengaruh 1. LangsungMelalui program statistik AMOS dapat dianalisis dan dihitung evaluasi hasil bobot regresi antar variabel laten yang sering disebut sebagai estimasi loading factors atau lambda value. Selain itu derajat bebas atau degree of eedom df, nilai C. R atau t-hitung juga dapat diketahui. Berdasarkan signikansi t-hitung dengan nilai probabilitas p= Hasil bobot regresi uji kausalitas disajikan pada tabel 2. Miahurrohmah206 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamHubungan antarVariabel Estimate . P Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI dengan output pembelajaran mata kuliah StrategiPembelajaran PAI1,187 0,146 8,134 0,000Tabel 2 Hasil Bobot Regresi Uji KausalitasPenjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signikan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signikansi t-hitung lebih kecil dari 0, besarnya pengaruh variabel laten proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI secara langsung standardized direct eect terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,065. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa, pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat Determinasi2. Besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koesien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran matakuliah strategi pembelajaran uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis mayor penelitian ini berupa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat analisis imi menunjukkan bahwa chi-square 13,608 DF = 8, p = 0,093, CMIN/DF = 1,701, GFI = 0,970, AGFI= 0,921, TLI=0,987 dan RMSEA= 0,068. Dengan demikian kriteria syarat penerimaan model dapat terpenuhi semua. Hal ini berarti, hipotesis Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 207yang menyatakan bahwa model yang dirancang dalam penelitian ini model teoretis sesuai atau layak, dengan perolehan data yang dikumpulkan model empiris dapat diterima. Penjelasan lebih lanjut analisis evaluasi bobot regresi tersebut dapat ditegaskan bahwa variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI berpengaruh signikan terhadap output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI karena signikansi t-hitung lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini didasarkan atas penyusunan dan pembangunan model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa STAIN. Model ini bertitik tolak dari pandangan bahwa faktor-faktor yang sangat kuat mempengaruhi proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI adalah kinerja dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, kepribadian dosen, fasilitas yang mendukung proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI, perilaku mahasiswa terhadap pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI. Proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI tersebut akan menghasilkan output berupa kompetensi mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI mahasiswa. Keterampilan yang diharapkan yang wajib dikuasai oleh mahasiswa adalah mampu mendemonstrasikan metode dan menggunakan media pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti ingin membangun model evaluasi pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI yang efektif dan e penelitian ini memperkuat penjelasan pada model sebelumnya seperti Model evaluasi ini dikembangkan oleh Kirkpatrick dikenal dengan Evaluating Training Programs e Four Levels atau Kirkpatrick’s evaluation model. Evaluasi terhadap program training mencakup empat level evaluasi, yaitu reaction, learning, behavior, dan result Widyoko, 2007. Model ini mengevaluasi secara sistematis mulai dari evaluasi reaksi, evaluasi belajar, evaluasi perilaku dan evaluasi hasil. Hasil penelitian ini juga memperkuat temuan Sururi 2008 yang melakukan pengembangan model dari model Kirkpatrick yang telah dimodikasi. Model EPBI milik Sururi 2008 telah dilakukan pada mata pelajaran bahasa Inggris. Model ini memiliki dua komponen pokok, yaitu proses dan output pembelajaran bahasa Inggris. Proses pembelajaran bahasa Inggris terdiri dari empat subkomponen, yaitu a di dalam kelas, b Miahurrohmah208 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan Islamkepribadianguru bahasa Inggris, cperilaku siswa,dan d fasilitas, media pembelajaran bahasa Inggris. Output pembelajaran bahasa Inggris mencakup empat subkomponen, yaituketerampilan a listening, b reading, c speaking, dan d writing. Di samping itu juga penelitian memperlihatkan bahwa besarnya kontribusi variabel secara simultan terhadap variabel lainnya yang ditunjukkan melalui koesien determinasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefesien determinasi R² output pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran 2008 1 berpendapat bahwa evaluasi sebagai sebuah proses menentukan hasil yang telah dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan. Melalui hasil koesien determinasi sebesar 0,42, yang bermakna bahwa 42 persen output pembelajaran PAI dapat dijelaskan atau diprediksi melalui variabel proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran Simpulan Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengaruh proses pembelajaran mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI terhadap output pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran PAI dapat diterima. Dan proses pembelajaran mata kuliah strategi pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI memiliki pengaruh besar terhadap output pembelajaran mata mata kuliah Strategi Pembelajaran pendidikan Agama Islam PAI. Model Evaluasi Pembelajaran Mata Kuliah Strategi Pembelajaran PAIVol. 9, No. 2, Agustus 2014 209DAFTAR PUSTAAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi Pendidikan Nasional. 2001. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta Ditjen Dikdasmen Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Strategi Pembelajaran dan PemilihannyaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8–23 Nopember 1999 di PPPG Matematika 2000. Evaluasi Pendidikan. Makalah disampaikan pada Konvensi Pendidikan Nasional tanggal 19–23 September 2000 di Universitas Negeri 2003. Desain dan Penilaian Pembelajaran Mahasiswa. Makalah disajikan dalam Lokakarya Sistem Jaminan Mutu Proses Pembelajaran, tanggal 19 Juni 2003 di universitas Gadjah Mada dan Shrinkeld, J. 1985. Systematic Evaluation A Self– instructional Guide to eory and Practice. New York Kluwer Nijho Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Algensindo. Miahurrohmah210 Edukasia Jurnal Penelitian Pendidikan IslamSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai 2007. Pengembangan Model Evaluasi Pembelajaran IPS SMP. Yogyakarta PPS 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005. ... Evaluasi adalah suatu komponen yang penting dalam kegiatan pembelajaran Magdalena et al., 2020 dan dilakukan secara berkelanjutan Miftahurrohmah, 2014. Pendidik harus mengetahui prinsip dasar dan syarat evaluasi dalam melakukan evaluasi pembelajaran Aulia et al., 2020. ... Muhammad Ghozil AuliaMuhammad Aufal MinanPenelitian ini mendeskripsikan tentang analisis pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, teknik pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara dilakukan oleh peneliti dengan informan guru mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul. Penelitian ini berfokus pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang dilakukan pada mata pelajaran Al-Qur’an Hadis MAN 1 Bantul. Proses perencanaan dengan penyusunan RPP mata pelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul sudah sesuai aturan kurikulum dengan mempertimbangkan sarana prasarana yang dimiliki oleh sekolahan serta RPP sudah sesuai dengan rumusan ABCD. Pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Al-Qur’an Hadis sudah cukup efektif karena telah sesuai dengan RPP serta sarana dan prasarana yang sudah memadai. Evaluasi pembelajaran Al-Qur’an Hadis di MAN 1 Bantul menilai dalam aspek keterampilan, sikap spiritual, dan sosial siswa. Evaluasi dilakukan dengan pemberian tugas-tugas serta ulangan. Selain itu, pembelajaran dimasa pandemi covid-19 yang dilakukan secara daring sudah cukup baik juga guru telah berupaya agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan AmbarwatiAbdul KarimThe discussion in the research relates to the planning, implementation and evaluation of teachers in developing cognitive abilities in introducing numbers using picture number cards to group A students at PAUD Permata Jember. This research uses a qualitative research approach with the type of case study research. This research was conducted using observation, interviews, and documentation as data collection techniques. Data analysis uses data condensation, data presentation, and data verification. While the validity of the data using triangulation techniques and data sources. Based on the results of the study, it can be concluded 1 Teacher planning in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely Formation of themes, compiling RPPH, preparing learning media, choosing teaching methods and materials to be implemented, and providing information to students before learning activities. 2 The form of teacher implementation in developing cognitive abilities in recognizing numbers with illustrated number cards media, namely opening activities namely greetings, praying and asking students how they are, Second is the core activity, namely seating management, singing songs about number recognition, distributing illustrated number card media for students, implementation of number recognition, students take turns demonstrating on the blackboard. and then the third is the closing activity, namely the teacher instructs recalling the repetition of today's learning activities, and the last is the closing activity of learning praying. 3 Evaluation of teachers in developing cognitive abilities in recognizing numbers using picture number card media, namely observation observation, performance assignment and checklist.. Pembahasan dalam penelitian berkaitan dengan perencanaan, pelakasanaan dan evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenalkan angka dengan media kartu angka bergambar pada peserta didik kelompok A di PAUD Permata Jember. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi sebagai teknik pengumpulan data. Analisis data menggunakan kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data. Sedangkan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber data. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan 1 Perencanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu Pembentukan tema, menyusun RPPH, menyiapkan media pembelajaran, memilih metode dan bahan ajar yang akan dilaksanakan, serta memberikan informasi pada peserta didik sebelum kegiatan pembelajaran. 2 Bentuk pelaksanaan guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu kegiatan pembukaan yaitu salam, berdo'a dan menanyakan kabar peserta didik, Kedua adalah kegiatan inti yaitu pengelolaan tempat duduk, menyanyikan lagu tentang pengenalan angka, membagikan media kartu angka bergambar pada peserta didik, pelaksanaan pengenalan angka, Peserta didik secara bergantian mendemonstrasikan dipapan tulis. dan selanjutnya ketiga adalah kegiatan penutupyaitu guru menginstruksikan kembali recalling pengulangan kegiatan pembelajaran hari ini, dan yang terakhir adalah kegiatan penutup pembelajaran berdo'a. 3 Evaluasi guru dalam mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka dengan media kartu angka bergambar, yaitu observasi pengamatan, unjuk kerja penugasan dan JHBaderiahThe purpose of this study was to determine the implementation of learning evaluation management in improving the quality of graduates at the Palopo State Islamic Institute. This type of research is descriptive qualitative, with pedagogical, juridical, and sociological approaches. The objects in the study were academic implementers and students, and the instruments used were observation guidelines, interview guidelines, and documentation. The results showed that the learning evaluation management at IAIN Palopo consisted of planning, organizing, implementing, and evaluating programs. At the planning stage, the academic side prepares every need for learning evaluation, then holds the schedule by referring to the academic calendar and arranges the place for lectures, at the evaluation stage, the UTS and UAS are supervised by a lecturer or lecturer who teaches the subject in question. Constraints in learning evaluation management include; the incomplete several course material so that it affects planning; besides that, some students who have not received a score in the previous semester comprehensive examination, in the organizational aspect, some lecturers are late in entering exam questions. Some have even tested the material but did not provide information to the study program/faculty, aspects of the facilities that have less influence on organizing learning evaluation. Obstacles in the implementation of the evaluation are the lack of student preparation in facing exams, the existence of cheating by students during the exam, and the constraints on program evaluation, namely the absence of a set time in evaluating the program. Eko Putro WidoyokoPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model evaluasi program pembelajaran IPS di SMP. Model yang dikembangkan disebut dengan model evaluasi kualitas dan output pembelajaran model EKOP. Subjek uji coba berjumlah 736 responden. Uji coba dilaksanakan di wilayah propinsi DIY dan Jawa Tengah. Proses pengembangan dilakukan melalui tiga tahap. Pengumpulan data menggunakan metode inventori sikap dan rating scale. Analisis data menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Analisis kecocokan model pengukuran menggunakan confirmatory factor analysis CFA. Kecocokan model pengukuran menggunakan empat indikator, yaitu 1 Chi-Square; 2 ρ-value; 3 RMSEA; dan 4 GFI. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa a model EKOP merupakan salah satu model evaluasi yang baik. Hal ini didasarkan pada hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS; b model pengukuran kualitas dan output pembelajaran IPS sudah sesuai dengan data lapangan, dan c hasil penilaian pakar, pemakai, maupun praktisi pembelajaran IPS menunjukkan bahwa panduan evaluasi dinilai cukup baik sebagai acuan implementasi evaluasi model kunci model evaluasi, kualitas pembelajaran, output pembelajaranKajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan EkonomiAmanAman. 2009. Kajian Model-Model Evaluasi Program Pendidikan. Laporan Penelitian Pendidikan. Yogyakarta Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi, Unversitas Negeri Penelitian. Jakarta Rineka CiptaS ArikuntoArikunto, S. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta Rineka Evaluasi Pendidikan______. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta Bumi disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 NopemberD MardapiDi Pppg Matematika YogyakartaMardapi. D. 1999. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi. Makalah disampaikan pada Penataran Evaluasi Pembelajaran Matematika SLTP untuk Guru Inti Matematika di MGMP SLTP tanggal 8-23 Nopember 1999 di PPPG Matematika Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and PracticeL D StufflebeamJ ShrinkfieldStufflebeam, dan Shrinkfield, J. 1985. Systematic Evaluation A Self-instructional Guide to Theory and Practice. New York Kluwer Nijhoff dan Penilaian PendidikanNana Dan SudjanaIbrahimSudjana, Nana dan Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung Sinar Baru Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikanSururiSururi. 2008. Model Evaluasi Pembelajaran Bahasa Inggris. Disertasi. Tidak di publikasikan. Yogykakarta Program Pascasarjana Universitas Negeri disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 NopemberZamroniZamroni, 2005. Mengembangkan Kultur Sekolah Menuju Pendidikan yang Bermutu. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Mengembangkan Kultur Sekolah di Yogyakarta pada tanggal 23 Nopember 2005.
\n macam macam strategi pembelajaran pai
Adajuga banyak bidang penelitian kualitatif seperti PAI, PGSD, hukum ekonomi, psikologi dan tentang pendidikan. Analisis Macam-macam Strategi Guru di dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Para Siswa. • Model Pembelajaran Bermain Sosial Dalam Upaya Meningkatkan Kecerdasan Emosi Peserta Didik Pengaruh Strategi Pembelajaran DAP
– Metro, Lampung Acara Seminar Nasional PAI Pascasarjana IAIN Metro menghadirkan narasumber yang pakar di bidang pendidikan, dua orang Guru Besar dari PTKIN terkemuka di Indonesia, yaitu Prof. Dr. Sutrisno, Guru Besar bidang Pendidikan dari UIN Sunan Kalijaga, Jogjakarta, dan Prof. Dr. Ali Mudhofir, Guru besar bidang Pendidikan dan ilmu Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya dan Dr. Mahrus As’ad, dari IAIN Metro. Diawali dengan penjelasan awal dari moderator, Dr. Ratu Vina Rohmatika, bahwa guru pendidikan agama Islam kini semakin tertantang untuk mengkreasikan cara mengajarnya dengan berbagai strategi, pendekatan, model, metode, teknik, serta taktik pembelajaran, karena menghadapi siswa zaman now yang memiliki berbagai karakter dengan tantangan era education yang dikombinasikan dengan penerapan K-13 dengan integrasi pendidikan karakter dan berfikir tingkat tinggi atau disebut juga HOTS Higher Order Thinking Skill,  untuk itu guru harus lebih kreatif dalam mendidik dan mengimplementasikan pembelajaran PAI disesuaikan dengan materi dan tujuan pembelajaran . Prof. Dr. Sutrisno, pada kesempatan tersebut menjelaskan bahwa seluruh pendidik yang tidak siap dengan era masa kini maka akan ditinggalkan para muridnya, sehingga dibutuhkan pendekatan yang tepat dalam pembelajaran PAI. Menurut beliau Pendekatan PAI yang berjalan selama ini dapat dibedakan kepada dua macam, yaitu pendekatan Normatif dan Empiris. Pendekatan normatif berangkat dari norma-norma ajaran Islam, bersifat top-down. Sedangkan pendekatan empiris berangkat dari realitas kehidupan, bersifat bottom-up. Dengan kata lain, jika mengikuti metode double movement, pendekatan normatif itu bergerak dari atas kitab suci menuju ke bawah realitas kehidupan, sebalinya pendekatan empiris itu berangkat dari realitas kehidupan bawah menuju norma agama pada kitab suci. Pendekatan yang tepat dalam pembelajaran PAI saat ini menurut beliau adalah pendekatan empiris, karena langsung mengena ke permasalahan siswa dan membantu menyelesaikannya. Menurut beliau, Guru harus menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai uswah hasanah dalam kehidupannya, sehingga, PAI pada era harus Fokus pada problem subyek didik, Berparadigma inklusif, Berorientasi pada perbaikan subyek didik, Berangkat dari kondisi obyektif subyek didik, kemudian ditemukan problem-problem mereka, dari problem-problem itu kemudian dicarikan solusinya pada ajaran agama Islam. Dan juga guru PAI harus menjadikan subyek didik dituntut menjadi kader bangsa yang berakhlak mulia dengan berkolaborasi dengan semua guru di sekolah untuk internaslisasi nilai-nilai akhlak mulia beserta penilaiannya. Sedangkan, Prof. Dr. Ali Mudhofir, Guru besar bidang Pendidikan dan ilmu Keguruan di UIN Sunan Ampel Surabaya menjelaskan tentang Inovasi Pembelajaran PAI di era education beliau menjelaskan bahwa guru masa kini harus bisa menginspirasi semua siswanya, guru harus mendidik siswa dengan berfikir tingkat tinggi atau HOTS dalam menyusun RPP sebagai document curriculum dan saat implementasi pembelajaran atau actual curriculum. Beliau juga menjelaskan Di era abad 21 minimal ada empat ketrampilan belajar 4C yang harus dimiliki anak didik, yaitu keterampilan yang terkait dengan kemampuan anak menghadapi dan menangani tantangan kompleks yang ada di hadapannya. Empat  keterampilan itu adalah Critical thinking/problem-solving skills keterampilan berfikir kritis dan memecahkan masalah-masalah yang ada di hadapannya. Creativity – Innovation kreativitas, keterampilan menggunakan sudut pandang dan solusi baru untuk menyelesaikan tantangan Communication skills keterampilan berhubungan dengan kapasitas komunikasi dengan beragam orang yang berbeda Collaboration skills keterampilan berhubungan dengan kapasitas melakukan sinergi dan kolaborasi dengan anggota tim untuk mencapai tujuan bersama Sedangkan bapak Dr. Mahrus As’ad, Wakil Direktur pascasarjana IAIN Metro, menjelaskan strategi pembelajaran PAI di era education adalah menggunakan blended learning yakni pendekatan yang berpusat pada siswa student centered dengan memadukan pembelajaran off line dan Beliau menjelaskan bahwa pembelajaran saat ini harus menjadikan siswa sebagai subjek pendidikan yang berorientasi pada siswa, bukan berorientasi pada guru, sehingga siswa dimanapun dan kapanpun bisa menikmati pembelajaran PAI dengan melaksanakanproses belajar mengajar dengan baik seperti sebelum adanya pandemi ini. Proses pembelajaran mengunakan jenis metode ini juga mengurangi kesulitan terhadap peserta didik yang akan terpapar oleh adanya virus yang disebut Covid-19 . Kata Kunci: Strategi Pembelajaran PAI, Prestasi Belajar Siswa. Macam-Macam Strategi Pembelajaran dan Pengertiannya. Strategi pembelajaran merupakan bagian krusial yang harus disusun sedemikian rupa dengan melihat potensi siswa, kondisi sarana dan prasarana serta tingkat kesulitan satu unsur terpenting dalam proses belajar mengajar yang tepat serta efektif untuk mencapai target adalah strategi Isi Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran dan PengertiannyaMemahami arti dan definisi dari strategi pembelajaran merupakan sesuatu yang sangat penting, khususnya bagi mereka yang terjun langsung di dunia mengerti hakikat dari strategi pembelajaran atau teaching strategy, diharapkan guru sebagai pendidikan dan fasilitator pendidikan mampu menganalisa masalah-masalah yang ada serta menemukan berbagai inovasi dan meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar mengajarnya. Pengertian Strategi PembelajaranApa itu strategi pembelajaran? Strategi pembelajaran adalah suatu upaya menerapkan strategi yang sistematis dan dilakukan dengan efektif agar mendapatkan keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran memiliki kedudukan yang penting sebagai rancangan serta metode agar tujuan pembelajaran dapat pengertian di atas, ada beberapa defisini strategi pembelajaran berdasarkan beberapa ahli pendidikan, baik dari dalam maupun luar negeri. Berikut selengkapnya Cropper 1998Pengertian strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. la menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat Kauchak dan HarderStrategi pembelajaran menurut Kauchak dan Harder adalah jenis-jenis metode mengajar yang khusus direncanakan untuk mencapai tujuan Romiszowski 1981Strategi mengajar adalah suatu pandangan umum tentang rangkaian tindakan yang diadaptasi dari perintah-perintah terpilih untuk metode 1995Pengertian strategi pembelajaran menurut Kemp adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran bisa dicapai secara efektif dan dan Ely 1990Menurut Gerlach dan Ely strategi mengajar adalah cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu yang terdiri atas sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada 1998Strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Mereka menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat MartinArti strategi pembelajaran adalah pola ketrampilan dan perilaku guru yang dimaksudkan untuk menolong siswa mencapai tujuan dan Carey 1990Arti strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran pembelajaran bukan hanya sebatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta B. Uno 2008Pengertian strategi pembelajaran menurut Hamzah B. Uno merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses TabaStrategi pembelajaran adalah urutan ataupun pola tingkah laku guru untuk bisa menampung semua variabel-variabel pembelajaran dengan sadar serta Joni 1980Strategi pembelajaran adalah sebuah pola umum perbuatan guru siswa didalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar yang menunjuk kepada karakteristik abstrak dari pada rentetan perbuatan guru-siswa Sumarno 2011Alim Sumarno berpendapat strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang sengaja dipilih oleh pengajar pada proses pembelajaran yang bertujuan untuk memberikan kemudahan fasilitas pada siswa atau pelajar supaya dapat mencapai pelajaran tertentu sesuai yang sudah R David 2008Dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan 2004Strategi pembelajaran adalah suatu kondisi yang diciptakan oleh guru dengan sengaja agar peserta difasilitasi dalam mencapai tujuan pembelajaran yang Bahri dan Aswan Zain 1995Pengertian strategi pembelajaran adalah sebagai pola-pola umum kegiatan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang telah 1997Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dkk 1986Arti strategi pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta 2007Strategi pembelajaran merupakan cara yang dipilih dalam memberikan fasilitas maupun bantuan pada peserta didik untuk bisa mencapai tujuan pembelajaran Wina 2007Strategi pembelajaran merupakan pola umum perbuatan guru-peserta didik di dalam perwujudan kegiatan belajar-mengajar. Sehingga strategi menunjuk kepada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru-peserta didik di dalam peristiwa dan Driscoll 1992Pengertian strategi pembelajaran menurut Frelberg dan Driscoll adalah untuk mencapai berbagai tujuan dalam memberi materi pelajaran pada berbagai tingkatan, untuk siswa yang berbeda dalam konteks yang berbeda dan Tujuan Strategi PembelajaranPenerapan dan pemilihan strategi pengajaran tentu saja memiliki maksud dan tujuan. Berikut ini adalah fungsi dan tujuan strategi pembelajaran, yaituMemberikan isi pembelajaran kepada informasi atau bahan-bahan yang dibutuhkan dalam belajar untuk menunjukkan unjuk tujuan hasil belajar dan pemahaman peserta Strategi PembelajaranMacam-macam Strategi PembelajaranAda berbagai macam strategi pembelajaran. Berbeda dengan metode maupun model pembelajaran, setiap guru bisa saja menciptakan aneka strategi dalam satu KD, Tema ataupun Unit Materi, bisa saja guru menggunakan lebih dari 3 strategi untuk mencapai hasil yang adalah contoh dari macam-macam strategi pembelajaran yang bisa menjadi inspirasi dalam perencanaan kegiatan mengajar di sekolah. Berbagai Macam Strategi Pembelajaran yang cukup populer digunakan oleh guru 1. Strategi Pembelajaran Ekspositori SPE Dalam hal ini, guru mengambil peranan yang sangat penting karena sebagai sumber ilmu dan keterampilan. Strategi mengajar ini sering disebut chalk and talk. Metode ceramah dan tutorial bisa dipakai dalam strategi ekspositori. 2. Strategi Pembelajaran Inkuiri SPIJenis Strategi pembelajaran berikutnya adalah inkuiri yang merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran dengan cara menekankan proses berpikir kritis. Melalui strategi pembelajaran inkuiri, maka orientasi siswa akan lebih terbentuk. 3. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah SPBMPembelajaran SPBM merupakan contoh macam-macam strategi pembelajaran yang berisi rangkaian aktivitas pembelajaran yang telah menekankan pada proses penyelesaian masalah yang telah dihadapi secara ilmiah. Melalui strategi pembelajaran ini, maka secara perlahan siswa akan mulai berkembang lebih baik lagi. Hal ini membuktikan bahwa perkembangan siswa terjadi melalui aspek efektif dan juga Strategi Peningkatan Kemampuan BerpikirJenis strategi pembelajaran dilakukan dengan menekankan pada kemampuan berpikir yang dimiliki setiap siswa. Materi yang diberikan tidak disajikan begitu saja, namun siswa akan dibimbing untuk mencapai proses supaya bisa menemukan sendiri konsep yang seharusnya dikuasai dengan melalui proses dialogis secara terus menerus dan memanfaatkan pengalaman yang dimiliki strategi ini memang mengedepankan pola berpikir, sehingga pembelajaran ini lebih bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa dalam berpikir melalui fakta maupun Strategi Pembelajaran Kooperatif SPKPembelajaran kooperatif dikembangkan berdasarkan teori perkembangan kognitif Vygotsky. Dalam teorinya, Vygotsky percaya bahwa anak aktif dalam menyusun pengetahuan bisa memakai model Cooperative Learning untuk melakukan strategi ini. Salah satu implementasinya adalah strategi trading place atau pembelajaran berbasis pertukaran pengalaman. 6. Strategi Pembelajaran KontekstualStrategi pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar yang dapat membantu guru antara situasi dunia nyata para siswa dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan. Secara tidak langsung strategi pembelajaran kontekstual dapat mendorong siswa menjadikan hubungan antara kehidupan dengan pengetahuan bisa diterapkan dengan Strategi Pembelajaran Afektif SPADalam menyusun jenis-jenis strategi pembelajaran afektif, guru harus memahami nilai apa yang ingin dicapai. Observasi, interview dan pendekatan personal bisa dialkukan dalam melakukan hal ini. jenis-jenis strategi pembelajaranBisa disimpulkan bahwa ternyata ada berbagai macam strategi pengajaran yang ada. Pemilihan strategi harusnya didasarkan pada kebutuhan dalam proses belajar, termasuk juga jenjang dan kemampuan tulisan kali ini tentang teaching strategy. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk Anda. Terima kasih sudah membaca. Jangan ragu untuk memberi komentar seputar pendidikan atau macam-macam strategi pembelajaran. Saatini pengelolaan laboratorium PAI masih dibilang sesuatu yang langka, bila dibandingkan dalam pengelolaan laboratorium IPA dan Bahasa. Pengelolaan pembelajaran PAI melalui laboratorium kiranya dapat menghasilkan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa untuk dapat menguasai materi pelajaran, mempraktekkan dan pembiasaan sikap yang baik
Daftar Isi Pengertian Strategi Pembelajaran Macam-macam Strategi Pembelajaran Strategi Pembelajaran Inkuiri Strategi SPBM Strategi Koperasi DSS Strategi Peningkatan Keterampilan Berpikir SPKB Strategi Pembelajaran Cooperative Script Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah Strategi Pembelajaran Kolaboratif Contoh Penerapan Strategi Pembelajaran di Kelas Tujuan Strategi Pembelajaran Cara Menentukan Strategi Pembelajaran 1. Pertimbangan atau Identifikasi Tujuan pembelajaran yang Ingin Dicapai 2. Kenali Karakteristik Peserta Didik 4. Susun Rencana Pembelajaran 5. Evaluasi Hasil Pembelajaran Tips Menjalankan Strategi Pembelajaran yang Efektif 1. Libatkan Siswa dalam Proses Pembelajaran 2. Gunakan Metode Pembelajaran yang Bervariasi 3. Gunakan Teknologi sebagai Media Pembelajaran 4. Berikan Umpan Balik yang Konstruktif 5. Picu Motivasi Belajar - Strategi pembelajaran adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan hasil belajar. Dalam hal ini, tidak semua orang dapat belajar dengan mudah dan karena itu, penting untuk mengetahui strategi pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan efisiensi dalam belajar. Dalam artikel ini, kami akan membahas berbagai macam strategi pembelajaran, contoh, tujuan, hingga tips menentukannya untuk membantu meningkatkan keterampilan strategi pembelajaran adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dalam hal ini, strategi pembelajaran menjadi kegiatan yang harus dikerjakan guru dan siswa. Pasalnya, strategi pembelajaran itu juga diartikan sebagai suatu set materi dan prosedur pembelajaran untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Dalam implementasinya, strategi pembelajaran terdiri dari berbagai macam teknik dan metode belajar, contohnya membaca, mengingat, mengulang, dan menerapkan maksud dari strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan, yang termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dapat dicapai secara efektif dan Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran InkuiriJenis strategi pembelajaran inkuiri dilakukan dengan cara memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk mengeksplorasi konsep-konsep yang diajarkan melalui pengamatan, tanya jawab, dan percobaan. Tujuan dari strategi pembelajaran inkuiri adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan yang SPBMDilansir strategi pembelajaran SPBM adalah jenis strategi pembelajaran dengan menggabungkan beberapa kegiatan pembelajaran, yang memfokuskan proses pemecahan masalah ilmiah. Umumnya, SPBM akan didasarkan psikologi kognitif, yang dibebaskan dari asumsi bahwa belajar merupakan proses mengubah perilaku melalui Koperasi DSSMetode pembelajaran DDS adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok tertentu. Misalnya, menggunakan kelompok kecil atau tim yang terdiri dari 4-6 orang yang memiliki latar belakang akademis ras, atau gender, dan Peningkatan Keterampilan Berpikir SPKBSPKB adalah model pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kemampuan berpikir siswa, dengan fakta-fakta atau pengalaman sebagai bahan untuk memecahkan masalah. Materinya akan membimbing siswa untuk menemukan konsep sendiri yang harus Pembelajaran Cooperative ScriptDisebutkan artikel AIM Medical Science dalam strategi pembelajaran cooperative script merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara memberikan skenario atau naskah yang harus dijalankan oleh siswa dalam strategi ini, setiap siswa memiliki peran yang berbeda-beda dan harus bekerja sama untuk menyelesaikan skenario atau naskah yang diberikan. Tujuan dari strategi pembelajaran cooperative script adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial, seperti kerjasama, komunikasi, dan Pembelajaran Berbasis ProyekStrategi pembelajaran berbasis proyek dilakukan dengan cara memberikan siswa tugas atau proyek yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, kreatif, dan dari strategi pembelajaran berbasis proyek adalah untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan untuk memecahkan masalah dan membuat keputusan yang baik dalam situasi Pembelajaran Berbasis MasalahStrategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan cara memberikan suatu masalah atau situasi tertentu yang harus dipecahkan oleh siswa. Dalam strategi ini, siswa diajak untuk berpikir secara kritis dan kreatif dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Tujuan dari strategi pembelajaran berbasis masalah yaitu untuk membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan dengan cara yang lebih praktis dan relevan dengan kehidupan Pembelajaran KolaboratifStrategi pembelajaran kolaboratif merupakan salah satu metode pembelajaran yang dilakukan secara bersama-sama dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Metode ini dilakukan dengan cara membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Dalam strategi pembelajaran kolaboratif, setiap siswa memiliki peran yang sama penting dalam proses belajar, sehingga setiap siswa harus berkontribusi untuk mencapai tujuan Penerapan Strategi Pembelajaran di KelasDirangkum e-book tentang Strategi Pembelajaran karya Haidir dan Salim, berikut adalah contoh strategi pembelajaran di kelas yang sering diterapkanSiswa atau peserta didik dididik untuk menulis hasil kesimpulan ke dalam sebuah didik melakukan sintesis memadukan terhadap semua materi didik melakukan diskusi di dalam didik disuruh untuk mengamati, menggolong-golongkan, membuat dugaan, mengukur, dan menjelaskan kelompok dan pemberian tugas program perbaikan dan program prinsip peserta didik belajar belajar sambil bekerja/ kegiatan korektif pada peserta Strategi PembelajaranSejatinya, tujuan strategi pembelajaran akan bergantung pada model pembelajarannya. Dirangkum dari oleh Nina Lamatenggo, berikut adalah beberapa tujuan strategi pembelajaranModel pembelajaran perolehan konsep bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami suatu konsep tertentu. Model ini bisa diterapkan untuk semua umur, mulai dari anak-anak hingga pembelajaran berpikir induktif bertujuan untuk membangun mental kognitif, untuk mengembangkan kemampuan pembelajaran inquiry training bertujuan melatih kemampuan siswa dalam meneliti, serta menjelaskan suatu fenomena untuk memecahkan masalah secara peningkatan pembelajaran individu bertujuan untuk menekankan pengembangan pribadi siswa, untuk mengembangkan hubungan produktif dengan lingkungannya, dan membantu mereka untuk memandang dirinya sebagai pribadi yang mampu atau pembelajaran tidak langsung bertujuan utama untuk membantu siswa mencapai integrasi pribadi, efektivitas pribadi, serta penghargaan terhadap dirinya secara pembelajaran pelatihan kesadaran bertujuan untuk membantu siswa meningkatkan pemahaman, kesadaran diri, dan perilaku orang pembelajaran pertemuan kelas bertujuan untuk membantu membangun saru kelompok sosial yang saling menghargai, menyayangi, disiplin, serta berkomitmen untuk berperilaku Menentukan Strategi Pembelajaran1. Pertimbangan atau Identifikasi Tujuan pembelajaran yang Ingin DicapaiCara pertama untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat adalah dengan mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hal ini akan membantu dalam menentukan jenis strategi yang tepat untuk mencapai tujuan Kenali Karakteristik Peserta DidikSetiap siswa memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga penting untuk mengenal karakteristik siswa sebelum menentukan strategi pembelajaran. Dengan mengenal karakteristik siswa, pengajar dapat menyesuaikan strategi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Pilih Strategi Pembelajaran yang TepatSetelah mengetahui tujuan pembelajaran dan karakteristik siswa, langkah selanjutnya adalah memilih strategi pembelajaran yang tepat. Ada berbagai jenis strategi pembelajaran yang dapat dipilih, seperti strategi pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran inkuiri, dan sebagainya. Pilihlah strategi yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik Susun Rencana PembelajaranSetelah memilih strategi pembelajaran yang tepat, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran harus mencakup materi pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan jadwal Evaluasi Hasil PembelajaranSetelah proses pembelajaran selesai dilakukan, evaluasi hasil pembelajaran perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari strategi pembelajaran yang digunakan. Evaluasi dapat dilakukan dengan cara mengukur hasil belajar siswa, menilai proses pembelajaran, atau melakukan refleksi bersama dengan Menjalankan Strategi Pembelajaran yang Efektif1. Libatkan Siswa dalam Proses PembelajaranSalah satu kunci dari strategi pembelajaran yang efektif adalah melibatkan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan melibatkan siswa, mereka akan lebih aktif dan terlibat dalam pembelajaran, sehingga dapat memperkuat pemahaman mereka terhadap materi yang Gunakan Metode Pembelajaran yang BervariasiDilansir Edutopia, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dapat membantu mempertahankan minat dan perhatian siswa dalam pembelajaran. Misalnya, menggunakan metode pembelajaran inkuiri, dan kolaboratif yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam Gunakan Teknologi sebagai Media PembelajaranPemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran juga dapat meningkatkan efektivitas strategi pembelajaran. Teknologi dapat membantu memudahkan akses siswa terhadap materi pembelajaran, memberikan variasi dalam metode pembelajaran, serta membantu menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan Berikan Umpan Balik yang KonstruktifMemberikan umpan balik yang konstruktif dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Umpan balik yang diberikan sebaiknya spesifik dan memberikan saran atau masukan yang jelas agar siswa dapat memperbaiki kelemahan Picu Motivasi BelajarDisebutkan dalam para pengajar juga perlu memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Sehingga, hal tersebut mampu memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar lebih dunia pendidikan, strategi pembelajaran yang efektif sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran dan meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Dengan memperhatikan tips dan langkah-langkah yang tepat, pengajar dapat menentukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan memaksimalkan proses pembelajaran. Simak Video "Rangkaian Pelebon Raja Denpasar IX Manah Toya Ning hingga Pawai Ogoh-ogoh" [GambasVideo 20detik] khq/fds
KataKunci: Strategi Pembelajaran PAI, Anak Berkebutuhan Khusus, Tunarungu. TAZKIYA Vol.7 No.2 Januari-Juni 2018 ISSN 2086-4191 2 I. PENDAHULUAN Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional pada bab IV terkait tentang Hak dan Kewajiban Warga Negara, Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah pada bagian kesatu, pasal 5 yang berbunyi: Warga negara
0% found this document useful 0 votes0 views13 pagesDescriptionStrategi Pemb PAI - Kel 3 Jenis-Jenis Strategi Dan Model Dalam Pembelajaran PAICopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views13 pagesStrategi Pemb PAI - Kel 3 Jenis-Jenis Strategi Dan Model Dalam Pembelajaran PAIDescriptionStrategi Pemb PAI - Kel 3 Jenis-Jenis Strategi Dan Model Dalam Pembelajaran PAIFull description A Pengertian Strategi Pembelajaran. Istilah strategi (strategy) berasal dari “kata benda” dan “kata kerja” dalam bahasa Yunani. Sebagai kata benda, strategos merupakan gabungan kata stratos (militer) dengan “ego” (memimpin). Sebagai kata kerja, stratego berarti merencanakan (to plan). Dengan demikian strategi adalah suatu pola yang
STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. B. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran a. Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] b. Strategi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran c. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] d. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. 2. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] 5. Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 in Abidin, STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? 2. Apa saja komponen strategi pembelajaran? 3. Bagaimana pengertian pembelajaran? 4. Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? 5. Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran a. Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut 1 Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. 2 Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. 3 Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. 4 Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar. b. Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran c. Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita. Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut 1 Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. 2 Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. 3 Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. 4 Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya. d. Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut 1 Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi a Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, b Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar c Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, d Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. 2 Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi a Pengembangan bakat secara optimal. b Hubungan antara manusia. c Efesiensi ekonomi. d Tanggung jawab selaku warga negara. e Belajar mengajar sebagai suatu sistem. 3 Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. 4 Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi. 5 Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru a Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. b Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. c Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. 6 Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. 2. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut a. Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran b. Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. c. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. d. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. e. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu 1 Alat sebagai perlengkapan 2 Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan 3 Alat sebagai tujuan f. Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti 1 Buku atau perpustakaan 2 media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll 3 dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain g. Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar. 3. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. 4. Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu a Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru b Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. c Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua a Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja b Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu a Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. b Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum. 5. Manfaat Strategi pengajaran a Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa 1 Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri 2 Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama 3 Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal 4 Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien b Manfaat strategi pengajaran bagi guru 1 Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien 2 Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur 3 Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain 4 Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta mengucapkan STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM / PAI Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kulyah Ilmu Pendidikan Dosen Pengampu Mohammad Yasin Abidin, Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul” STRATEGI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PAI” dapat terselesaikan. Shalawat serta salam semoga senanantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan sekalian umatnya hingga akhir zaman. Tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 terima kasih kepada Bapak Mohammad Yasin Abidin, Selaku dosen pengampu mata kulyah Study Tokoh Pendidikan Islam yang telah memberikan tugas ini serta membantu memberikan motivasi dan masukan dalam penyusunan makalah ini, mungkin masih banyak kekuranganya. Oleh karena itu, penyusun berharap adanya kritik dan saran demi kesempurnaan. Semogam akalah ini bermanfaat. Aamin BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pentingnya belajar strategi pembelajaran, di antaranya guru dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,profesionalitas dan kredibilitas guru dengan baik, karena keterampilan mengajarnya tidak memadai. Padahal guru adalah sebagai salah satu unsur pendidik yang harus memiiki kemampuan memahami bagaimana peserta didik belajar dan kemampuan mengorganisasikan proses pembelajaran yang mampu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peserta didik. untuk itu guru perlu menguasai hakekat dan konsep dasar belajar. Dengan demikian, guru mampu menerapkanya dalam kegatan pembelajaran, karena fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya belajar dalam diri peserta didik. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud dengan strategi belajar mengajar? Apa saja komponen strategi pembelajaran? Bagaimana pengertian pembelajaran? Apa saja jenis-jenis strategi belajar mengajar? Apa saja manfaat dari strategi pengajaran? BAB II PEMBAHASAN Pengertian Strategi Belajar Mengajar Pembelajaran Setrategi belajar mengajar Istilah strategi pada mulanya digunakan dalam dunia kemiliteran. Strategi berasal dari bahasa yunani setrategos yang berarti jenderal atau panglima, sehingga setrategi diartikan sebagai ilmu kejendralan atau ilmu kepanglimaan. Secara umum setrategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar baluan Negara untuk bertindak dalam usaha mencapai saran yang telah di tentukan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia setrategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai khusus yang diinginkan. Joni 1993 berpendapat bahwa yang dimaksudkan setrategi adalah suatu prosedur yang digunakan untuk memberikan sarana yanf konduktif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.[1] Ada empat setrategi dasar dalam pembelajara yang meliputi hal-hal berikut Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualitas perubahan tingkah laku dan keperibadian anak didik sebagaimana yang telah diharapan. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat. Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang di anggap paling tepat dan efektif. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar.[2] Startegi Pengajaran Setrategi pengejaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang mnjamin siswa mencapai tujuan . setrategi pengajaran lebih luas dari pada metode atu teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi pengajaran Pengertian Belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang scara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya senndiri dalam interaksi dengan lingkuganya Slameto, 20032. Perubahan itu bersifat relatifkonstan dan berbekas, dalam kaitan ini, proses belajar dan perubahan merupakan bukti hasil yang diproses. Belajar berarti mengakibatkan perubahan yang terjadi dalam diri seeorang menyangkut tindakan secara psikis dan psikoogis dirinya. Belajar tidak hanya mempelajari mata pelajaran, tetapi juga penyusunan, kebiasaan, presepsi, kesenangan atau minat, pemnyesuaian sosial, bermacam-macam keterampilan lain, dan cita-cita.[3] Beberapa ciri belajar seperti dikutip oleh Darsono 200030 adalah sebagai berikut Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan. Tujuan ini digunakan sebagai arah kegiatan, sekaligus tolak uur keberhasilan blajar. Belajar merupakan pengalaman sendiri tidak dapa di wakilkan kepada orang lain. Jadi belajar bersifat individual. Belajar merupakan proses interaksi antara individu dan lingkunganya. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan pada diri orang yang belajar. Perubahan tersebut bersifat integral, artinya perubahan dalam aspek kognitif, dan psikomotorik yang terpisahkan satu dengan lainya.[4] Klasifikasi Strategi Belajar Mengajar Menurut Tabrani, terdapat berbagai masalah sehubungan dengan setrategi belajar mengajar yang secara kseluruhan di klasifikasikan sebagai berikut Konsep dasar satrategi belajar mengajar Konsep dasar startegi bewlajar mengajar meliputi Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tigkah laku, Menentukan pilihan berkenaan dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar Memilih prosedur dan teknik belajar-mengajar, Menerapkan norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Sasaran kegiatan belajar Sasaran itu harus di terjemahkan kedalan ciri-ciri perilaku keperibadian yang tambah. Pada tingkat sasaran atau tujuan universal, manusia yang diidamkan emiliki kualifikasi Pengembangan bakat secara optimal. Hubungan antara manusia. Efesiensi ekonomi. Tanggung jawab selaku warga negara. Belajar mengajar sebagai suatu sistem. Belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar mengajar sebagi suatu sistem intruksional mengacu kepada pengertian sebagai seperangkat komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Selaku sistem, belajar-mengajar meliputi suatu komponen, antara lain tujuan, baha, siswa, guru, metode, situasi, dan evaluasi. Hakikat proses belajar mengajar sebagai suatu sistem Belajar merupaan proses perubahan perilaku berkat pengalamn dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme, atau peribadi.[5] Intering behavior siswa Ada tiga dimensi entering behavior yang perlu diketahui guru Batas-batas ruang lingkup materi pengetahuan yang telah dimiliki dan di kuasai ole siswa. Tingkatan tahaan materi pengetahuan, terutama kawasan pola-pola sebutan atau kemampuan yang telah dimiliki siwa. Kesiapan dan kematangan fungsi psikofisik. Implementasi belajar-mengajar Implementasi belajar meliputi, perencanaan intruksional yaitu alat atau media untuk mengarahkan kegiatan-kegiatan organisasi belajar. Komponen-Komponen Strategi Pembelaran Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputu tujuan, bahan pelajaran kegiatan belajar, mengajar, metode, alat dan sumber, serta evaluasi, penjelasan dari setiap komponen tersebut adalah sebagai berikut Tujuan Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan atau suatu kegiatan. Tujuan secara eksplisit di upayakan melalui kegiiatan pembelajaran instructional effect biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran Bahan pelajaran Bahan pelajaran adalah subtansi yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar tidak akan berjalan, karena itu guru yang akan mengajari pasti memiliki dan menguasai bahan pelajaran yang akab disampaikan pada anak didik, bahan salah satu sumber bagi anak didik. Kegiatan belajar mengajar Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan segala sesuatu yang telah diprogamkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar., guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan pelajaran sebagai mediumnya. Metode Metode adalah suatu cara yang di pergunakan untuk mencapai tujuan tyang telah diciptakan dalam kegiatan belajar mengajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya berfariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran selesai. Alat Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai segala esuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi, yaitu Alat sebagai perlengkapan Alat sebagai pembantu dan mempermudah usaha dalam mencapai tujuan Alat sebagai tujuan[6] Sumber pelajaran Yang dimaksud dengan sumber-sumber bahan dan belajar adalah sebagai sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana bahan pengajaran terdapat atau asal-usul pelajaran seseorang, dengan demikian sumber belajar itu merupakan bahan atau materi untuk menambah ilmu pengetahuan, seperti Buku atau perpustakaan media masaa majalah, surat kabar, radio, tv dll dalam lingkungan, alat pengajaran buku pelajaran, peta, gambar, kaset, papan tulis, kapur, spidol dan lain-lain Evaluasi Evaluasi adalah kegiatan mengumpulkan data seluas-luasnya sedalam-dalamnya yang bersangkutan dengan kesetabilitas sisiwa guna mengetahui sebab akibat dan hasil belajar siswa dapat mendorong dan mengembangkan kemampuan belajar.[7] Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah prosese interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.[8] Tujuan pembelajaran adalah pernyataan mengenai keterampilan atau konsep yang diharapkandapat dikuasai oleh peserta didik padaakhir periode pembelajaran Slavin, 1994. Tujuan pembelajaran merupakan arah yang hendak dituju dari rangkaian aktifitas yang dilakukan dalam proses pembeljaran tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentk perilaku yang diharoakn terjadi, dimiliki atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu.[9] Jenis-jenis strategi belajar mengajar Strategi belajar mengajar berpusat pada guru dapat di kelompokkan dalam beberapa jenis, tergantung dari segiapa kita mengelompokkanya. Ada strategi belajar mengajar yang dikelompokkan berdasarkan komponen yang mendapat tekanan dalam program pengajaran seperti yang telah disebutkan sebelumya. Dalam hal ini dikenal ada tiga macam strategi belajar mengajar, diantaranya yaitu Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guru Strategi belajar mengajaryang berpusat pada peserta didik. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada mata pelajaran. Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar, mengajar, dapat dibedakan menjadi dua Strategi belajar mengajar ekspositori dimana guru mengolah secara tuntas pesan atau materis ebelum disampaikan sikelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja Strtegi belajar mengajar heuristik atau kuriostik, dimsns peserta didik mengolah senidri pesan atau materi. Strategi belajar mengajar dapat pula dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi. Dari segi ini, strategi belajar mengajar dapat dibedaka dalam dua jenis, yaitu Strategi belajar mengajar deduksi, yaitu pesan yang diolah, dan hal-hal yang abstrak kepada hal yang konkret, dari konsep-konsep yang abstrak kpada contoh-cotoh yang konkret. Strategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusu menuju kepada yng umum dari peristiwa-peristiwa yang bersifat individual menuu kepada generalisasi, dari engalam-pengalam empiris yang individual menuju konsep-konsep yang bersifat umum.[10] Manfaat Strategi pengajaran Manfaat Strategi Pengajaran Bagi Siswa Siswa terbiasa belajar dengan perencanaan yang disesuaikan dengan kemampuan diri sendidri Siswa memiliki engalaman yang berbeda-beda dengan temanya, meski ada juga pengalaman belajar yang sama Siswa dapat memacu prestasi belajar berdasarkan kecepatan belajarnya sendiri secara optimal Terjadi persaingan yang sehat dalam mencapai hasil belajar yang efektif dan efesien Manfaat strategi pengajaran bagi guru Guru dapat mengelola proses pembelajaran untuk mencapai hasil yang efektif dan efesien Guru dapat mengontrol kemampuan siswa secara teratur Guru apat mengetahui bobot soal yang dipelajari siswa. ketika siswa mengalami kesulitan, misalnya dengan memberikan teknik pengorganisasian materi yang dipelajari siswa, atau teknik belajar yang lain Guru dapat membuat peta kemampuan siswa, sehingga dapat dipakai sebagai bahan analisis BAB III PENUTUP Simpulan Stategi pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan. Strategi pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran merpakan bagian dari strategi pengajaran. Peranan strategi pengajaran lebih penting apabila guru mengajar siswa yang berbeda dari segi kemampuan Belajar adalah suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliuti guru dan siswa yang saling bertukar informasi. Dengan kata lain, pengertian pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Bahri, Saiful. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT. Rineka Cipta Bhahri, saiful. 2014. Strategi Belajar Mengajar. jakarta Rineka Cipta Hamdani .2013. Strategi belajar Mengajar. Bandung Cv Pustaka Setia Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta PT Grasindo Slameti. 20003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta PT. Rineka Cipta [1] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2013, hlm. 5 [2] Saiful Bahri, Ibid., [3] Slameti, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta PT. Rineka Cipta, 2003, hlm. 4 [4] Saiful Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta Rineka Cipta, 2003, hlm. 8 [5] Saiful Bahri, Ibid., hlm. 29 [6] Hamdani , Strategi belajar Mengajar, Bandung Cv Pustaka Seta, 2013, hlm. 48 [7] Saiful Bhahri, Strategi Belajar Mengajar, jakarta Rineka Cipta, 2014, hlm 50 [8] W Gulo, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta PT Grasindo, 2002 , hlm. 11 [9] W Gulo, ibid., hlm. 13 [10] Slameto, log. cit., hlm. 5 Disusun Oleh Siti Baroyah 2021115287 Klas A FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI PEKALONGAN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah […] melalui Makalah Ilmu Pendidikan “Srategi Pembelajaran PAI — Kreatifitasku
KataKunci: Pembelajaran, Strategi, Metode. 36 SUHUF , Vol. 30, No. 1, Mei 2018 : 35-56 Pendahuluan Para guru menyadari bahwa jabatan guru adalah suatu profesi yang untuk mencapai bermacam-macam tujuan pembelajaran. Seorang guru hendaknya terampil dalam memilih dan menggunakan bermacam-macam metode pembelajaran.17
Indonesia mewajibkan Pendidikan Agama Islam PAI sebagai salah satu bagian yang pentingdalam mewujudkan peserta didik sehingga memiliki kompetensi dalam aspek kognitif, afektif danpsikomotorik IQ dan EQ. PAI berfungsi untuk membentuk kepribadian siswa supaya menjadimanusia yang berbudi luhur dan berahlak mulia SQ Untuk meningkatkan kompetensi padapendidikan agama Islam diperlukan pengembangan strategi pembelajaran yang pembelajaran yang bervariatif berfungsi untuk merancang metode dan modelpembelajaran, sehingga mampu mendesain sistem lingkungan belajar-mengajar sertamengimplementasikan secara efektif dan efisien apa yang telah direncanakan di dalam tujuanpembelajaran. Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi 5 macam 1 strategi pembelajaranlangsung, 2 strategi pembelajaran tak langsung, 3 strategi pembelajaran interaktif, 4strategi pembelajaran empirik experiental, 5 strategi pembelajaran mandiri. SD SwastaTunas Harapan di Desa Patumbak Kampung, Kec. Patumbak, Kab. Deli Serdang jugamenjadikan PAI sebagai kurikulum wajib bagi peserta didik mereka. Pelaksanaan kegiatan telahdilaksanakan dengan memberikan metode penyuluhan dan diskusi kepada mitra kegiatan yaknipara guru di SD Tunas Harapan Desa Patumbak Kampung, Ke. Patumbak, Kab. Deli yang didapat dari kegiatan ini adalah meningkatnya kemampuan guru utamanya gurupengasuh mata pelajaran PAI di SD Tunas Harapan dalam merancang dan menerapkan berbagaistrategi pembelajaran PAI untuk meningkatkan minat peserta didik sekaligus meningkatnya nilairata-rata siswa untuk mata pelajaran PAI. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Strategipembelajaran dalam arti sempit sering disebut metode. Kalau metode adalah cara kerja yang bersifat relative umum yang sesuai untuk mencapai tujuan. Macam-macam Pendekatan pembelajaran ada 2 yaitu: dkk, Strategi Pembelajaran, Program Peningkatan Guru dan PAI pada sekolah. Isjoni, dkk,Pembelajaran Visioner,Yogjakarta, Pustaka Menurut Sanjaya ada beberapa strategi pembelajaran yang harus dilakukan oleh seorang guru4 a. Strategi pembelajaran ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu 1. Persiapan preparation 2. Penyajian presentation 3. Menghubungkan correlation 4. Menyimpulkan generalization 5. Penerapan aplication Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi pembelajaran yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya 1 Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2 Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. 3 Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan kuliah tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi melalui pelaksanaan demonstrasi. 4 Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain 1 Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain. 2 Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. 3 Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. 4 Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur berkomunikasi dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. 5 Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran ekspositori lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Memerhatikan beberapa kelemahan diatas, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal yang dapat mempengaruhi kelancaran proses presentasi. b. Strategi pembelajaran inkuiri Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasa dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Secara umum proses pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut 1. Orientasi 2. Merumuskan masalah 3. Mengajukan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis 6. Merumuskan kesimpulan Strategi pebelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang banyak dianjurkan karena strategi ini banyak memiliki keunggulan, di antaranya 1 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini lebih bermakna. 2 Strategi pembelajaran inkuiri dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar yang sesuai dengan gaya belajar mereka. 3 Strategi pembelajaran inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. 4 Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran inkuiri juga mempunyai kelemahan, diantaranya 1 Jika strategi pembelajaran inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa. 2 Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran karena terbentur kebiasaan siswa dalam belajar. 3 Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga guru sulit menyesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan. 4 Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi pembelajaran inkuiri akan sulit diimplementasikan setiap guru. c. Strategi pembelajaran berbasis masalah Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah. Sesuai dengan tujuan strategi pembelajaran berbasis masalah adalah untuk menumbuhkan sikap ilmiah, secara umum strategi pembelajaran berbasis masalah dilakukan dengan langkah-langkah 1. Menyadari masalah 2. Merumuskan masalah 3. Merumuskan hipotesis 4. Mengumpulkan data 5. Menguji hipotesis Sebagai suatu strategi pembelajaran, strategi pembelajaran berbasis masalah memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pemecahan masalah problem solving merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran. 2 Pemecahan masalah problem solving dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan kemampuan baru bagi siswa. 3 Pemecahan masalah problem solving dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa. 4 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata. 5 Pemecahan masalah problem solving dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan. Disamping itu, pemecahan masalah itu juga dapat mendorong untuk melakukan evaluasi sendiri baik terhadap hasil maupun proses belajarnya. 6 Melalui pemecahan masalah problem solving bisa memeperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata pelajaran matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya, pada dasarnya merupakan cara berpikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja. 7 Pemecahan masalah problem solving dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa. 8 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk dapat berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru. 9 Pemecahan masalah problem solving dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata. 10 Pemecahan masalah problem solving dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir. Di samping keunggulan, strategi pembelajaran berbasis masalah juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencoba. 2 Keberhasilan strategi pembelajaran melalui problem solving membutuhkan cukup waktu untuk persiapan. 3 Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka pelajari. d. Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa. Model strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah model pembelajaran yang bertumpu kepada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaahan fakta-fakta atau pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajarkan. Dari pengertian di atas terdapat beberapa hal yang terkandung di dalam strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir. Pertama, strategi pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berpikir, artinya tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagaimana siswa dapat mengembangkan gagasan-gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal. Kedua, telaahan fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar pengembangan kemampuan berpikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide didasarkan kepada pengalaman sosial anak dalam kehidupan sehari-hari dan berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari. Ketiga, sasaran akhir strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir adalah kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah sosial sesuai dengan taraf perkembangan anak. e. Strategi pembelajaran kooperatif Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Ada empat unsur penting dalam strategi pembelajaran kooperatifyaitu adanya peserta dalam kelompok, adanya aturan kelompok, adanya upaya belajar setiap kelompok, dan adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar. Strategi pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen, sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok. Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan reward, jika kelompok tersebut menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri dari empat tahap, yaitu 1. Penjelasan materi 2. Belajar dalam kelompok 3. Penilaian 4. Pengakuan tim Keunggulan pembelajaran kooperatif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Melalui pembelajaran kooperatif siswa tidak terlalu menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain. 2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan. 4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar. 5 Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi yang cukup ampuh untuk meningkatkan prestasi akademik sekaligus kemampuan sosial, termasuk mengembangkan hubungan interpersonal yang positif dengan yang lain, mengembangkan keterampilan mengelola waktu, dan sikap positif terhadap sekolah. 6 Melalui pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk menguji ide dan pemahamannya sendiri, menerima umpan balik. Siswa dapat berpraktik memecahkan masalah tanpa takut membuat kesalahan, karena keputusan yang dibuat adalah tanggung jawab kelompoknya. 7 Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan siswa menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata. 8 Interaksi selama pebelajaran koopertif berlangsung dapat meningkatkan motivasi dan memberikan rangsangan untuk berpikir, hal ini berguna untuk proses pendidikan jangka panjang. Di samping keunggulan, pembelajaran kooperatif juga memiliki keterbatasan atau kelemahan, di antaranya 1 Untuk memahami dan mengerti filosofis pembelajaran kooperatif memang butuh waktu, sangat tidak rasional kalau kita mengharapkan secara otomatis siswa dapat mengerti dan memahami filsafat cooperative learning. Siswa yang dianggap memimliki kelebihan, contohnya, mereka akan merasa terhambat oleh siswa yang dianggap kurang memiliki kemampuan. Akibatnya, keadaan semacam ini dapat menganggu iklim kerja sama dalam kelompok. 2 Ciri utama dari pembelajaran kooperatif adalah bahwa siswa saling membelajarkan. Oleh karena itu, jika tanpa peer teaching yang efektif, maka dibandingkan dengan pengajaran langsung dari guru, bisa terjadi cara belajar yang demikian apa yang harus dipelajari dan dipahami tidak pernah tercapai oleh siswa. 3 Penilaian yang diberikan pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kerja kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya hasil atau prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa. 4 Keberhasilan pembelajaran kooperatif dalam upaya mengembangkan kecerdasan berkelompok memerlukan periode waktu yang cukup panjang. Dan hal ini tidak mungkin dapat tercapai hanya dengan satu kali atau sekali-kali penerapan strategi ini. 5 Walaupun kemampuan kerja sama merupakan kemampuan yang sangat penting untuk siswa, akan tetapi banyak aktifitas dalam kehidupan yang hanya didasarkan kemampuan secara individual. Oleh karena itu, idealnya melalui pembelajaran kooperatif selesai siswa belajar bekerja sama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri. f. Strategi pembelajaran kontekstual/Contextual Teaching Learning Contextual Teaching Learning CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Pembelajaran CTL melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran produktif yakni, konstruktivisme, bertanya questioning, menemukan inquiry, masyarakat belajar learning community, pemodelan modelling, dan penilaian nyata/sebenarnya authentic assement. Sebagai suatu strategi pembelajaran, CTL memiliki beberapa keunggulan, di antaranya 1 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata siswa secara terintegrasi dan alamiah sehingga mampu menggali, berdiskusi, berpikir kritis, dan memecahkan masalah nyata yang dihadapinya dengan cara bersama-sama. 2 Pembelajaran konstekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya siswa tidak hanya diharapkan dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilaku/tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari. 3 Pembelajaran konstekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima materi pelajaran, melainkan dengan cara proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Selain keunggulan di atas, CTL kuga memiliki beberapa kelemahan di antaranya 1 Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk bisa memahami semua materi. 2 Guru lebih intensif dalam membimbing. Karena dalam metode CTL guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau ”penguasa” yang memaksa kehendak melainkan guru adalah pembimbing siswa agar mereka dapat belajar sesuai dengan tahap perkembangannya. 3 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide–ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi–strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap siswa agar tujuan pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula. g. Strategi pembelajaran afektif Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai value, yang sulit diukur, oleh sebab itu menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu memang afeksi dapat muncul dalam kejadian behavioral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggungjawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan. Apabila menilai perubahan sikap sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru di sekolah kita tidak bisa menyimpulkan bahwa sikap anak itu baik, misalnya dilihat dari kebiasaan berbahasa atau sopan santun yang bersangkutan, sebagai akibat dari proses pembelajaran yang dilakukan guru. Mungkin sikap itu terbentuk oleh kebiasaan dalam keluarga dan lingkungan sekitar. Strategi pembelajaran afektif pada umumnya menghadapkan siswa pada situasi yang mengandung konflik atau situasi yang problematis. Melalui situasi ini diharapkan siswa dapat mengambil keputusan berdasarkan nilai yang dianggapnya baik. Keunggulan pembelajaran afektif sebagai suatu strategi pembelajaran adalah sebagai berikut 1 Dalam pelaksanaan pembelajaran afektif akan dapat membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat. 2 Mengembangkan potensi peserta didik dalam hal nilai dan sikap. 3 Menjadi sarana pembentukan manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. 4 Peserta didik akan lebih mengetahui mana yang hal yang baik dan mana yang tidak baik. 5 Peserta didik akan mengetahui hal yang berguna atau berharga sikap positif dan tidak berharga atau tidak berguna sikap negatif. 6 Dengan pelaksanaannya strategi pembelajaran afektif akan memperkuat karakter bangsa Indonesia, apalagi apabila diterapkan pada anak sejak dini. 7 Dengan pelaksanaan pembelajaran afektif siswa dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang di anggap baik dan tidak bertentangan dengan norma- norma yang berlaku. Disamping keunggulan, strategi pembelajaran afektif juga memiliki beberapa kelemahan yang meliputi 1 Sulitnya melakukan kontrol karena banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sikap seseorang. 2 Keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa dievaluasi dengan segera, karena perubahan sikap dilihat dalam rentang waktu yang cukup lama. 3 Pengaruh kemampuan teknologi, khususnya teknologi informasi yang menyuguhkan aneka pilihan program acara yang berdampak pada pembentukan karakter anak. B. Hakikat Pendidikan Agama Islam .
  • hxahph7yg4.pages.dev/930
  • hxahph7yg4.pages.dev/399
  • hxahph7yg4.pages.dev/300
  • hxahph7yg4.pages.dev/301
  • hxahph7yg4.pages.dev/800
  • hxahph7yg4.pages.dev/200
  • hxahph7yg4.pages.dev/901
  • hxahph7yg4.pages.dev/926
  • hxahph7yg4.pages.dev/121
  • hxahph7yg4.pages.dev/712
  • hxahph7yg4.pages.dev/812
  • hxahph7yg4.pages.dev/876
  • hxahph7yg4.pages.dev/377
  • hxahph7yg4.pages.dev/137
  • hxahph7yg4.pages.dev/303
  • macam macam strategi pembelajaran pai