RukunTetangga dan Rukun Warga tidak mempunyai hak hidup (raison dietre). Pengaturan lembaga Rukun Tetangga secara nasional terlihat dengan di keluarkannya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pembentukan Rukun Tetangga dan Rukun Warga. Maksud dan tujuan pembentukannya menurut pasal 4 Kepmendagri
Hak dan Kewajiban Bertetangga – Sebagai makhluk sosial, kita hidup bersama orang lain di banyak lingkungan, mulai dari lingkungan rumah, sekolah, hingga masyarakat. Makhluk sosial berarti saling membutuhkan satu sama lain, saling berinteraksi, dan tentu saja ada ikatan tertentu yang harus dijaga agar tidak terjadi perselisihan dan perpecahan. Di lingkungan masyarakat, kita hidup bersama banyak orang termasuk tetangga di sekitar rumah kita. Kehidupan dengan orang lain harus dijaga dengan baik agar tercipta kerukunan, rasa saling peduli, serta semua hak dan kewajiban dalam bertetangga dapat terpenuhi. Bicara tentang hak dan kewajiban, aspek yang satu ini merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui. Nah sebelum membahas contoh dari hak dan kewajiban dalam hidup bertetangga, sebaiknya simak terlebih dahulu apa itu hak dan kewajiban. Pengertian Hak dan Kewajiban Menurut KBBI, hak adalah sesuatu hal yang benar, milik, kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kekuasaan yang benar atas sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat, dan wewenang menurut hukum. Sedangkan kewajiban adalah tindakan yang harus diambil seseorang, baik secara hukum maupun moral. Seseorang yang berada di bawah kewajiban harus melaksanakan aturan serta norma-norma yang berlaku. Di lingkungan masyarakat, terutama dalam kehidupan bertetangga, kita harus melaksanakan kewajiban-kewajiban tertentu demi kebaikan hidup. Kemudian kita juga memperoleh dan memiliki hak tertentu yang tetangga sekitar tidak boleh mengambil atau merusaknya. Berikut ini adalah contoh hak dan kewajiban bertetangga. 1. Hak untuk Memiliki Privasi yang Tidak Boleh Diganggu Setiap orang berhak memiliki privasi atau rahasianya sendiri yang tidak boleh orang lain tahu. Artinya, tetangga sekitar tidak boleh mengganggu hak privasi orang lain serta tidak boleh menyebarkan privasi orang lain kepada masyarakat umum. 2. Berhak Memperoleh Keamanan Hidup bertetangga juga memberi hak kepada kita untuk memperoleh keamanan di lingkungan tersebut. Untuk mewujudkan keamanan dalam kehidupan bertetangga, biasanya setiap orang saling menjaga, saling peduli, serta menjaga keamanan lingkungan bersama-sama. 3. Hak untuk Mengemukakan Pendapat saat Musyawarah Hak berikutnya yang diperoleh dalam kehidupan bertetangga adalah hak untuk mengeluarkan pendapat ketika mengikuti sebuah rapat atau musyawarah di desa. Kita boleh mengeluarkan pendapat tertentu saat rapat dan orang lain harus bisa saling menghargai pendapat. 4. Hak Mendapatkan Lingkungan yang Tenang dan Nyaman Ketika berada di lingkungan masyarakat, salah satu hal penting yang harus dijaga adalah kenyamanan dan ketenangan. Dalam hal ini, kita memiliki hak untuk memperoleh ketenangan dan kenyamanan. Artinya, tetangga tidak boleh merusak ketenangan seperti dengan bersuara terlalu keras, memutar musik keras, dan sebagainya yang dapat mengganggu tetangga lain. 5. Berhak Menggunakan Fasilitas Umum Dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat, kita punya hak untuk memakai fasilitas umum seperti jalan, lampu, taman, dan lain sebagainya. Namun kita juga harus memakai dengan baik dan tidak boleh merusaknya. 6. Berhak untuk Dihormati Tetangga Ketika kita sudah menghormati tetangga sekitar, maka tetangga juga harus menghormati kita. Hak bertetangga ini penting untuk dijaga agar hubungan bertetangga menjadi lebih harmonis dan saling bersatu. 7. Hak untuk Bertamu dan Menerima Tamu Kehidupan bertetangga memang tidak lepas dari kebiasaan positif saling mengunjungi untuk mendekatkan hubungan tetangga. Dalam hal ini, kita memiliki hak untuk bertamu ke rumah tetangga dan berhak menerima tamu ketika ada tetangga yang datang. 8. Berhak Mendapat Bantuan Saling memberi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan hubungan baik dengan tetangga sekitar. Oleh sebab itu, kita punya hak untuk memperoleh bantuan dari tetangga maupun bantuan sosial dari desa. 9. Hak untuk Mendapatkan Pertolongan Ketika terkena masalah, musibah, atau hal buruk, maka kita punya hak untuk mendapatkan pertolongan dari tetangga sekitar. Sebaliknya, bila ada tetangga yang butuh pertolongan, maka kita harus segera menolong mereka. 10. Hak untuk Menolak atau Meminjami Barang Contoh hak dalam bertetangga selanjutnya adalah berhak menolak ketika ada orang lain meminjam atau berhak meminjami barang yang kita punya. Meskipun begitu, hendaknya kita peduli dengan orang lain dan berusaha ikhlas meminjamkan apa yang kita miliki. Hak Bertetangga Lebih lengkap Hak untuk menganut keyakinan dan agama. Berhak memperoleh lingkungan yang bersih. Berhak diperlakukan sopan oleh tetangga. Mengikuti kegiatan atau acara di masyarakat. Menghadiri atau menolak undangan. Meminta maaf atau memaafkan kesalahan. Berhak menegur tetangga yang berbuat salah. Berhak menyampaikan masukan dan saran kepada tetangga. Berhak diperlakukan adil oleh tetangga sekitar. Berhak memperoleh kabar atau informasi dari tetangga. Berhak untuk berdebat dengan tetangga. Berhak menyapa dan mengucapkan salam kepada tetangga. Berhak tidak diganggu ketenangannya. Berhak berkumpul dengan tetangga. Kewajiban Bertetangga 1. Bersikap Sopan Santun terhadap Tetangga Kewajiban bertetangga yang pertama adalah bersikap sopan santun terhadap tetangga sekitar. Sopan santun artinya perbuatan baik, berbudi luhur, memiliki belas kasih, serta suka menolong. Dengan membiasakan sopan santun, hubungan bertetangga juga makin rukun dan dekat. 2. Menghormati dan Menghargai Tetangga Kewajiban dalam bertetangga selanjutnya adalah menghormati dan menghargai tetangga sekitar rumah kita. Jika kita bisa menghormati tetangga, maka tetangga pun akan mau menghormati kita dengan baik. Dengan begitu, suasana kehidupan bertetangga menjadi lebih harmonis. 3. Tidak Mengganggu Ketenangan Tetangga Tetangga punya hak untuk memperoleh ketenangan, oleh sebab itu kita wajib menjaga ketenangan lingkungan dan tidak melakukan hal-hal yang merusak kenyamanan. Intinya kita tidak boleh berbicara keras, memutar musik hingga terdengar tetangga, dan semacamnya. 4. Bersikap Ramah Tamah dengan Tetangga Ramah tamah adalah sikap baik yang harus kita biasakan dalam kehidupan bermasyarakat dan bertetangga. Dengan tetangga sekitar, kita harus bisa berperilaku yang halus, menyenangkan hati, serta ramah. 5. Membantu Tetangga yang Butuh Pertolongan Kewajiban bertetangga selanjutnya adalah membantu tetangga yang tertimpa musibah atau butuh pertolongan. Kita harus memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap tetangga sekitar karena kita pun akan butuh pertolongan ketika mengalami masalah. 6. Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekitar Kewajiban bertetangga selanjutnya adalah kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Dengan lingkungan yang bersih, maka suasana kehidupan bertetangga juga lebih baik dan nyaman. 7. Menjaga Ketertiban dan Keamanan Berikutnya, kita wajib menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar dalam kehidupan bertetangga. Ketertiban dan keamanan sangat penting untuk membuat lingkungan menjadi nyaman dan tenang. 8. Menjaga Privasi Tetangga Jika kita mengetahui rahasia atau privasi tetangga, maka kita memiliki kewajiban untuk menjaga privasi tersebut rapat-rapat. Jangan sampai kita menceritakan privasi tetangga kepada orang lain karena kita tidak berhak atas hal tersebut. 9. Menghormati Pendapat Tetangga Perbedaan pendapat memang selalu ada, termasuk juga dalam kehidupan bertetangga. Hendaknya kita bisa menghormati pendapat tetangga sekitar, tidak memaksakan pendapat pribadi kepada orang lain, dan tidak merasa paling benar. 10. Berbagi dengan Tetangga Sekitar Contoh kewajiban bertetangga selanjutnya adalah kita wajib berbagi dengan tetangga sekitar, terutama kepada mereka yang sangat membutuhkan. Berbagi bisa berupa apa saja seperti makanan, uang, tenaga, dan lain sebagainya Kewajiban Bertetangga Lebih lengkap Berbicara dengan bahasa yang sopan dan halus. Menghormati perbedaan agama tetangga sekitar. Menghadiri kegiatan kemasyarakatan atau gotong royong. Menjaga kerukunan dengan tetangga. Menjaga persatuan dengan tetangga. Menghadiri undangan dari tetangga. Tidak mengganggu lingkungan tempat tinggal tetangga. Menjenguk tetangga yang sakit. Menerima kritik dan masukan dari tetangga. Meminta izin jika ingin meminjam barang orang lain. Meminta izin sebelum memasuki rumah tetangga. Menghargai keyakinan tetangga. Menyapa tetangga sekitar. Jujur terhadap tetangga. Penutup Sekian pembahasan kali ini tentang contoh hak dan kewajiban bertetangga yang harus diketahui. Intinya, kita memiliki hak-hak tertentu dalam kehidupan bertetangga, namun juga tidak boleh lupa melaksanakan kewajiban-kewajiban terhadap tetangga. ~ Materi kelas 3 SD / MI tema 4 tentang kewajiban dan hak dalam kehidupan bertetangga.
Menjenguktetangga yang sakit juga dapat menjadi salah satu cara untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat, karena melalui bentuk tindakan sosial tersebut menunjukkan adanya perwujutan rasa simpati antar sesama ketika seseorang tertimpa suatu musibah atau permasalahan. Melayat ke anggota masyarakat lain ketika ada yang meninggal dunia Hai adik-adik kelas 5 SD, berikut ini Osnipa akan membahas materi mengenai sikap toleransi. Kali ini pembahasan akan fokus kepada Sikap Toleransi Untuk Menjaga Kerukunan dengan Tetangga di Masa Pandemi. Pada pembelajaran sebelumnya ananda sudah pernah belajar toleransi dilingkungan keluarga, sekarang kita akan belajar toleransi di lingkungan masyarakat. Apakah teman-teman tahu mengapa penting bagi kita menerapkan sikap toleransi di manapun berada? Sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari bisa kita terapkan dalam lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Seperti apa contoh penerapan sikap toleransi dalam masyarakat? Diantaranya adalah bersikap ramah dan sopan pada tetangga, mengikuti kegiatan sosial dalam kehidupan masyarakat, memberi kesempatan tetangga menjalankan ibadah masing-masing dan menjaga ketenangan di lingkungan sekitar rumah dan tempat umum. Bagaimana cara kalian beserta keluarga menerapkan sikap toleransi untuk menjaga kerukunan dengan tetangga di masa pandemi ini? Pembahasan Cara saya menerapkan sikap toleransi untuk menjaga kerukunan dengan tetangga di masa pandemi Menggunakan masker saat keluar dari pekarangan rumah. Selain untuk mencegah kita tertular covid 19, menggunakan masker juga menunjukkan sikap kita menghormati tetangga di sekitar tetangga yang sedang karantina. Jika ada tetangga yang harus karantina, kami membantu dengan membelikan keperluan untuk makanan. Demikian pembahasan mengenai Sikap Toleransi Untuk Menjaga Kerukunan dengan Tetangga di Masa Pandemi. Semoga bermanfaat. Pengunjung 405 Kerjabakti membersihkan halaman dan membuat taman sekolah merupakan bentuk pelaksanaan kewajiban menjaga kelestarian lingkungan. Gotong royong membersihkan Iingkungan dan selokan. c. Hidup rukun dalam bertetingga tanpa mempermasalahkan Dengan membiasakan sikap persatuan dan kesatuan di berbagai lingkungan akan tercipta suasana aman Ilustrasi tetangga yang hidup rukun. Sumber mahkluk sosial, manusia hidup berdampingan satu sama lain, seperti kerukunan dalam bertetangga. Kerukunan merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan. Ada banyak manfaat dari hidup rukun, terutama dengan tetangga. Berikut manfaat hidup rukun dengan tetangga dan lingkungan Hidup Rukun dengan Tetangga dan Lingkungan SekitarMenguip buku berjudul Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Tim Tunas Karya Guru 2017 76, rukun artinya baik dan damai. Rukun juga berarti tidak bertengkar. Hidup rukun memiliki arti suatu perlikau yang mencerminkan adanya saling pengertian agar tercipta perdamaian, persahabatan, dan dari hidup yang rukun akan menimbulkan rasa kebersamaan, toleransi, asah, asih, dan persasuhan. Ketika hidup rukun, akan terasa manfaatnya. Apabila dalam bertetangga tidak tercipta kerukunan, maka akan berdampak negatif, sebab hakikat manusia adalah berbeda satu dengan tetangga yang saling mengisi satu sama lain. Sumber beberapa manfaat dari hidup rukun, terutama dengan tetangga dan lingkungan sekitar sebagai Lingkungan yang AmanHidup rukun dengan tetangga dan lingkungan sekitar akan membuat masyarakat menjadi saling peduli satu sama lain. Kepedulian ini berdampak pada saling menjaganya tetangga satu sama bertetangga, masyarakat bersifat majemuk, artinya masyarakat memiliki berbagai latar belakang. Hal tersebut sangatlah riskan dan mudah terjadi konflik maupun pertikaian antar warga. Akan tetapi dengan hidup rukun, masyarakat dapat menerima dan memahami warga satu sama lain. Dampaknya dalam bertetangga adalah terhidar dari dapat dikatakan tenang apabila dalam bertetangga tercipta kerukunan. Dengan adanya kerukunan bertetangga akan tercipta masyarakat yang harmonis, saling menjaga, saling menghargai satu sama lain, dan juga saling rukun dalam bertetangga akan membuat rasa nyaman dan bahagia. Apabila salah satu keluarga tertimpa masalah, para tetangga akan saling membantu dan bergotong royong agar masalah segera terselesaikan. Dengan hal tersebut menyebabkan tingkat kerukunan dalam bertetangga dapat menentukan kesejahteraan suatu Rasa ToleransiSebagai manusia yang memiliki latar belakang yang berbeda, kerukunan akan menyadarkan bahwa toleransi sangatlah penting. Dengan rasa toleransi, para tetangga tidak akan mudah terkena isu, bahkan isu yang bersifat rukun dengan tetangga dan lingkungan sekitar sangatlah penting, karena banyaknya manfaat dan juga rasa saling melindungi. Jadi jangan ragu-ragu untuk bersikap baik dengan tetangga dan lingkungan sekitar. MZM
2 Tidak Meremehkan atau mengejek Teman yang Bodoh. Sikap menjaga kerukunan di sekolah selanjutnya adalah dengan tidak meremehkan teman yang bodoh, karena jika kalian mengejek teman kalian yang bodoh, pastinya siswa tersebut akan jengkel bahkan marah kepada kalian, sehingga kerukunan dalam kelas kalian akan retak. 3.
- Contoh pengamalan Pancasila sila 1 sampai 5 dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di rumah dan lingkungan keluarga. Selain sebagai dasar negara, Pancasila juga menjadi pilar ideologis bagi segenap bangsa Indonesia. Maka, Pancasila hendaknya menjadi pedoman dan panduan untuk menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengamalan Pancasila dapat pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan keluarga. Pancasila sebagai pedoman dalam berkehidupan dapat ditelisik dari asal-usulnya. Berasal dari bahasa Sanskerta, Pancasila terdiri dari kata panca yang berarti "lima", dan sila yang bermakna "prinsip" atau "asas". Dengan demikian, Pancasila bisa dimaknai sebagai rumusan dan pedoman bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila terdiri dari 5 sila, yaitu 1 Ketuhanan yang Maha Esa; 2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; 3 Persatuan Indonesia; 4 Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan 5 Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dijelaskan melalui buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi 2017 suntingan Al Khanif, Pancasila harus dikemukakan isi dan artinya secara kontekstual sehingga nilai-nilainya bisa ditemukan dalam semua kebudayaan bangsa Indonesia. Nilai-nilai luhur Pancasila inilah yang akan digali sebagai jalan keluar untuk menghadapi segala tantangan. Paparan Sri Edi Swasono bertajuk “Pancasila dan Tanggung Jawab Intelektual Kita” yang disampaikan dalam Kongres Pancasila ke-V 2013 menyebutkan, ide dan gagasan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia merupakan perintah juga Beda Isi Piagam Jakarta dengan Pancasila dan Sejarah Perubahannya Tokoh-tokoh Perumus UUD 1945, Sejarah BPUPKI, dan Perannya Apa Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945? Bunyi Pancasila dan Lambangnya Isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas. Baca juga Isi Pasal 17 UUD 1945 Tentang Kementerian Negara RI dan Tugasnya Pengamalan Sila ke-5 Pancasila di Lingkungan Tempat Bermain Contoh Partisipasi Politik Warga Negara dalam Kehidupan Berbangsa Contoh Pengamalan Pancasila 1-5 di Rumah & Lingkungan Keluarga Sila ke-1 Melaksanakan ibadah tepat waktu Mengingatkan anggota keluarga untuk melaksanakan ibadah. Melaksanakan ibadah bersama-sama anggota keluarga. Merayakan hari-hari besar agama bersama-sama anggota keluarga. Membimbing anggota keluarga untuk memperdalam ilmu agama. Infografik SC Pengamalan Pancasila. Sila ke-2 Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga. Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan. Menerima hak sebagai anggota keluarga. Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama. Saling menghargai dan menghormati sesama anggota keluarga. Sila ke-3 Giat belajar agar dapat membanggakan keluarga. Mengembangkan perilaku hormat kepada orang yang lebih tua. Menghargai anggota keluarga yang lebih muda. Selalu menjaga kerukunan dengan sesama anggota keluarga. Membantu berbagai kegiatan dalam keluarga. Baca juga Pengamalan Pancasila Sila ke-4 di Lingkungan Tempat Bermain Karakteristik Partisipasi Politik Ciri-ciri, Penerapan, & Contoh Tugas TNI Sejarah, Peran, & Fungsinya sebagai Alat Pertahanan RI Sila ke-4 Menyelesaikan masalah di dalam keluarga dengan cara musyawarah. Berjiwa besar untuk menerima dan mempertimbangkan pendapat sesama anggota keluarga. Tidak boleh memaksakan kehendak sendiri kepada anggota keluarga yang lain. Setiap anggota keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan bersama. Setiap anggota keluarga bertanggung jawab untuk melaksanakan hasil keputusan musyawarah. Sila ke-5 Bergotong-royong menyelesaikan pekerjaan dalam keluarga. Bekerja keras dalam menyelesaikan masalah keluarga. Saling membantu antar sesama anggota keluarga. Bersikap adil dalam pembagian hak dan kewajiban setiap anggota keluarga. Menjaga kerukunan dan persatuan dengan sesama anggota keluarga. Nilai-Nilai Luhur dalam Setiap Sila dalam Pancasila Nilai-nilai Pancasila digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar yang diakui secara universal sehingga tidak lekang oleh perjalanan waktu, yang berarti tidak akan pernah berubah selama negara lndonesia masih ini adalah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap sila dalam Pancasila, seperti dikutip modul Lokakarya Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 2013 Sila pertama Pancasila menggambarkan soal kemajemukan bangsa lndonesia, melalui kehidupan keagamaan yang kuat dengan beralndaskan moral dalam kehidupan ketatanegaraannya. Hal tersebut membuktikan bangsa Indonesia sejak dulu adalah bangsa yang religius, sehingga dalam bernegara, bangsa lndonesia mempunyai pedoman hidup yang berke-Tuhan-an. Nilai luhur yang terkandung dalam sila kedua Pancasila merupakan bentuk kesadaran dari bangsa lndonesia yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sesuai budaya bngsa lndonesia yang majemuk dan beragam. Sila ketiga Pancasila mencerminkan adanya kesadaran akan kemajemukan dan keberagaman bangsa lndonesia. Yang mana, semua itu harus dipelihara dan dijaga keberadaannya dalam satu wadah yang satu, sehingga persatuan dalam perbedaan adalah hal yang sangat mendukung. Dalam sila keempat Pancasila, nilai luhur yang terkandung merupakan perwujudan kesadaran bangsa lndonesaia untuk selalu mengutamakan gotong royong dan msuyarawah di dalam mengambil sutau keputusan, sehingga keragaman tetap dapat dipertahankan dalam satu kesatuan. Nilai luhur yang terkandung dalam sila kelima Pancasila merupakan suatu cita-cita bangsa lndonesia untuk selalu mengutamakan prinsip-prinsip keadilan dalam mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur. Baca juga Sejarah Masjid Sunan Ampel Pendiri, Kota Lokasi, & Gaya Arsitektur Sejarah Kerajaan Kendan Letak, Raja, Penerus Tarumanegara Apa Saja Hasil Kebudayaan Sejarah Manusia Purba Zaman Neolitikum? - Pendidikan Penulis Iswara N RadityaEditor Agung DHPenyelaras Yulaika Ramadhani
12 Berikut yang merupakan bentuk pengamalan pancasila sila pertama adalah A. Dina selalu berdoa sebelum makan B. Budi menjaga kerukunan dengan teman C. Pemilihan ketua kelas dengan musyawarah 13. Saat kita sedang mengalami kesulitan, kemudian ada seorang teman yang membantu, sebaiknya kita mengucapkan A. Sama-same B. Rejeki nomplok C

Contoh Sikap Menjaga Kerukunan – Menjalani kehidupan yang rukun dengan semua orang adalah kebahagiaan yang begitu indah. Kerukunan menciptakan suasana sosial yang damai, saling menghargai, tidak ada ketegangan, serta saling menjaga satu sama lain. Oleh karena itu, kerukunan sangat penting untuk dibangun dan dipertahankan demi hidup yang nyaman. Hidup rukun harus diterapkan di berbagai tempat, mulai dari di lingkungan keluarga, masyarakat, tempat kerja, hingga di sekolah. Tanpa kerukunan, maka kita akan sulit untuk memenuhi setiap kebutuhan dan kekurangan yang seharusnya dilengkapi oleh hubungan sosial dengan orang lain. Memang, pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain, namun terkadang rasa ego serta perasaan yang selalu curiga dengan orang lain dapat merusak kerukunan dan ikatan persaudaraan. Untuk mengetahui apa saja hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kerukunan, kali ini kita akan menjabarkan contoh sikap menjaga kerukunan di sekolah, rumah, dan lingkungan masyarakat. 1. Saling Menolong Sesama Teman di Sekolah Contoh sikap menjaga kerukunan di lingkungan sekolah dapat ditunjukkan dari kebiasaan tolong-menolong sesama teman. Kita memang sepatutnya saling menolong ketika teman sedang kesusahan, terpuruk, atau sedang dalam masalah. Sikap saling menolong tidak boleh memandang aspek seperti kekayaan teman, status, kepintaran, dan sebagainya. Kita harus menolong dengan tulus tanpa membeda-bedakan teman, dengan begitu maka kerukunan akan tercipta di sekolah. 2. Menghormati dan Menghargai Sesama Teman Selanjutnya, di sekolah kita perlu menghormati dan menghargai sesama teman, baik teman satu kelas ataupun teman beda kelas. Menghormati teman juga tidak boleh memandang aspek kekayaan, status, ataupun kepintaran. Kita harus menghormati setiap teman di sekolah tanpa membeda-bedakan orangnya. 3. Tidak Menghina Teman yang Kekurangan Suatu Hal Misalnya ketika ada teman yang berasal dari keluarga miskin, punya kekurangan fisik, atau cukup bodoh, maka kita jangan sampai menghina teman tersebut, apalagi jika sampai merendahkannya. Sepatutnya kita harus menghormati mereka walau berasal dari keluarga yang tidak berada, perlakukan setiap teman setara selayaknya teman yang lain. Cara ini sangat penting untuk diterapkan demi terciptanya rasa saling menghargai sesama teman tanpa pandang bulu. Setelah tercipta rasa saling menghargai, maka kerukunan akan tumbuh dengan baik di lingkungan sekolah. 4. Berbagi Tugas Ketika Kerja Kelompok Contoh sikap menjaga kerukunan di sekolah selanjutnya adalah berbagi tugas dengan adil ketika sedang mengerjakan kerja kelompok. Jangan sampai ada yang tidak melakukan apa-apa, sedangkan yang lain menanggung beban berat mengerjakan tugas. 5. Menghargai Pendapat Teman di Sekolah Ketika di sekolah, kita harus menahan sifat egois atau mementingkan diri sendiri. Salah satu caranya adalah dengan menghargai pendapat dari teman di sekolah. Selain itu, jangan memaksakan pendapat pribadi kepada teman. 6. Menaati Peraturan Sekolah Menaati peraturan dan tata tertib di sekolah juga merupakan bagian dari sikap menjaga kerukunan. Dengan menaati aturan, maka siswa akan menjadi tertata dan teratur dengan baik, sehingga lingkungan sekolah menjadi nyaman, damai, tentram, dan rukun. 7. Saling Memberi dan Berbagi Kepada Sesama Teman Ketika ada teman yang lupa membawa uang jajan, maka kita perlu membiasakan diri untuk berbagi atau membelikan teman jajan. Setidaknya hal ini mencegah teman tersebut terlalu lapar di sekolah dan tentu saja menciptakan ikatan yang baik antara sesama teman. 8. Menjenguk Teman yang Sakit Selanjutnya jika ada teman yang sedang sakit, kita perlu menjenguk mereka dan setidaknya membawakan sesuatu seperti makanan, buah-buahan, uang, dan sebagainya. Selain bertujuan untuk menghibur dan memberi semangat, hal ini juga membangun kerukunan sesama teman sekolah. 9. Bersikap Sopan dan Santun di Sekolah Dengan membiasakan diri bersikap sopan dan santun di sekolah, maka akan tercipta rasa saling menghormati dan menghargai yang akan membangun kerukunan di sekolah. Kepada guru kita harus sopan santun, misalnya ketika ingin masuk ke ruangan guru, maka kita harus mengetuk pintu dan mengucapkan salam. Kemudian ketika ada guru lewat, maka kita hendaknya berdiri dan menyapa / mengucapkan salam kepada guru. Sikap sopan santun ini juga harus diterapkan ke warga sekolah lain, misalnya staf, pegawai, kepala sekolah, dan teman-teman sekolah. 10. Menghormati Teman yang Beda Agama Jika ada teman yang berbeda agama dengan kita, maka kita harus menghormati dan menghargai mereka sebagaimana mestinya. Jangan sampai kita mengganggu ibadah mereka, menjauhi mereka, atau bahkan menghina mereka. Perlakukan mereka sama seperti teman-teman yang lain demi terciptanya kerukunan dan kedamaian. Contoh Sikap Menjaga Kerukunan di Rumah 1. Saling Berbagi dengan Kakak atau Adik Saat di rumah, kita harus mengutamakan berbagi sesuatu dengan kakak atau adik, entah itu makanan, minuman, atau hal lain yang memang sepatutnya dibagi. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan rumah yang rukun dan saling menyayangi. 2. Tidak Mengganggu Kakak atau Adik saat Belajar Kemudian ketika kakak atau adik kita sedang belajar, maka kita tidak boleh mengganggu dan mengusiknya. Alangkah baiknya kita membantu belajar adik jika memang mampu atau bertanya kepada kakak ketika kesulitan. 3. Menaati Peraturan Orang Tua Salah satu sikap menjaga kerukunan di lingkungan keluarga yang sangat penting adalah menaati aturan yang dibuat oleh ayah dan ibu kita. Dengan menaati peraturan orang tua, itu artinya kita menghormati dan menghargai orang tua, sehingga kerukunan pasti tercipta. 4. Saling Tolong-Menolong di Rumah Ketika ibu, ayah, kakak, ataupun adik sedang dalam masalah, maka kita harus membiasakan diri menolong dan membantu mereka. Dengan begitu, maka ikatan di dalam keluarga semakin erat dan rukun. 5. Mengutamakan Kepentingan Anggota Keluarga Ketika ada sesuatu, kita harus mengutamakan keluarga lebih dahulu dibanding orang lain. Itu karena keluarga adalah orang yang paling dekat dengan kita dan merekalah yang selalu ada ketika kita sedang terpuruk. 6. Bersikap Sopan Santun Terhadap Orang Tua Dengan orang tua di lingkungan keluarga, entah itu ayah, ibu, kakek, atau nenek haruslah kita hormati. Caranya dengan bersikap sopan santun terhadap mereka, contohnya kita harus berpamitan ketika ingin pergi, mencium tangan saat bersalaman, mendengarkan nasehat orang tua, hingga berbicara dengan bahasa yang sopan dan tidak kasar. 7. Menghindari Pertengkaran dengan Saudara Untuk menjaga kerukunan di rumah, kita harus berusaha menjauhi hal-hal yang memicu pertengkaran dengan saudara kakak atau adik. Jangan sampai hal sepele seperti masalah makanan, barang, atau perbedaan pendapat menimbulkan pertengkaran dan merusak kerukunan. Contoh Sikap Menjaga Kerukunan di Lingkungan Masyarakat 1. Menghadiri Undangan Tetangga Ketika kita mendapat undangan semisal hajatan, nikahan, dan lain sebagainya, maka kita harus berusaha menghadirinya. Hal sederhana ini bukan sekedar untuk menghormati orang yang memberi undangan, namun juga menciptakan ikatan kerukunan dengan tetangga. 2. Saling Memberi dengan Tetangga Kemudian ketika kita sedang masak-masak besar, maka kita jangan sampai lupa dengan tetangga sekitar rumah kita. Setidaknya kita perlu mengusahakan untuk memberi sesuatu semampu kita, sebab saling berbagi adalah salah satu kunci kerukunan. 3. Menjenguk Tetangga yang Sakit Contoh sikap menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat selanjutnya adalah menengok tetangga yang sakit. Namun bukan berarti kita datang dengan tangan kosong, melainkan setidaknya membawa sesuatu seperti makanan atau amplop uang. 4. Tidak Mengganggu Ketenangan Tetangga Salah satu hal yang sering diabaikan dalam kehidupan bermasyarakat adalah bersikap tak acuh dengan ketenangan tetangga. Orang-orang suka menghidupkan musik dengan suara kencang, mengusik rumah tetangga, dan lain sebagainya. Kita sepatutnya menjauhi hal-hal seperti ini, sebab kebiasaan tersebut dapat merusak kerukunan dengan tetangga. 5. Ikut Serta dalam Kegiatan Masyarakat Kegiatan masyarakat seperti gotong-royong membersihkan lingkungan desa harus kita ikuti. Kegiatan kemasyarakatan seperti ini adalah wadah untuk berkumpul, bertemu, dan saling menjaga kerukunan dengan anggota masyarakat. 6. Tidak Iri Dengki dengan Kebahagiaan Orang Lain Misalnya ketika tetangga membeli mobil baru, maka kita tidak boleh iri dengki dengan kebahagiaan tetangga tersebut. Kita sepatutnya bersyukur dan ikut senang, apalagi ketika kita mungkin membutuhkan kendaraan tersebut dari tetangga saat sakit mendadak atau hal lainnya. 7. Menghormati Tetangga yang Beda Agama Perbedaan keyakinan bukanlah alasan untuk saling bermusuhan atau berjauhan. Kita harus menjalin hubungan yang baik dengan tetangga walau beda agama. Contohnya ketika kita mengadakan syukuran, maka kita harus berbagi juga dengan tetangga yang beda agama. Kita juga tidak boleh mengganggu dan mengusik ibadah tetangga beda agama. 8. Melayat Ketika Ada Tetangga Meninggal Melayat atau menghadiri prosesi pemakaman tetangga yang meninggal adalah satu bentuk cara menjaga kerukunan dengan tetangga. Melayat merupakan cara memberi semangat dan membahagiakan keluarga yang ditinggalkan. Dengan melayat, kita juga turut mendoakan tetangga yang meninggal. 9. Mengikuti Rapat RT / RW Ketika diadakan rapat rt atau rw, kita harus hadir jika memang diundang. Menghadiri rapat sama halnya menciptakan ikatan kerukunan antar warga desa. Rapat desa juga menjadi wadah untuk bertemu, saling mengeluarkan pendapat, dan saling menghargai pendapat orang lain. 10. Saling Menyapa Ketika Bertemu Saat bertemu tetangga di jalan, kita harusnya mengucapkan salah atau setidaknya menyapa mereka. Jika mungkin belum kenal dengan tetangga, kita bisa mengganti sapaan dengan senyuman yang tulus. Cara ini sangat penting untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan masyarakat untuk menciptakan kerukunan. Penutup Sekian pembahasan kali ini tentang contoh sikap menjaga kerukunan di sekolah, rumah, dan masyarakat secara lengkap. Dengan menjaga kerukunan, maka kehidupan sosial akan menjadi sangat indah, damai, saling menghargai, dan saling menghormati satu sama lain.

d Hasil musyawarah/ mufakat dalam pertemuan yang diadakan pada tanggal 3 Januari 2012 yang dihadiri oleh Tokoh masyarakat dan para Ketua Rukun Tetangga/Rukun Warga - 15 Sumberdandang 5. RUANG LINGKUP. Program Kerja Rukun Warga -15 (RW-15) Dusun Sumberdandang Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sumbersari Jember disusun sebagai berikut: a.
karena dengan menjaga kerukunan dengan tetangga kita bisa mempererat rasa persaudaraan dan kekeluargaan serta menjalin kedamaian dan keharmonisan antara satu dengan lainnya. April16th, 2018 - Adapun Struktur Organisasi Kecamatan Anggeraja Enrekang dapat dilihat pada bagan sebagai ini Di dalam struktur lembaga Rukun Tetangga RT''Tipe atau Bentuk Struktur dan Skema Organisasi April 7th, 2018 - Bentuk bentuk Organisasi Bagan organisasi memperlihatkan tentang Struktur organisasi berguna untuk menunjukkan DaftarIsi ⇅. Menelaah harmonisasi hak dan kewajiban asasi manusia dalam perspektif Pancasila berarti mengetahui hak dan kewajiban asasi dari manusia itu sendiri lewat pengamalan Pancasila yang harmonis. Harmonis dapat berarti terdapat keseimbangan antara hak dan kewajiban; seseorang mendapatkan haknya namun tidak lupa akan kewajibannya pula. Sebagaibagian dari makhluk sosial memang sudah sewajarnya setiap orang harus bisa menjaga kerukunan antar sesama, baik itu di lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat, maupun lingkungan sekolah. Hidup rukun sendiri memiliki arti sebagai suatu sikap yang dapat menjaga hubungan baik dengan sesama. .
  • hxahph7yg4.pages.dev/723
  • hxahph7yg4.pages.dev/799
  • hxahph7yg4.pages.dev/510
  • hxahph7yg4.pages.dev/917
  • hxahph7yg4.pages.dev/724
  • hxahph7yg4.pages.dev/142
  • hxahph7yg4.pages.dev/920
  • hxahph7yg4.pages.dev/436
  • hxahph7yg4.pages.dev/686
  • hxahph7yg4.pages.dev/63
  • hxahph7yg4.pages.dev/22
  • hxahph7yg4.pages.dev/247
  • hxahph7yg4.pages.dev/968
  • hxahph7yg4.pages.dev/147
  • hxahph7yg4.pages.dev/991
  • menjaga kerukunan dengan tetangga merupakan bentuk kewajiban di lingkungan