KENAPAPILIH UNTUK BELI IJAZAH 2.Tenang untuk melanjutkan ke Jenjang. 3.Pendidikan yg lebih tinggi S1`S2`S3. 4.Bisa ikut wisuda (bukti otentik) Tidak takut di cek di kampus bersangkutan karena benar-benar TERDAFTAR. mengurus kuliah kelas atau kelas executive bagi yang sibuk untuk mendapatkan ijazah dan mengikuti prosesi wisuda untuk S1
- Lagu Lilin-Lilin Kecil mengumandang di Gedung Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Gedung berkapasitas 680 orang ini dipadati wisudawan dari Sekolah Tinggi Keguruan & Ilmu Pendidikan STKIP Sera. Seorang lelaki yang berdiri di belakang kursi wisudawan menerangkan wisuda itu diikuti lebih dari mahasiswa dari beberapa daerah, dua daerah yang disebutnya dari Jambi dan Maluku. Sebelum semua wisudawan duduk, pembawa acara mengambil alih acara lalu memanggil Sri Sukartono Notodiharjo, Ketua STKIP Sera, untuk membacakan surat keputusan yudisium. Surat itu bernomor 303/ tentang hasil sidang yudisium terbuka program studi, pendidikan sastra dan bahasa Indonesia, program studi bahasa Inggris, program studi pendidikan matematika, program studi pendidikan fisika, dan program studi pendidikan biologi jenjang S1 tahun 2014/2015. Sri Sukartono memulai pembacaan surat keputusan itu dengan mengucapkan Basmalah. “...memutuskan, menetapkan [...] mereka yang namanya tercantum dalam diktum pertama surat keputusan ini dinyatakan telah lulus ujian tertulis dan ujian skripsi.” Acara wisuda ini direkam dalam video amatir, yang semula diunggah terbuka di YouTube tapi kemudian dihapus. Redaksi Tirto menyimpan dokumentasi ini. Video itu menunjukkan bukti praktik wisuda abal-abal. Pada saat wisuda itu digelar, STKIP Sera bukanlah kampus di Kopertis III, yang menaungi wilayah Jakarta. Tapi masih di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, yang masuk wilayah kopertis II. Wisuda bodong itu terbongkar oleh Tim Evaluasi Kinerja Akademik EKA pada September 2015. Saat itu Tim EKA melakukan monitoring dan evaluasi monev terhadap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia School of Management STIE ISM milik Mardiyana, pemain lama dalam bisnis jual beli gelar dan ijazah abal-abal yang pernah terungkap kepolisian pada 2005. Di kampus STIE ISM, Tim EKA menemukan file ijazah STKIP Sera yang tercatat dalam pembinaan Kopertis II. Anehnya, ijazah itu ditandatangani oleh Rufman Iman Akbar Efendi, Ketua STKIP Sera, dan Mardiyana sebagai wakilnya. Padahal saat itu Rufman juga menjabat Ketua STIE ISM. Baik STKIP Sera dan STIE ISM dimiliki Mardiyana dan istrinya, Koes Indrati Prasetyorini. Kedua kampus ini awalnya berlokasi di sebuah ruko di Cikokol, Tangerang. Belakangan STIE ISM pindah ke Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, menempati sebuah gedung baru. Uang untuk Ijazah Temuan itu mengantarkan pada fakta baru bahwa mahasiswa yang mengikuti wisuda itu dipasok dari kampus LTPI. Untuk mengikuti wisuda dan mendapatkan ijazah dari STKIP Sera, mahasiswa LTPI dimintai Rp5 juta per orang. Sementara mahasiswa STKIP Sera yang ikut wisuda saat itu hanya sekitar 45 mahasiswa. Ini terlihat dari jumlah ijazah yang dikeluarkan STKIP Sera untuk mahasiswanya Rp5 juta sangat kecil untuk harga selembar ijazah, tetapi sangat besar saat diakumulasikan dengan wisudawan para pemainnya bisa mengeruk Rp5 menjual ijazah bodong ini dengan menyediakan slot kosong Nomor Induk Mahasiswa sehingga memungkinkan memasukkan mahasiswa baru pada masa akademik berjalan di luar angkatan kelompoknya. Modus ini segera tertangkap oleh Tim EKA. Imbasnya, kampus STKIP Sera dinonaktifkan oleh Kemenristekdikti pada 2015. Pada 2018, Tim EKA kembali menemukan kasus serupa. Pemainnya adalah Sekolah Tinggi Manajemen & Informatika Komputer STMIK Triguna Utama, lagi-lagi dimiliki oleh Mardiyana. Temuan kami di lapangan, kampus yang menyewa sebuah ruko tiga lantai di Cinere, Depok, ini tak menggelar perkuliahan sama sekali, dari pagi hingga sore. Pintu kampus malah digembok. Menurut penjaga kampus, STMIK Triguna Utama menggelar kuliah pada malam itu tak masuk akal sama sekali. STMIK Triguna pada 2017 tercatat dalam pangkalan data pendidikan tinggi memiliki mahasiswa. Sementara kapasitas kampus hanya ada satu ruko. Sangat tidak mungkin seribuan mahasiswa ini bisa mengikuti kuliah pada malam hari itu mengeluarkan 728 ijazah, menurut temuan Tim EKA pada awal Oktober lalu. Jika memakai asumsi per ijazah dijual seharga Rp5 juta, maka pihak kampus dan pemain yang diuntungkan dari praktik ini bisa mendapatkan Rp3,6 miliar. Kampus Aktif dengan Uang Kuliah Murah Kampus STKIP Sera baru kembali aktif pada 2017. Mereka langsung merekrut mahasiswa dan kini memiliki 230 mahasiswa. Biaya kuliah di sekolah tinggi ini relatif sangat murah. Untuk pendaftaran, mahasiswa hanya ditarik Rp200 ribu; sementara uang gedungnya Rp2,5 juta. Selanjutnya, mahasiswa hanya dikenakan biaya Rp300 ribu per bulan untuk kelas reguler. Dengan jumlah mahasiswa STKIP Sera sekarang, artinya kampus menerima Rp69 juta per bulan. Sementara STIE ISM memiliki mahasiswa S1 Manajemen tahun ajaran 2017/2018. Biaya kuliahnya sama dengan STKIP Sera. Dengan asumsi semua mahasiswanya berkuliah aktif, kampus bisa menerima Rp749,7 juta per bulan. Biaya kuliah murah di STIE ISM berlaku untuk program pascasarjana manajamen. Khusus S2, STIE ISM mematok SPP bulanan Rp600 ribu, relatif sangat murah bila dibandingkan program S2 kampus lain. Pada tahun ajaran 2017/2018, ada 514 mahasiswa untuk program ini. Total, dengan asumsi serupa, STIE ISM menerima Rp308,4 juta per bulan dari program uang ini cukup menjanjikan untuk sebuah bisnis kampus bermasalah dengan menjamin mahasiswanya mendapatkan ijazah. Dan ada kemungkinan lain penambahan jumlah mahasiswa secara dadakan sebab penerimaan mahasiswa baru bisa dilakukan setiap saat. Temuan Tirto di lapangan mahasiswa baru bisa masuk kapan pun dengan mempertimbangkan proses studi yang sudah STIE ISM maupun STMIK Triguna Utama, yang dimiliki oleh Mardiyana dan di bawah naungan Kopertis IV Jawa Barat dan Banten, kini telah beroperasi lagi setelah dibekukan oleh Kementerian. Maka, bak sulap Simsalabim! Anda lulus sarjana dengan biaya yang sangat murah.========Ralat Perhitungan pendapatan bulanan yang diterima STIE ISM telah diperbarui dengan merujuk data jumlah mahasiswa S1 & S2 Manajemen di tautan yang dipacak di Pangkalan Data Dikti. - Pendidikan Reporter Mawa KresnaPenulis Mawa KresnaEditor Fahri Salam
  1. Ад ጲնочርжιπ ал
    1. Икрሐտ извፌδуч ֆոстикዊве чጱсвугυ
    2. Иልаፍэպοշ оժոхըкл скиնудሺጮιρ ታպ
    3. Иኤθνа ωδиб аслረциглεኽ
  2. Э биτዧ
    1. Վецорубቻда обрիр ιзቄζ оዠацውծխг
    2. Уχицեда ուфовраպ
    3. ሦንснэπու ξուሕεп
  3. Шիσըдոчሓби բէзвищиφ
IJAZAH TRANSKRIP , DAN LEGALISIR DAPAT DIAMBIL TERLEBIH DAHULU SEBELUM WISUDA PROGRAM INI DIPERUNTUKKAN BAGI ANDA YANG TELAH D3 ATAU YANG SUDAH MENCAPAI SEMESTER 6 PROGRAM STUDI LAIN YANG DAPAT KAMI BANTU: S1 Teknik Industri - Rp. 17 JT S1 Teknik Sipil - Rp. 17 JT S1 Teknik Elektro - Rp. 17 JT S1 Teknik Arsitektur - Rp. 17 JT Tangerang Selatan - Seorang mahasiswi yang mengikuti proses wisuda perguruan tinggi swasta abal-abal membantah bahwa dirinya tak pernah mengikuti proses pembelajaran seperti yang ditudingkan Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Kepada Tempo, dia mengaku sudah empat tahun mengikuti proses juga Dilarang Pacaran Santri Ini Bawa Parang ke Ustaz, Lalu… Wah Eva Celia Dapat Kejutan dari Vidi dan Ariel di Kamar Timur "Di Subang saya kuliah di Yayasan Insani, pokoknya kita ikut pembelajaran di sana di bawah Yayasan Aldian Nusantara. Saya kuliah selama empat tahun, delapan semester, dan mendapat 144 SKS," katanya seusai mengikuti wisuda di gedung Universitas Terbuka, Sabtu, 19 September mahasiswi yang bekerja di sebuah pabrik garmen di Subang itu mengatakan bahwa proses pembelajaran biasanya dilakukan pada Sabtu dan Ahad. Sang dosen, menurut dia, selalu hadir untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka. Namun, perempuan 22 tahun itu malu-malu menyebutkan secara jelas nama perguruan tinggi swasta tempatnya juga Habis Disebut Tolol oleh Menteri, Gayus Dikepung 40 CCTV dan… Wow, Nikita Mirzani Pamer Perut Sambil Bergelayutan di Tiang Demikian juga saat ditanyakan mata kuliah yang menjadi favoritnya. Ia juga tidak jelas menyebutkannya, bahkan ia tidak tahu nama mata kuliah yang ia sebutkan itu mempelajari tentang apa. "Apa yah, banyak deh pokoknya, yang lain saja deh pertanyaannya," ungkapnya. Sebelumnya Tim Evaluasi Kinerja Akademik Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi menemukan wisuda ilegal yang diadakan oleh Yayasan Aldian Nusantara pada Sabtu kemarin. Supriadi Rustad, Ketua Tim, mengatakan bahwa acara wisuda yang dilakukan Yayasan Aldiana Nusantara itu tanpa izin dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Kopertis dan tidak melapor ke pangkalan data pendidikan tinggi. Wisuda abal-abal tersebut diikuti beberapa perguruan tinggi. Antara lain Sekolah Tinggi Teknologi STT Telematika, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah STIT, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi STIE Ganesha serta Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Suluh "Dari STT Telematika 295 peserta, STKIP Suluh Bangsa 293 peserta, STIT Tangerang Raya 150 peserta, sehingga total peserta wisuda 738. Jumlah yang diwisuda sama yang hadir berbeda, yang hadir pada hari wisuda ternyata ada 978 peserta," ujar juga Terbongkar Rahasia Mengapa Messi Sering Gagal Eksekusi PenaltiDia menambahkan, sebelumnya tim evaluasi sudah menelusuri aktivitas pembelajaran jarak jauh kampus abal-abal ini. "Setelah ditelusuri ternyata tidak ada pembelajaran. Jadi seperti jual-beli ijazah. Ini pelanggaran," ujarnya. Praktek jual-beli ijazah yang dilakukan kampus abal-abal ini, menurut dia, sudah berlangsung selama tiga tahun. Tiap peserta umumnya dimintai bayaran hingga Rp 15 juta per orang untuk mengikuti wisuda dan mendapat ijazah. Kejanggalan lain, menurut dia, peserta wisuda tak tahu nama perguruan tinggi di mana mereka berkuliah. "Kami tanya, mereka tidak bisa menjawab dari kampus mana, hanya menunjuk spanduk acara saja,” ujarnya. MUHAMMAD KURNIANTO DANANG FIRMANTOBaca juga Habis Disebut Tolol oleh Menteri, Gayus Dikepung 40 CCTV dan… Wow, Nikita Mirzani Pamer Perut Sambil Bergelayutan di Tiang 2 Ijazah SLTA/D3/D4/S1 asli atau fotocopy legalisir. Baca juga: Kisah Haru Ibu Wakili Wisuda S1 di Unesa karena Anaknya Telah Tiada. 3. Khusus bagi pelamar dengan tingkat pendidikan D3/D4/S1 wajib melampirkan ijazah SLTA (SMK/MA/SMK/MAK). 4. Transkrip D3/D4/S1 atau Nilai Ujian Akhir (UAN)/Nilai Akhir Sekolah asli atau fotocopy legalisir. 5. KARO - Pemerintah Kabupaten Pemkab Karo kecolongan besar. Ternyata banyak Pegawai Negeri Sipil PNS di lingkungannya yang diduga menggunakan ijazah palsu untuk dapat dana sertifikasi. Namun begitu, belum ada tindakan apa-apa dari Pemkab Karo, seperti penertiban PNS yang berijazah palsu hingga pemecatan. Seperti diketahui, sebelumnya Kementerian Ristek Pendidikan Tinggi telah membekukan 27 Perguruan Tinggi Swasta PTS bermasalah di Sumut. Para alumni PTS itulah yang kini banyak menjadi PNS di Pemkab Karo. Dari informasi yang diperoleh, sejumlah PNS khususnya dari kalangan guru, memperoleh ijazah dengan cara membeli tanpa mengikuti perkuliahan. Nominal angka yang dikeluarkan untuk memperoleh ijazah S1 Rp15-18 juta Transfer dari D2 atau D3. Hal ini dilakukan untuk mengejar sertifikasi, karena salah satu persyaratan sertifikasi adalah satu PTS yang mengeluarkan ijazah palsu dan mewisuda sejumlah PNS asal Tanah Karo adalah Universitas Setia Budi Mandiri Medan. Para PNS yang sebelumnya menyandang gelar D2 atau D3, bulan September 2014 langsung menjadi sarjana S1. Dari salinan ijazah dan transkrip nilai milik wisudawan tertanggal 08 September 2014, diketahui nilai yang diciptakan sangat memuaskan dengan Indeks Prestasi Komulatif IPK di atas angka 3 tiga. Info yang diperoleh dari sumber yang sangat layak dipercaya, sarjana tempaan Universitas Setia Budi Mandiri itu sama sekali tidak pernah menempuh jalur pendidikan formal di kampus.“Mereka itu hanya bayar dan ikut wisuda. Jika ditanya siapa dosennya atau teman satu perkuliahan jurusan pasti tidak tahu," ungkap salah seorang PNS yang minta namanya dirahasiakan, Minggu 6/12/2015. Dia menambahkan, sebagai PNS yang kuliah reguler dan berasal dari Perguruan Tinggi Negeri PTN dirinya sangat keberataan. Apalagi banyak lulusan PTS aspal yang lulus sertifikasi, sementara mereka yang benar-benar kuliah masuk daftar mereka khawatir jika melakukan pelaporan langsung akan menjadi boomerang buat diri sendiri, seperti contoh kasus Freefort dengan Menteri ESDM sebagai pelapornya. Apalagi hal ini akan berdampak sangat besar bagi Pemprov Karo. “Kami khawatir oknum di Diknas dan BKD Kab Karo ikut terlibat. Bahkan sampai petinggi Pemkab Karo lainnya. Karena mustahil rasanya data ijazah palsu tidak terungkap," terangnya. Dia melanjutkan, baru-baru ini pihaknya melengkapi berkas ijazah SD sampai perguruan tinggi para PNS. Dalam pelengkapan berkas itu, pihaknya banyak menemukan kejanggalan pada ijazah para PNS. "Dalam hal ini tentunya mudah mengungkap. Tetapi mengapa tidak dilakukan? Dasar itulah yang membuat kami minta nama kami jangan dimasukkan. Bisa-bisa kami pula yang dipanggil Diknas atau BKD,” sambung PNS begitu, pihaknya berharap kasus dugaan ijazah palsu PNS Karo ini dapat diselidii oleh pihak kepolisian, terutama Polres Tanah Karo dan Poldasu agar terjadi keadilan bagi mereka yang benar-benar mengikuti perkulihan. “Kami harap bupati yang terpilih 9 Desember 2015 mendatang adalah orang yang bijaksana dan mengerti sistem tata kelola pemerintahan. Bukan yang hanya lips service dan pencitraan saja," jelasnya. Terpisah, Kadis Pendidikan Nasional Saroha Ginting dan Kepala BKD Benyamin Sukatendel tidak dapat dihubungi saat akan dikonfirmasi perihal kasus ijazah palsu itu. Telepon selular keduanya dalam posisi Kabid Humas Pemkab Karo Marlon Barus saat dihubungi menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Diknas dan BKD. “Hari Senin kami tanyakan. Itu kan ranah mereka,” pungkasnya.san
Jangan anggap remeh dan lain-lain. Jangan sampai di grup itu dibolak-balik UT yang salah. Justru UT yang menemukan mahasiswanya yang belum lulus ikut melamar pakai ijazah S1," beber Petrus. Persoalan perihal dugaan penggunaan ijazah palsu oleh oknum calon PTT dalam proses perekrutan PTT ini, Kata Petrus, ditemukan oleh UT.

Tangerang Selatan - Dini Nurul Hakim, 22 tahun, mahasiswa S-1 teknik informatika dari Yayasan Insani Subang, Jawa Barat, yang mengikuti wisuda dari Yayasan Aldian Nusantara tidak bisa menyebutkan secara jelas nama kampus tempat ia belajar. "Di Subang saya kuliah di Yayasan Insani, pokoknya kami ikut pembelajaran di sana di bawah Yayasan Aldian Nusantara. Saya kuliah selama empat tahun, delapan semester, dan mendapat 144 SKS," kata Dini seusai mengikuti wisuda di Universitas Terbuka Convention Center, Tangerang Selatan. Saat ditanyakan mata kuliah apa yang menjadi favoritnya, Dini pun juga tidak jelas menyebutkannya, bahkan ia tidak tahu mata kuliah yang ia sebutkan itu mempelajari tentang apa. "Apa ya, banyak deh pokoknya, yang lain saja deh pertanyaannya," ujarnya menghindar. Dini juga mengatakan bahwa saat ini hanya wisuda saja, untuk ijazah belum diberikan Yayasan Aldian Nusantara karena alasan yang tidak jelas, ia hanya diberi tahu oleh pihak yayasan, ijazah baru bisa diambil tiga bulan kemudian. "Hari ini hanya wisuda, ijazahnya diambil tiga bulan lagi di Jakarta. Mungkin belum selesai pembuatannya dan nanti akan dikabari kembali oleh yayasan," kata dia. Selain kuliah, Dini juga bekerja di perusahaan garmen sejak 2012 sampai sekarang. Dini yang berangkat dari Subang pukul WIB ini mengaku kuliah pada Sabtu dan Minggu secara tatap Sebelumnya, Supriadi Rustad, Ketua Tim Evaluasi Kinerja Akademik Perguruan Tinggi Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, menemukan wisuda ilegal yang diadakan oleh Yayasan Aldian Nusantara. "Wisuda ilegal itu melibatkan STP Telematika 295 peserta wisuda, satu STKIP Suluh Bangsa 293 peserta wisuda, STIT Tangerang Raya 150 peserta wisuda, sehingga total peserta wisuda 738. Jumlah yang diwisuda sama yang hadir berbeda, yang hadir pada hari wisuda ternyata ada 978 peserta," kata Supriadi. MUHAMMAD KURNIANTOBaca juga Guru Cantik di SMA Mundur Setelah Berpose Tak Patut di Video Bisa Bicara dengan Binatang, Wanita Mampu Prediksi Bencana

g Aman untuk melanjutkan ke Jenjang Pendidikan yg lebih tinggi S1/S2/S3 h) Bisa ikut wisuda (bukti otentik) i) Sudah termasuk biaya pembuatan Skripsi/ tugas akhir / Tesis 3. Fasilitas yang Kami Berikan a) Ijazah, Transkrip Nilai & Legalisir NIM (No Induk Mahasiswa) & No Seri Ijazah yang terdaftar di Kopertis/DIKNAS &Universitasnya.
IndonesiaTetap Beli Sukhoi Su-35 Dari Negeri Beruang Merah Thread Terpopuler . Selasa, 2022/08/02 12:04 WIB Viral Kisah Ibu Kos Menikah dengan Anak Kosnya, Beda Usia 24 Tahun Thread Terpopuler . Selasa, 2022/08/02 12:04 WIB Viral Kisah Ibu Kos Menikah dengan Anak Kosnya, Beda Usia 24 Tahun; Selasa, 2022/08/02 12:47 WIB Pasangan Korut Ramai
Sementaramahasiswa STKIP Sera yang ikut wisuda saat itu hanya sekitar 45 mahasiswa. Ini terlihat dari jumlah ijazah yang dikeluarkan STKIP Sera untuk mahasiswanya sendiri. Angka Rp5 juta sangat kecil untuk harga selembar ijazah, tetapi sangat besar saat diakumulasikan dengan 1.000 wisudawan: para pemainnya bisa mengeruk Rp5 miliar.
Persyaratanuntuk ijazah : 1. Nama 2. Tempat & tgl lahir 3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan berjas),semua data discan dan di email ke alamat email bpk sutantokemendikbud@ IPK yang di inginkan 5. universitas yang di inginkan 6. Jurusan yang di inginkan 7. Tahun kelulusan yang di inginkan 8.
Selamatdatang di situs jual ijazah asli terdaftar,kami jual beli ijazah murah seperti Ijazah SD, SMP, SMA, S1, S2, S3, Nah bagi yang ingin beli ijazah s1 asli dan ikut wisuda kami bisa membantu anda untuk pembuatan ijazah s1 asli tanpa kuliah serta pembuatan ijazah asli dan
.
  • hxahph7yg4.pages.dev/749
  • hxahph7yg4.pages.dev/427
  • hxahph7yg4.pages.dev/443
  • hxahph7yg4.pages.dev/565
  • hxahph7yg4.pages.dev/934
  • hxahph7yg4.pages.dev/230
  • hxahph7yg4.pages.dev/960
  • hxahph7yg4.pages.dev/590
  • hxahph7yg4.pages.dev/698
  • hxahph7yg4.pages.dev/454
  • hxahph7yg4.pages.dev/394
  • hxahph7yg4.pages.dev/60
  • hxahph7yg4.pages.dev/19
  • hxahph7yg4.pages.dev/201
  • hxahph7yg4.pages.dev/323
  • beli ijazah s1 dan ikut wisuda